HaiBunda

MENYUSUI

7 Persiapan Menyusui sejak Hamil hingga Persalinan, Penting agar ASI Lancar

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 27 Oct 2023 14:17 WIB
7 Persiapan Menyusui sejak Hamil hingga Persalinan, Penting agar ASI Lancar/Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal
Jakarta -

Menyusui dengan lancar dapat dipersiapkan sejak kehamilan ya, Bunda. Yuk, cari tahu persiapan menyusui sejak kehamilan yang perlu Bunda siapkan agar ASI lancar.

Jika Bunda berencana untuk menyusui, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan termasuk saat memasuki trimester ketiga. Trimester ini merupakan waktu yang tepat untuk bersiap menyusui. Bunda dapat mulai belajar tentang menyusui dan menemukan kelompok dukungan untuk ibu menyusui seperti dikutip dari laman Baby Center.

Persiapan menyusui sejak kehamilan

Jika Bunda mendekati masa akhir kehamilan dan berencana untuk menyusui bayi, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan sekarang untuk membantu prosesnya berjalan lancar. Berikut cara mempersiapkan menyusui bayi baru lahir Bunda agar ASI lancar:


1. Lakukan penelitian

Luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar menyusui. Mengetahui manfaat menyusui dan tantangan awal yang mungkin Bunda hadapi dapat membantu Bunda mempersiapkan diri menghadapi beberapa hari pertama kehidupan bayi. Bacalah buku-buku tentang menyusui, baca tips menyusui terbaik agar Bunda mendapatkan referensi terbaik.

2. Temukan lingkungan yang mendukung

Banyak rumah sakit dan kantor dokter anak mempunyai kelompok dukungan untuk ibu menyusui. Pertemuan-pertemuan ini dimaksudkan untuk memberikan komunitas kepada para ibu baru untuk mengetahui naik turunnya menyusui. 

3. Temui konsultan laktasi

Bunda mungkin terhubung dengan konsultan laktasi melalui rumah sakit tempat Bunda melahirkan atau kantor dokter anak bayi Bunda. Jika tidak, Bunda dapat mencari konsultan laktasi bersertifikat melalui rumah sakit.

Para profesional ini dapat sangat berharga selama beberapa minggu pertama kehidupan bayi Bunda, membantu Bunda memantau berat badan, memecahkan masalah pelekatan, dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul saat Bunda dan bayi belajar menyusui.

4. Bersiaplah untuk memompa ASI

Kebanyakan ibu perlu memompa ASI setidaknya sesekali, dan beberapa ibu akan memompa ASI secara eksklusif sebagai cara untuk menyusui bayinya. Pesan pompa payudara dan didik diri sendiri tentang cara memompa dan menyimpan ASI. Jika Bunda akan bekerja di luar rumah, sekarang adalah saat yang tepat untuk membicarakan dengan atasan tentang di mana Bunda dapat memompa ASI.

5. Bicarakan dengan Ayah

Bunda dapat berdiskusi dengan pasangan tentang bagaimana mereka dapat mendukung Bunda sebagai ibu menyusui. Sebagian besar waktu Bunda selama bulan-bulan pertama kehidupan bayi akan dihabiskan secara tatap muka, menyusui Si Kecil.

Pasangan Bunda mungkin tidak bisa menyusui bayi, namun mereka bisa melakukan lebih banyak pekerjaan rumah, mengasuh anak yang lebih besar, dan mengantarkan air serta makanan ringan untuk Bunda untuk memastikan kebutuhan Bunda terpenuhi.

6. Segera melakukan IMD

Segera setelah melahirkan, letakkan bayi Bunda saling menempel di dada. Ketika bayi tidak diganggu di dada Ibu yang telanjang, naluri makan mereka akan terbangun.

Mulailah menyusui dalam satu atau dua jam pertama setelah Bunda melahirkan bayi. Menyusui segera setelah kelahiran dikaitkan dengan peningkatan peluang keberhasilan menyusui.

Bayi mungkin mengantuk pada awalnya tetapi lebih terjaga pada hari kedua, dan mereka mungkin menyusu secara berkelompok di malam hari. Ikuti isyarat lapar mereka dan menyusui sesuai permintaan. Mintalah bantuan teman dan keluarga. Menyusui akan membuat Bunda sibuk, terutama saat bayi baru lahir. 

Teman dan keluarga dapat membantu dengan mampir untuk makan, menghabiskan waktu bersama anak-anak Bunda yang lebih besar, dan membantu pekerjaan rumah.

Namun batasi kunjungan jika mengganggu proses menyusui dan kontak kulit dengan bayi . Jika memungkinkan, mintalah Ayah untuk menjadi 'penjaga pintu' (menyapa pengunjung, menerima makanan atau hadiah, dan menyampaikan informasi) agar Bunda dapat beristirahat.

7. Luangkan waktu untuk menyusui

Bunda dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk menyusui saat bayi sudah lahir dengan melakukan beberapa persiapan rumah tangga dalam sebulan terakhir ini. Isi freezer dengan makanan sehingga Bunda tidak perlu banyak memasak nanti. Jika teman dan keluarga bertanya apa yang bisa mereka bantu, sarankan mereka membuatkan makanan freezer untuk Bunda.

Ketahuilah bahwa tidak semua orang mampu menyusui, meski dengan persiapan yang matang. Menyusui adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orangtua baru. Terkadang kondisi kesehatan atau tantangan lain dapat membuat metode pemberian makan ini tidak bisa diterapkan.

Jika Bunda ingin menyusui dan mengalami kesulitan, konsultasikan dengan dokter kandungan atau konselor laktasi. Mereka dapat membantu mengatasi pelekatan bayi Bunda, masalah apa pun pada bagian pompa dan teknik memompa, serta cara lain untuk meningkatkan suplai ASI Bunda seperti dikatakan Dr Holly Cummings, dikutip dari laman Acog.

Namun jika Bunda masih tidak bisa menyusui atau memutuskan untuk tidak menyusui, tidak apa-apa. Pemberian susu formula dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan bayi. Bunda akan menemukan metode pemberian makan yang terbaik untuk Bunda, bayi, dan keluarga Bunda.

Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattapon Malee

Apakah perlu mempersiapkan puting untuk menyusui?

Tidak. Tubuh sedianya sudah bersiap untuk menyusui. Berkat perubahan hormonal selama kehamilan, wanita mampu memproduksi ASI pada akhir trimester kedua.

Tidak ada alasan untuk menggosok puting karena ini hanya akan menyakiti diri sendiri, dan rasa sakit tersebut dapat membuat sulit menyusui. Mengajari bayi cara menyusu yang benar sejak awal adalah cara paling efektif untuk mencegah puting pecah-pecah. 

Bunda mungkin memperhatikan beberapa tonjolan kecil seperti jerawat di sekitar areola, area yang lebih gelap di sekitar puting susu. Ini disebut kelenjar Montgomery, dan kelenjar ini mengeluarkan minyak yang melawan bakteri, melumasi dan melembutkan kulit, serta mengatur keseimbangan pH. Hindari mencuci puting dengan sabun karena dapat menghilangkan minyak bermanfaat dan dapat mengeringkan jaringan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Pentingnya Vitamin D untuk Ibu Menyusui, Bisa Jaga Kesehatan Tulang Bayi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK