
menyusui
Bayi Jadi Batuk saat Menyusu, Kenapa? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Sabtu, 29 Jul 2023 10:10 WIB

Sering kali, bayi jadi batuk saat menyusu dan kondisi ini membuat ibu menyusui khawatir. Kira-kira apa ya penyebab bayi jadi batuk ketika menyusu, Bunda?
Kondisi bayi jadi batuk saat menyusu biasanya banyak terjadi pada bayi baru lahir. Jika Bunda memperhatikan, bayi baru lahir sering mengalami hal tersebut saat menyusui. Tetapi, hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena kemungkinan besar masalah tersebut tidak menunjukkan masalah besar apa pun.
Salah satu alasan paling umum bayi jadi batuk saat menyusu ialah kelebihan pasokan ASI yang Bunda miliki, kata Leigh Anne O'Connor, seorang Konsultan Laktasi seperti dikutip dari laman Romper.
Dengan aliran yang cepat, lanjut O'Connor, terkadang jadi menyebabkan bayi baru lahir batuk. Dan hal ini merupakan masalah menyusui yang umum dialami para bayi.Â
Bayi jadi batuk saat menyusu
Ketika Bunda menghasilkan lebih banyak ASI daripada yang dibutuhkan bayi, ini dianggap kelebihan pasokan. Selain memperhatikan bahwa bayi Bunda batuk atau muntah saat menyusui, tanda-tanda lain yang mungkin Bunda miliki adalah kelebihan suplai termasuk bayi yang menjepit puting susu Bunda untuk menghentikan aliran ASI yang cepat.Â
"Bayi sedianya memang dapat tersedak ASI, tetapi bayi memiliki refleks muntah yang kuat sehingga mereka biasanya dapat mengatur aliran ASI dengan batuk dan menarik payudara Bunda," kata O'Connor.Â
Meskipun tidak berbahaya, melihat bayi Bunda batuk, muntah, atau menarik diri dari payudara bisa sangat menakutkan atau bahkan sedikit menyakitkan, jadi penting untuk mengetahui cara mencegah bayi tersedak saat menyusui.
Cara agar bayi baru lahir tidak jadi batuk saat menyusu yakni dengan mencoba ubah posisi menyusui. Posisi telentang atau posisi menyusui menyamping mungkin lebih berhasil dan nyaman bagi bayi jika Bunda mengalami letdown yang kuat.
Posisi menyusui yang santai cukup membantu, karena Bunda benar-benar berbaring sedikit saat menyusui bayi Bunda. Jika Bunda ingin menemukan cara untuk berada dalam posisi sedikit bersandar untuk memberi makan bayi, ini dapat dilakukan dengan bersandar pada pasangan atau menggunakan kursi malas.Â
Jika Bunda ingin mencoba posisi menyusui dengan berbaring miring, Bunda memerlukan permukaan yang rata untuk berbaring, baik itu tempat tidur, sofa besar, atau bahkan lantai. Berbaring menyamping, jaga agar kepala dan punggung tetap lurus, dan letakkan kepala di atas bantal atau dipeluk di lengan. Tempatkan bayi miring, menghadap Bunda, dan arahkan puting susu Bunda ke dalam mulut bayi.
Bunda juga perlu memperhatikan tanda-tanda bayi kewalahan dengan aliran ASI Bunda yang kuat. Biasanya, bayi akan menarik diri atau menjauhi payudara. Bayi juga akan menggeliat atau terkejut saat menyusu, sebelum batuk terjadi. Karena, batuk merupakan tanda terakhir. Bayi mungkin akan kaget dan berhenti menyusu jika ASI Bunda mengalir terlalu cepat untuknya.
Tips agar bayi tak batuk saat menyusu
Berikut ini beberapa tips untuk menghindari agar bayi tidak jadi batuk saat menyusu ya, Bunda:
- Cobalah untuk menghindari pengurangan aliran ASI selama enam minggu pertama menyusui. Selama periode ini, wajar jika produksi susu meningkat pesat.
- Diantara setiap sesi menyusui, tempelkan bantalan dingin pada payudara selama 30-60 menit dimana hal ini akan mengurangi produksi ASI.
- Cobalah memerah sebagian ASI sebelum menyusui bayi.
- Hindari apa pun yang dapat merangsang payudara secara berlebihan seperti pemompaan yang tidak perlu, memakai pelindung payudara atau mandi di bagian payudara untuk waktu yang lama.
- Posisikan bayi menyusu dengan 'menanjak' atau menggunakan gaya gravitasi untuk melawan aliran ASI. Untuk melakukan ini, Bunda dapat mencoba berbagai posisi menyusui seperti The Cradle Position, The Football Hold, atau posisi lainnya.
- Sendawakan bayi sesering mungkin usai menyusu.
- Menyusui lebih sering yang membuat produksi ASI akan berkurang.Â
- Tunggu hingga let down terjadi, lepaskan bayi dari puting dan bersihkan kelebihannya dengan handuk dan tempelkan kembali bayi di puting.
- Perah sedikit ASI untuk mengurangi aliran dan kemudian berikan kembali payudara pada Si Kecil.
- Beri makan Si Kecil saat ia sedang rileks agar ia mengisap dengan lebih lembut dan membuat aliran ASI berkurang seperti dikutip dari laman Kinedu.
Penting untuk diketahui bahwa ini tidak akan terjadi selama masa menyusui, jadi yakinlah masalah ini akan berakhir dengan sendirinya. Saat bayi Bunda tumbuh, mereka akan belajar bagaimana mengontrol aliran ASI, dan ini akan mengurangi kemungkinan tersedak.
Namun, saat Si Kecil masih kecil, penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan saat Bunda memberi mereka makan. Selain itu, Bunda dapat berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter sehingga mereka dapat memandu Bunda tentang cara menyusui yang aman.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
11 Obat Meriang yang Aman dan Tidak untuk Ibu Menyusui

Menyusui
Bolehkah Bayi Minum ASI setelah Minum Obat? Simak Penjelasan Dokter

Menyusui
Berapa Lama Ketahanan Menyimpan ASI di Freezer ASI? Simak Caranya agar Tahan Lama

Menyusui
Hanya Puting Menonjol dan Payudara Besar Bisa Sukses Menyusui, Benarkah?

Menyusui
7 Rekomendasi Salep atau Obat Untuk Ibu Menyusui, Aman & Terjangkau


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda