Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kenapa Pumping ASI Tidak Disarankan di Awal Kelahiran?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 03 Jul 2023 07:55 WIB

Manual breast pump, mothers breast milk is the most healthy food for newborn baby. Happy mother with baby at background
Ilustrasi Pumping ASI dan bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pilin_Petunyia

Pumping ASI ternyata tidak disarankan untuk dilakukan di awal kelahiran, Bunda. Tindakan mengelurkan ASI dengan memerah ini bisa berdampak pada produksi ASI dan kesehatan ibu.

Menyusui langsung atau direct breastfeeding disarankan untuk dilakukan pada bayi baru lahir. Melalui direct brestfeeding, bayi dapat belajar menyusui dan terbiasa untuk mendapatkan ASI dari payudara ibunya.

Pumping dapat dilakukan di awal kehamilan pada kondisi tertentu saja. Misalnya, berat badan bayi kurang atau ia mengalami masalah kesehatan tertentu.

Keputusan untuk pumping usai di awal kelahiran sebaiknya dikonsultasikan dulu ke ahlinya ya, Bunda. Jangan sampai kita melakukan pumping tanpa sebab yang jelas karena hal ini bisa berdampak pada diri sendiri dan bayi.

"Biasanya, perawat atau konsultan laktasi akan memandu ibu untuk pumping karena alasan tertentu, seperti berat lahir rendah, bayi memiliki gula darah rendah saat lahir, atau kadar bilirubin tinggi yang menyebabkan penyakit kuning," kata konsultan laktasi Emily Silver, MS, NP-C, IBCLC, dilansir Healthline.

Lalu kapan waktu tepat pumping usai melahirkan?

Bila bayi dalam kondisi sehat dan berat badannya naik sesuai usia, maka pemberian susu melalui ASI perah tidak disarankan. Konsultan laktasi Jaimie Zaki. IBCLC, MCD, MCPD, menyarankan para Bunda untuk menunggu setidaknya 6 minggu untuk mulai pumping ASI.

"Jika bayi sehat dan berat badannya naik dengan baik, serta tidak perlu ada alasan untuk dipisahkan dengan ibu, maka disarankan untuk menunggu menggunakan pompa hingga berusia sekitar 6 minggu, alih-alih menggunakan ekspresi tangan untuk mengeluarkan kelebihan ASI," ujar Zaki.

Produk Lazada

Selama waktu tunggu tersebut, Bunda dapat menyesuaikan diri dengan rutinitas menyusui. Selain itu, Bunda juga dapat menetapkan jadwal sebelum menggunakan pompa ASI.

Pada kondisi lain, seperti ibu bekerja, waktu pumping dapat ditentukan dengan mudah. Ibu yang kembali bekerja seringkali memulai pumping di 3 hingga 4 minggu sebelum kembali bekerja. Selama waktu tersebut, Bunda dapat belajar cara menggunakan pompa ASI hingga menyediakan stok ASIP.

Rata-rata mulai pumping usai melahirkan memang berbeda pada setiap Bunda. Tapi, pakar menyarankan untuk tidak melakukan teknik ini di awal kelahiran. Kenapa?

Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.


KENAPA PUMPING ASI DI AWAL KELAHIRAN TIDAK DISARANKAN?

Breast milk frozen in storage bag and baby lying on background

Ilustrasi Pumping ASI dan Bayi/Foto: iStock

Alasan kenapa pumping ASI di awal kelahiran tidak disarankan

Pumping di awal kelahiran dapat dilakukan pada kondisi tertentu. Misalnya, saluran ASI tersumbat karena produksi berlebih. Tapi, keputusan ini benar-benar harus dikonsultasikan dulu ke konsultan laktasi atau dokter.

Pumping di awal kelahiran sebenarnya tidak disarankan. Ada beberapa dampak yang bisa terjadi bila proses memerah dilakukan lebih awal, Bunda.

Melansir dari beberapa sumber, berikut dampak pumping di awal kelahiran:

1. Dapat mengurangi suplai ASI

Menyusui adalah proses alami yang mengusung konsep supply and demand. Permintaan (demand) dapat dipenuhi dengan mengosongkan payudara, Bunda.

Pumping umumnya tidak efisien dalam mengosongkan payudara. Jika terlalu banyak ASI yang tersisa karena pumping, maka tubuh akan mendapatkan sinyal untuk tidak lagi memproduksi ASI. Akibatnya, suplai ASI pun berkurang.

Banner Obesitas Ibu Hamil

2. Menyebabkan ASI berlebih dan mastitis

Pada beberapa Bunda, pumping malah bisa menyebabkan produksi ASI berlebih. Pumping di awal kelahiran atau terlalu cepat dapat membuat tubuh mendapatkan sinyal untuk terus menghasilkan lebih banyak ASI.

Akibatnya, payudara dapat membengkak dan terasa sakit. Bunda pun rentan terkena mastitis, yakni infeksi yang disertai demam.

Kekhawatiran lainnya adalah saluran ASI tersumbar karena produksi yang berlebih. Kondisi ini juga bisa menyebabkan mastitis hingga abses payudara.

3. Dapat mengganggu waktu istirahat

Istirahat adalah hal yang sering diabaikan dalam keberhasilan menyusui. Tubuh yang lelah usai melahirkan sudah pasti tidak akan berfungsi maksimal.

Menambahkan waktu pumping di antara waktu menyusui di awak kelahiran bisa menghilangkan waktu istirahat, Bunda. Bila tubuh lelah karena kurang istirahat, dikhawatirkan juga bisa berubah menjadi stres, dan pada akhirnya berpengaruh pada suplai ASI.

Simak juga aturan pemerintah tentang hal ibu menyusui yang bekerja, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(ank/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda