MENYUSUI
Mengenal Cluster Feeding, Bayi Terus Menyusu dari Gejala, Penyebab & Cara Mengatasinya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Senin, 10 Jul 2023 08:40 WIBCluster feeding merupakan masa saat bayi seakan ingin terus menyusu dan selalu lapar. Yuk, mengenal cluster feeding lebih dalam, Bunda, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Dalam beberapa hari pertama kehidupannya, bayi biasanya perlu diberi makan minimal delapan kali dalam rentang waktu 24 jam. Tetapi, sebelum Bunda mengatur jam dan ekspektasi dalam diri, ketahuilah bahwa bayi baru lahir biasanya tidak mengikuti jadwal makan yang dapat diprediksi.
Sebagian bayi ingin menyusu lebih sering dari jadwal tersebut dan akan mengelompokkan beberapa kali menyusu dalam waktu yang lebih singkat, seperti dikatakan Cathleen Hemphill, RN, seorang Konsultan Laktasi di Raleigh, Carolina Utara, dikutip dari laman The Bump.
Mengenal cluster feeding pada bayi ASI
Secara umum, pemberian makan yang khas untuk bayi baru lahir akan berlangsung antara 15 dan 20 menit, membuat bayi tetap kenyang selama sekitar tiga hingga empat jam, menurut The American Academy of Pediatrics (AAP).
Sebaliknya, saat mereka menyusu secara berkelompok, bayi menyusu beberapa kali dalam waktu singkat diikuti dengan tidur yang lebih lama.
Bunda akan mengetahui bayi sedang mengalami cluster feeding ketika rutinitas mereka tiba-tiba berubah selama dua atau tiga hari dan kemudian dengan cepat kembali ke kecepatan makan yang lebih teratur.
Kondisi cluster feeding benar-benar normal dan meskipun tidak setiap bayi cluster feeding, hal itu dapat terjadi pada bayi baru lahir di manapun, terlepas dari apakah mereka disusui atau diberi susu formula.
Sering kali, lebih sulit bagi ibu menyusui yang menghadapi kondisi ini karena membutuhkan suplai ASI yang cukup. Jika Bunda menyusui secara eksklusif, Bunda mungkin merasa takut tak dapat memenuhi permintaan bayi terutama jika Bunda belum memiliki stok ASI.
Penyebab cluster feeding
Tidak ada yang tahu persis mengapa bayi bisa mengalami cluster feeding, tetapi ada beberapa teori yang kuat. Keyakinan umum di antara para ahli ialah bahwa hal itu terjadi ketika bayi baru lahir mengalami percepatan pertumbuhan fisik atau perkembangan.
Cluster feeding pada bayi baru lahir juga dapat berkorelasi dengan rutinitas bayi di dalam rahim. Sebagian besar ibu hamil tahu dari gerakan janin bahwa begitu mereka tidur, bayinya mulai bergerak dan sekitar empat jam kemudian mereka harus bangun ke kamar mandi.
Ini ialah ritme aktivitas biologis yang berlanjut selama berminggu-minggu pertama kehidupan. Bayi pun menyusu dengan baik di sekitar waktu tidur ibunya lalu empat jam kemudian mereka mungkin akan mulai cluster feeding.
Pada bayi baru lahir, menghadapi kondisi cluster feeding mungkin dapat membuat khawatir para orang tua. Mereka mungkin bertanya-tanya apakah nafsu makan bayi yang meningkat merupakan indikasi suplai ASI yang rendah atau Bunda tidak bisa mencukupi kebutuhan makan bayi.
Dapat dimengerti mengapa pikiran ini terjadi, tetapi kenyataannya ialah sebaliknya. Dalam beberapa hari pertama, cluster feeding bayi justru bisa membantu meningkatkan dan membentuk suplai ASI Bunda lho.
Cluster feeding biasanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu pertama kehidupan bayi. Namun, setelah tahap ini, Bunda akan lebih siap untuk menentukan apakah dan kapan bayi akan melalui fase cluster feeding.
Gejala cluster feeding
Saat bayi tumbuh, mereka perlahan mulai membutuhkan lebih banyak susu dalam sekali makan untuk memuaskan nafsu makannya. Jadi, bagaimana Bunda tahu jika kebutuhan susu mereka yang meningkat sebenarnya adalah melalui cluster feeding atau hanya bagian dari pertumbuhan dan perkembangan normal mereka? Berikut adalah beberapa tanda umum cluster feeding yang harus diperhatikan:
- Makan secara normal dan penuh, dan kemudian ingin diberi makan lagi 30 sampai 60 menit kemudian, sering kali makan sebanyak yang biasa mereka makan.
- Tidur nyenyak untuk waktu yang lama setelah dua atau tiga kali menyusui.
- Bertingkah frustrasi saat menyusu, mencari puting saat berada tepat di depan mereka atau mengunci dan mematikan.
- Bertingkah rewel atau mudah tersinggung saat mereka bangun tetapi tidak di payudara.
- Sering makan, dan waktunya berdekatan. Pemberian makan terus-menerus sering terjadi pada sore hari dan malam hari
Ya, sedianya, pasokan ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi itu sendiri. Pada awalnya, bayi memang cenderung lebih banyak tidur daripada makan dan menyusu dengan jadwal yang dapat diprediksi. Seiring pertumbuhannya, kebutuhan kalori dan nutrisinya juga akan meningkat.
Sesi cluster feeding paling umum sekitar 3 minggu dan pada 6 minggu. Saat itulah bayi mengalami percepatan pertumbuhan pertamanya dan Bunda perlu memastikan suplai ASI dapat mengimbangi perut lapar bayi.
Tanda bahwa bayi lapar pada sesi percepatan pertumbuhan biasanya ditunjukkan dengan sinyal bayi mendecakkan bibirnya, mencoba memosisikan dirinya untuk menyusu, mencari-cari payudara, atau mulai menangis. Pada saat ini, Bunda tahu bahwa menyusui akan lebih lama terjadi.
Marathon cluster feeding memang menyenangkan untuk bayi tetapi mungkin bisa menguras emosi dan fisik Bunda. Meski demikian, tetaplah bertahan. Sesi pemberian ini jarang berlangsung lama. Jika berlangsung lebih dari seminggu, periksalah berat badannya, karena bayi mungkin tidak mendapatkan cukup kalori.
Cara mengatasi cluster feeding
Meskipun hampir tidak mungkin untuk mendapatkan tidur yang cukup saat bayi menuntut makan setiap jam, cobalah untuk rileks dan mengikuti arus tersebut secara perlahan. Kiat untuk menghadapi cluster feeding termasuk di antaranya memastikan Bunda cukup gizi, terhidrasi, dan istirahat.
Sediakan camilan sehat dan air putih, siapkan film favorit dan mintalah pasangan atau teman untuk menemani atau bahkan menawarkan pijatan kaki. Jangan menganggap sesi ini berat dan menuntut Bunda hanya di tempat tidur saja. Bunda dapat melakukannya di mana saja, dan beberapa ibu berhasil melakukannya saat bepergian dengan bayi atau saat mereka dalam gendongan.
Cobalah untuk tidak berkecil hati atau mulai berpikir bahwa suplai ASI tidak mencukupi. Jangan pula tergoda untuk beralih ke susu formula untuk memenuhi nafsu makan bayi karena taktik ini bisa menjadi bumerang dengan menghentikan produksi ASI dan berpotensi menyebabkan Bunda berhenti menyusui lebih awal dari yang direncanakan, seperti dikatakan Amu O'Connor, dikutip dari laman Whattoexpect.
Cluster feeding merupakan cara alami yang tidak nyaman dan melelahkan untuk memastikan tubuh siap memberi makan Si Kecil yang sedang bertumbuh. Jadi, bersiaplah untuk perjalanan tersebut jika Bunda bisa.
Memompa di antara waktu menyusui dapat membantu menjaga aliran ASI tetap lancar saat Bunda memuaskan nafsu makan bayi seperti halnya power pumping yang dapat meningkatkan suplai ASI dengan meniru pemberian cluster feeding (Bunda memompa selama 10 hingga 20 menit, lalu istirahat selama 10 menit dan ulangi selama satu jam).
Kemudian, tekankan pentingnya untuk tidak memaksakan atau menunda pemberian makan dalam upaya mengakhiri cluster feeding. WHO dan Unicef merekomendasikan agar bayi menyusu sesuai permintaan dan sesering yang mereka inginkan baik di siang hari dan malam hari.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Dampak Overfeeding pada Bayi, Bisa Menimbulkan Berbagai Masalah Kesehatan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bolehkah Bayi Minum ASI setelah Minum Obat? Simak Penjelasan Dokter
7 Rekomendasi Salep atau Obat Untuk Ibu Menyusui, Aman & Terjangkau
4 Penyebab Bayi Baru Lahir Hanya Mau Menyusu Sebentar, Tak Perlu Panik
7 Tips Mengatasi Cluster Feeding, Penyebab Bayi Sering Menyusu
TERPOPULER
Momen Siti Nurhaliza Menyanyi Dadakan di Atas Pesawat Menuju Yogyakarta, Ini 5 Potretnya
Terungkap, Almarhum Mpok Alpa Ternyata Tunda Pengobatan Kanker Demi Melahirkan dan Menyusui Bayi Kembar
Perayaan Ultah ke-5 Putra Lyra Virna dan Fadlan Muhammad, Intip Potretnya yang Makin Cute
20 Kota Tercerdas di Dunia Tahun 2025, Termasuk Jakarta?
Simak Rekayasa Rute KRL dan TransJakarta saat Demo Hari Buruh
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Rub Cream untuk Bantu Redakan Batuk Pilek hingga Kembung
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
Ngopi Santai ala Bunda Kekinian? Coba 5 Rekomendasi Kopi Susu Ini
PritadanesTERBARU DARI HAIBUNDA
Momen Siti Nurhaliza Menyanyi Dadakan di Atas Pesawat Menuju Yogyakarta, Ini 5 Potretnya
7 Rekomendasi Highlighter yang Bikin Makeup Glowing & Stand Out
Terungkap, Almarhum Mpok Alpa Ternyata Tunda Pengobatan Kanker Demi Melahirkan dan Menyusui Bayi Kembar
Simak Rekayasa Rute KRL dan TransJakarta saat Demo Hari Buruh
20 Kota Tercerdas di Dunia Tahun 2025, Termasuk Jakarta?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jelang Tamat, Rating Drama Korea 'My Girlfriend Is the Man!' Naik Dua Kali Lipat
-
Beautynesia
5 Alasan Orang Baik Sering Tidak Punya Teman Dekat dan Dikhianati, Menurut Ilmu Psikologi
-
Female Daily
Intip Penampilan Taylor Swift yang Manis dan Chic ketika Dilamar Travis Kelce!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Taylor Swift Bertunangan, Bestie Selena Gomez Beri Pesan Manis
-
Mommies Daily
Demo Buruh 28 Agustus 2025 di DPR: 10.000 Buruh dan 6 Tuntutannya