
menyusui
Kapan Waktu Tepat Berhenti Menyusui Anak? Ini Jawaban Pakar
HaiBunda
Kamis, 31 Aug 2023 07:50 WIB

Tidak semua anak dapat berhenti menyusu dengan cepat, terutama bila sebelumnya sering mendapatkan ASI secara langsung melalui direct breastfeeding. Lalu, kapan ya waktu tepat berhenti menyusui anak dan bagaimana cara melakukannya dengan tepat?
Bunda perlu tahu dulu ya. Menyusui bermanfaat bagi bayi karena kandungan yang ada di ASI. Berbeda dengan susu formula, ASI menyediakan semua kebutuhan Si Kecil dan dapat melindunginya dari penyakit.
"Bayi akan mendapatkan manfaat yang lebih besar jika semakin lama mereka disusui. Mereka menerima antibodi melalui ASI dan terlindungi dari penyakit tertentu," kata konsultan laktasi Nebraska Medicine, Kristin McCracken, BSN, RN, IBCLC, dilansir laman Nebraska Medicine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski penting, menyusui tidak bisa dilakukan oleh semua Bunda. Ada perempuan yang terpaksa berhenti menyusui karena masalah kesehatan atau konsumsi obat tertentu.
"Ada kalanya seorang ibu perlu berhenti menyusui karena masalah kesehatannya atau jika obat yang diresepkan berisiko tinggi dan tidak sesuai dengan pemberian ASI. Konsultan laktasi dapat menyediakan sumber daya untuk memandu apakah menyusui tetap aman bagi ibu dan bayinya," ujar McCracken.
Waktu tepat berhenti menyusui
Menyusui bukanlah hubungan sepihak. Artinya, Bunda dan Si Kecil sama-sama menikmati momen menyusui ini.
Bila Bunda memutuskan untuk berhenti menyusui, maka lakukanlah dengan perlahan. Apalagi bila Bunda mulai merasa tidak menikmati lagi momen ini.
"Sebaiknya berhenti menyusui secara perlahan jika tidak lagi menikmatinya. Menyusui harus menjadi keinginan bersama antara ibu dan bayi," ungkap McCracken.
Menurut National Library of Medicine, kelelahan menjadi alasan utama ibu berhenti menyusui. Alasan lainnya termasuk ibu kembali bekerja atau melanjutkan pendidikan, dan mereka yang khawatir dengan suplai ASI.
Kondisi yang dialami Bunda memang bisa menjadi alasan untuk berhenti menyusui Si Kecil. Tapi, Bunda perlu ingat bahwa menyusui eksklusif selama enam bulan adalah yang terpenting dan disarankan oleh para ahli.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ibu harus menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama. Kemudian, mereka bisa mulai memberikan makanan pendamping ASI.
"ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi. ASI aman, bersih, dan mengandung antibodi yang membantu melindungi tubuh dari banyak penyakit umum pada masa kanak-kanak," demikian kata WHO dalam laman resminya.
WHO juga merekomendasikan para Bunda untuk terus menyusui selama dua tahun pertama, dan seterusnya selama hal tersebut terbaik bagi ibu dan bayinya. "Sejak usia enam bulan, anak harus mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI yang aman dan cukup, sambil terus menyusu hingga usia dua tahun atau lebih," kata WHO.
McCracken mengatakan berapa pun jumlah ASI yang diberikan baik untuk bayi dan menekankan jika ibu tidak menikmati waktu menyusui, maka mereka tidak boleh memaksakan diri atau menunggu sampai usia anak dua tahun.
Lalu apa ibu juga perlu melihat perubahan pada anak sebelum berhenti menyusui? Kapan anak mulai tidak tertari menyusui lagi ya?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Cara Menghentikan ASI Tanpa Rasa Sakit, Salah Satunya Minum Pil KB

Menyusui
Hukum Tak Menyusui Anak Menurut Islam, Apakah Berdosa Bun?

Menyusui
Lama Bayi Mengosongkan Payudara Bunda dalam Satu Sesi Menyusui

Menyusui
Ragam Penyebab dan Efek Berhenti Menyusui Secara Tiba-tiba bagi Bunda

Menyusui
5 Perubahan Tubuh Bunda Setelah Berhenti Menyusui


5 Foto