Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Mitos ASI Mengenai Kulit Tubuh, Simak Faktanya yuk Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 29 Aug 2023 16:12 WIB

Ilustrasi Menyusui
Mitos ASI kena kulit bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/shironosov

ASI menjadi nutrisi terbaik untuk bayi. Di luar itu, ASI ternyata juga kerap dipercaya dapat menimbulkan beberapa gangguan saat mengenai kulit tubuh. Simak faktanya yuk seputar berbagai mitos bila ASI mengenai kulit tubuh.

Manfaat ASI bagi bayi dan juga ibu menyusui memang tak diragukan lagi. Berbagai manfaatnya dipercaya dapat menyehatkan bayi serta memproteksi kesehatan ibu. Sebagai nutrisi terbaik, ASI pun menjadi satu-satunya makanan yang dapat diberikan sejak bayi lahir secara eksklusif hingga enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun dengan menambahkan MPASI.

Melihat sederet manfaatnya tersebut, sebagian besar ibu menyusui pun berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan ASI bayinya. Menambahkan asupan bergizi setiap harinya dengan harapan dapat memberikan ASI yang dapat menunjang tumbuh kembang Si Kecil.

Tetapi, di luar manfaatnya, mitos seputar ASI pun tak kalah menarik untuk dikupas lebih dalam ya, Bunda. Salah satu yang kerap dikhawatirkan ibu menyusui yakni mengenai mitos ASI bila mengenai kulit tubuh.

Kira-kira, apa saja ya berbagai mitos ASI bila mengenai tubuh, Bunda? Berikut ini beberapa diantaranya ya, Bunda:

1. Payudara tidak higienis sehingga perlu dicuci sebelum menyusui

Faktanya:

Bakteri flora normal pada kulit ibu dapat membantu kolonisasi usus bayi dengan bakteri baik, yang membantu bayi menangkal pertumbuhan bakteri berbahaya. Mencuci payudara juga menghilangkan minyak pelindung yang diperlukan dari kulit ibu.

Kecuali jika payudara ibu kotor (ada darah, pernah terkena muntahan), sebaiknya mencuci payudara sebelum menyusui. Hanya saja, pastikan Bunda senantiasa menjaga kebersihan payudara sebelum dan setelah menyusui. Dengan begitu, ASI pun terjaga higienitasnya selalu ya, Bunda.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda, untuk memastikan mitos atau fakta terkait ASI yang kena kulit.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


BERBAGAI MITOS BILA ASI MENGENAI KULIT TUBUH, SIMAK FAKTANYA YUK BUN

Ilustrasi Ibu Menyusui

Mitos ASI kena kulit bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz

Berbagai Mitos bila ASI Mengenai Kulit Tubuh, Simak Faktanya yuk Bun

2. ASI membuat kulit sensitif saat mengenai kulit

Faktanya:

ASI dapat membantu mengurangi peradangan dan mengobati jerawat secara bertahap. ASI juga lembut di kulit sensitif bayi. Cukup oleskan ASI pada kulitnya setelah menyusui untuk membantu mengurangi gejala tersebut seperti dikatakan Debra Rose Wilson dikutip dari laman Healthline.

3. ASI bayi membuat ruam di wajah bayi

Faktanya:

Ruam di wajah bayi bukan disebabkan oleh ASI. Biasanya, hal ini memang umum dialami bayi khususnya dengan orangtua yang memiliki riwayat alergi. Ruam ini bisa terjadi pada bayi yang diberi ASI setelah ibunya mengonsumsi makanan yang menyebabkan alergi dan hal ini bisa berbeda pada setiap orang.

4. ASI menyebakan bercak putih di kulit bayi

Faktanya:

Bintik-bintik tersebut tidak disebabkan oleh alergi ASI atau makanan. Faktanya, hal tersebut tidak berhubungan sama sekali dengan ASI. Kebanyakan bayi yang mengalami hal ini tidak terganggu olehnya dan tidak memerlukan pengobatan. Bercak ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

5. ASI menyebabkan iritasi kulit

Faktanya:

Tidak benar. Protein alami dalam ASI sangat lembut sehingga tidak menimbulkan alergi pada bayi. Itu sebabnya the American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa ASI biasanya tidak menimbulkan reaksi alergi pada bayi yang menyusu.

Di sisi lain, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menyusui memengaruhi perkembangan sistem kekebalan bayi, membantu mencegah alergi makanan di masa depan.

Banner Cara Hilangkan Karang Gigi

Bagaimana kita tahu bayi tidak alergi ASI? Pada tahun 1980-an, para ilmuwan Swedia membuktikan bahwa bayi yang menderita kolik pun akan baik-baik saja jika diberi ASI. Mereka juga menemukan bahwa bayi-bayi tersebut mungkin alergi terhadap protein yang melewati usus ibu ke dalam aliran darah dan kemudian ke dalam ASI seperti dikutip dari laman Happiestbaby.

Meskipun bayi tidak alergi terhadap ASI, mereka bisa saja alergi terhadap partikel kecil makanan yang masuk ke dalam ASI melalui makanan yang dikonsumsi busui. Bayi terkadang memiliki kepekaan terhadap partikel makanan mikroskopis yang menyelinap ke dalam ASI dalam waktu 30 menit setelah makan (dan bertahan selama berjam-jam). Sensitivitas tersebut terkadang dapat menimbulkan masalah besar. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Simak informasi mengenai ASI lainnya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda