Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Berapa Lama ASI Keluar setelah Melahirkan? Ini Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 15 Oct 2023 07:50 WIB

Pregnant young woman lying on the bed in delivery room. Side view of happy pregnant female resting on bed in hospital ward. Healthcare and pregnancy concept
Berapa Lama ASI Keluar setelah Melahirkan? Ini Faktanya/: Getty Images/iStockphoto/Nimito
Jakarta -

Pasca melahirkan, tak semua ASI ibu langsung keluar. Lantas, berapa lama ASI keluar setelah melahirkan ya, Bunda?

Setelah melahirkan, sedianya Bunda bisa langsung menyusui Si Kecil. Permasalahannya, seringkali ASI tertunda keluar karena berbagai faktor. Dibutuhkan beberapa hari untuk dapat langsung menyusui Si Kecil dan ASI mengalir lancar.

Biasanya, antara dua hingga lima hari setelah melahirkan, kebanyakan ibu merasakan ASI mereka keluar. Lonjakan ASI ini volumenya lebih besar dan komposisinya berbeda dibandingkan kolostrum.

ASI keluar setelah melahirkan

Sekitar minggu ke-16 kehamilan, tubuh mulai memproduksi kolostrum. Zat kental berwarna kekuningan dan sangat pekat ini sebenarnya adalah ASI dan menyediakan makanan bagi bayi di hari-hari pertama kehidupannya. 

Kolostrum kaya akan antibodi, antioksidan, protein, dan mineral. Satu atau dua sendok teh kolostrum setiap kali menyusui sudah cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan bayi Bunda dan memberi mereka semua nutrisi dan cairan yang mereka butuhkan.

Mulai beberapa hari setelah kelahiran, Bunda akan mengetahui ASI keluar saat payudara mulai memproduksi cairan kental dalam jumlah lebih besar yang dikenal sebagai susu transisi. Sekitar dua minggu setelah melahirkan, ASI matang, yang awalnya lebih encer dan berwarna kebiruan menggantikan ASI transisi.

Dalam beberapa kasus, keterlambatan peningkatan ASI mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal, breast hypoplasia, atau masalah kronis lainnya yang mungkin berkontribusi pada rendahnya suplai ASI seperti obesitas pada ibu dan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kehamilan seperti dikatakan Jesil Pazhayampallil, M.D, F.A.A.P, dikutip dari laman Whattoexpect.

Tanda ASI keluar setelah melahirkan

Biasanya, tanda ASI akan keluar ditandai dengan hal-hal berikut ini:

1. Payudara Bunda terasa lebih besar, kencang, hangat, dan berat. Bunda mungkin mengalami ketidaknyamanan pada payudara karena pembengkakan
2. Bayi Bunda mungkin akan lebih sulit menyusu.
3. Bunda mungkin merasakan sensasi kesemutan saat bayi mulai menyusu, yang berarti let down reflex membantu mendorong ASI keluar dari payudara.
4. Setelah ASI mulai masuk, bayi akan minum lebih banyak setiap kali menyusu (Bunda akan mendengar dan melihat bayi Bunda menelan dalam pola yang panjang, berirama, menghisap dan menelan)
5. Tekstur susu akan menjadi lebih kental dan warnanya semakin putih kebiruan.

Pregnant young woman lying on the bed in delivery room. Side view of happy pregnant female resting on bed in hospital ward. Healthcare and pregnancy conceptIlustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nimito

Perlu Bunda tahu bahwa sebelum ASI keluar, bayi akan meminum kolostrum. Meskipun kelihatannya tidak banyak, itu adalah nutrisi yang dibutuhkan bayi. Cara terbaik untuk mendorong ASI keluar ialah dengan terus menyusui bayi secara rutin setidaknya setiap dua hingga tiga jam termasuk sepanjang malam.

Bagi sebagian wanita, mungkin diperlukan waktu hingga dua minggu hingga ASI keluar. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain persalinan caesar, kehilangan darah berlebihan selama atau setelah melahirkan, stres yang ekstrim, kegemukan, diabetes, kondisi tiroid, beberapa penyakit atau infeksi, istirahat di tempat tidur yang lama selama kehamilan, dan lainnya.

Jika Bunda khawatir ASI belum keluar, ada baiknya bicarakan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Terpenting, setelah ASI keluar, teruslah menyusui Si Kecil sesering mungkin. Hal ini karena menyusui dini dan sering terutama dalam beberapa minggu pertama dan terutama di malam hari meningkatkan produksi hormon prolaktin pada payudara yang membantu memastikan pasokan ASI berlimpah dan kuat.

Semakin sering Bunda menyusui bayi, maka suplai ASI Bunda akan semakin baik. Beri bayi Bunda sesuai permintaan, yang biasanya dilakukan setiap satu setengah hingga tiga jam selama beberapa minggu pertama. Harapkan setiap sesi menyusui berlangsung hingga 20 menit dan mungkin lebih lama seperti dikutip dari laman Baby Center.

Jadwal yang menuntut ini bisa jadi cukup menantang, terutama karena Bunda harus membangunkan bayi untuk makan jika sudah lebih dari empat jam sejak terakhir kali menyusu pada dua minggu pertama setelah lahir. Terlebih lagi, masalah menyusui seperti kesulitan melekat, puting terasa sakit dan pecah-pecah, serta kram pasca melahirkan adalah hal yang umum terjadi dan dapat membuat awal perjalanan menyusui Bunda menjadi sangat sulit.

Tetapi, tetaplah berjuang karena Bunda tidak sendirian. Jika Bunda kesulitan menyusui karena alasan apa pun, segera hubungi dokter ataupun konselor laktasi yang Bunda percaya untuk memecahkan masalah tersebut.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda