MENYUSUI
Kenali Warna ASI Hindmilk yang Bagus dan Bantu Bayi Cepat Gemuk
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Senin, 13 Nov 2023 07:50 WIBWarna ASI sering kali berganti-ganti ya, Bunda. Warna ASI secara umum biasanya kuning, putih, bening, krem, cokelat, atau semburat biru.
Namun, adakalanya saat menyusui, warna tersebut mungkin bisa berubah dan menampakkan warna lain. Tenang ya, Bunda, hal ini kondisi yang biasa kok. Tak perlu khawatir karena apa yang Bunda konsumsi dapat membuat warna ASI berubah.
Terkadang, warna ASI juga bisa tampak seperti warna hijau, merah muda, atau merah. Tak jarang, sedikit ada darah masuk ke dalam ASI sehingga ASI berwarna cokelat atau karat.
Seiring waktu, warna ASI juga kerap berubah ya, Bunda. Namun, hal ini juga dapat berubah sepanjang hari atau bahkan dalam pemberian waktu menyusui yang sama.
Lantas, bagaimana dengan hindmilk. Kira-kira warna ASI hindmilk yang bagus dan bantu bayi cepat gemuk seperti apa ya, Bunda?
Kenali warna ASI hindmilk yang bagus
Ya, sejak minggu pertama melahirkan, ASI biasanya akan berubah dengan cepat. Bukan hanya komposisi dan jumlahnya tetapi juga warnanya, Bunda.
Di awal, yang keluar dari payudara yakni kolostrum atau ASI pertama yang diproduksi tubuh. Kolostrum jumlahnya sedikit dan cenderung pekat tetapi kaya gizi. Tekstur kolostrum sering kali bening, encer, dan lebih sering berwarna kuning atau oranye dan kental.
Kemudian masuklah ASI transisi. Setelah beberapa hari pertama kolostrum, produksi ASI meningkat dan tubuh mulai memproduksi ASI transisi. Selama masa transisi dua minggu ini, warna ASI biasanya berubah dari kuning menjadi putih saat ASI masuk.
Setelah dua minggu berlalu, tubuh mencapai tahap ASI mature. Perubahan penampilan ASI mature ini berdasarkan berapa banyak lemak yang dikandungnya. Lalu, setelah ASI mature mulai mengalir keluar dari payudara pada awal sesi menyusui atau memompa, ASI tersebut lebih encer dan lebih rendah lemak. ASI itulah yang disebut foremilk. Karena foremilk encer, cenderung terlihat bening atau kebiruan seperti dikatakan Donna Murray, RN, BSN, dikutip dari laman Very Well Family.
Saat Bunda terus memompa atau menyusui, kandungan lemak dalam ASI kemudian meningkat. Seiring bertambahnya lemak, ASI berubah menjadi ASI yang kental dan disebut hindmilk. Tampilan hindmilk berwarna putih atau kuning yang lebih kental. Karena cenderung berlemak, ASI hindmilk inilah yang perlu dimaksimalkan pemberiannya kepada bayi ya, Bunda, sehingga mereka mendapatkan penuh lemak-lemak ASI dan zat bergizi lainnya untuk membantu meningkatkan bobot tubuhnya.
Secara umum, sebenarnya ASI memang bagus diberikan baik foremilk yang merupakan ASI yang keluar di awal dan hindmilk atau ASI yang keluar di akhir sesi menyusui. Hanya saja, perbedaan dari kedua jenis ASI tersebut yakni terletak pada kandungan lemaknya ya, Bunda.
Kandungan lemak ini berkaitan dengan tingkat kepenuhan payudara dan konsentrasi lemak secara bertahap meningkat seiring dengan proses pemberian ASI.
Meskipun bayi yang menyusu tampak kenyang, mereka mungkin tidak menerima cukup lemak (dengan jumlah yang lebih banyak ditemukan di hindmilk) dan mungkin tidak mencapai kenaikan berat badan yang diharapkan sesuai tahapan usianya, seperti dikutip dari laman Lactamo.
Untuk itu, Bunda perlu mengetahuinya dari beberapa indikator yang bisa diamati. Salah satunya popok bayi. Jika Bunda menemukan popok basah tetapi jarang BAB, ini merupakan tanda asupan foremilk yang lebih tinggi pada bayi meski mereka sering menyusu.
Ditambah lagi, karena foremilk lebih tinggi laktosanya (dan melewati usus dengan cepat), Bunda mungkin melihat kotoran bayi berbusa dan berwarna hijau.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pijat payudara dapat membantu menghasilkan lebih banyak lemak di bagian belakang payudara. Bunda dapat menjadikan alternatif tersebut untuk memaksimalkan produksi hindmilk sehingga bayi mendapatkan secara maksimal porsinya ya, Bunda.
Di luar itu semua, daripada Bunda terjebak dalam rasio foremilk-hindmilk, lebih penting membiarkan bayi memimpin dan menyusu kapan pun mereka ingin mencari payudara karena mereka secara naluriah tahu cara mendapatkan tingkat kalori yang tepat.
Dan, pahamilah bahwa setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda ketika menyusui atau memompa ASI. Itu sebabnya, fokuslah pada posisi dan pelekatan yang baik untuk mendorong produksi dan pengeluaran ASI yang efektif.
Ada baiknya, selalu keringkan payudara pertama sebelum menawarkan payudara kedua. Hal ini untuk membantu memaksimalkan pengosongan payudara dengan baik sebelum mereka memproduksi kembali ASI di dalamnya.
Jika Bunda menemui kesulitan selama menyusui dan memiliki permasalahan menyusui, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk solusi lebih lanjut ya, Bunda.
Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)