MENYUSUI
Payudara Terasa Penuh Tapi kok Hasil Pumping ASI Sedikit? Ternyata Ini Alasannya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Rabu, 29 Nov 2023 14:33 WIBBanyak ibu merasa percaya diri saat payudara terasa penuh dan memompa ASI-nya. Tetapi, hasil yang didapat justru sedikit. Lantas, apa ya penyebab payudara terasa penuh tapi kok hasil pumping ASI sedikit, Bunda?
Sebagai ibu baru, biasanya mengalami permasalahan ASI menjadi momok tersendiri. Tidak saja mengkhawatirkan tetapi juga membuat stres para ibu. Seperti diketahui, banyak ibu baru yang memompa dan bahkan ibu yang sudah berpengalaman sekalipun mengalami kesulitan dalam memompa ASI pada satu waktu atau lainnya.
Payudara terasa penuh tapi hasil pumping ASI sedikit
Dari sekian kesulitan tersebut, banyak yang mengeluhkan bahwa payudara mereka terasa penuh tapi hasil pumping ASI sedikit. Ya, menyusui memang merupakan proses alami, namun tidak selalu terjadi secara alami dan memerlukan waktu untuk menyempurnakannya.
Memompa ASI pun juga sama ya, Bunda. Menjadi aktivitas yang tampaknya cukup mudah namun tidak selalu mudah bagi setiap ibu untuk memompa ASI dan menghasilkan banyak ASI perah dalam botol, seperti dikutip dari laman Whattoexpect.
Karenanya, ketika permasalahan menghampiri, sebaiknya Bunda memang tidak menyerah begitu saja. Termasuk saat mengalami masalah pemompaan ASI yang sedikit meskipun payudara terlihat penuh. Biasanya, permasalahan ini terjadi karena busui mengalami kesulitan dengan refleks let down.
Sebagus apa pun pompa ASI yang Bunda pakai, selama masalah tersebut tidak diatasi, hasil ASI yang didapat pun tetap minim ya, Bunda. Faktanya, saat Bunda menggendong bayi untuk menyusu, oksitosin (hormon cinta) dilepaskan, yang memicu refleks let down.
Untuk itu, sangatlah bijak untuk tetap bersantai dengan meditasi singkat, mendengarkan musik yang menenangkan, atau mengambil napas dalam-dalam serta melakukan peregangan.
Dan, cobalah menganggap pompa sebagai teman dan cara yang terhubung dengan bayi. Jika Bunda sedang memompa jauh dari rumah, simpanlah beberapa perlengkapan bayi di tas (foto, baju yang belum dicuci) yang mengingatkan Bunda pada Si Kecil atau putarlah rekaman suara atau tangisannya yang mengingatkan Bunda pada Si Kecil untuk menghidupkan refleks let down secara maksimal.
Perlu Bunda ketahui bahwa refleks let down merupakan respons yang terkondisi, yang berarti otak dilatih untuk menurunkan ASI sebagai respons terhadap rangsangan tertentu yang telah dipelajari untuk dikaitkan dengan pemompaan atau menyusui, seperti dikutip dari laman Exclusive Pumping.
Sehingga, memang sangat penting menjaga respons tersebut tetap terkondisikan. Karenanya, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, melakukan hal yang memicu hormon oksitosin muncul menjadi hal yang penting.
Tidak saja mengingat Si Kecil, Bunda juga dapat melihat video yang menyenangkan sebelum memompa ASI. Bunda dapat mencoba merekam video bayi saat Bunda menyusui untuk menangkap semua suara dan apa yang biasanya Bunda lihat untuk memicu refleks let down lalu memutarnya saat mulai memompa ASI.
Beberapa hal lain juga bisa Bunda coba untuk membangkitkan refleks let down ya, Bunda. Salah satunya yakni memompa ASI menggunakan tangan terlebih dahulu. Kemudian, Bunda juga dapat memberikan pijat laktasi dengan bantuan alat ataupun secara manual dimana dapat membantu payudara lebih rileks.
Jika sudah berupaya keras tetapi mungkin hasil ASI masih minim, Bunda tidak perlu kecewa. Sebaliknya, tetaplah mengupayakan agar refleks let down bisa maksimal untuk meningkatkan pasokan ASI. Perlu Bunda ingat bahwa berapa banyak ASI yang dapat Bunda pompa akan bergantung pada keadaan masing-masing ya, Bunda.
Termasuk di antaranya kapan Bunda memompa, berapa usia bayi, dan apakah Bunda memompa di tempat menyusui (misalnya saat Bunda kerja) atau apakah Bunda sedang menyusui langsung serta pompa ASI apa yang Bunda gunakan dan bagaimana cara menggunakannya. Semua hal tersebut sedianya berkaitan dengan hasil yang didapat ya, Bunda.
Bagaimana mendapatkan refleks let down?
Secara umum, jika Bunda hanya mendapat beberapa tetes ASI, atau ASI dalam jumlah yang sangat sedikit saat memompa, namun payudara masih terasa berat dan penuh setelah memompa selama 10 sampai 15 menit, kemungkinan besar memang pemicunya refleks let down.
Dalam hal ini, mungkin ada gunanya bereksperimen dengan kecepatan yang berbeda (jika pompa ASI Bunda memiliki opsi ini). Jika Bunda melakukan ini, penting untuk menggunakan pengaturan yang nyaman bagi Bunda. Lebih banyak isapan tidak berarti lebih banyak ASI ya, Bunda.
Faktanya, isapan yang terlalu tinggi hingga Bunda merasa terjepit atau nyeri justru dapat menurunkan aliran ASI. Memastikan Bunda menggunakan ukuran flensa atau corong yang memungkinkan ruang puting bergerak juga sangat membantu, seperti dikatakan Jeanne Cygnus, IBCLC, RLC, seorang Spesialis Laktasi dikutip dari laman The Bump.
Di sisi lain, jika ASI memang mengalir dengan baik dalam waktu singkat dan payudara tetap terasa lembut dan kering setelah dipompa, mungkin ini merupakan masalah pasokan ASI secara keseluruhan. Ada banyak cara untuk meningkatkan suplai ASI, dan mungkin bermanfaat jika bekerja sama dengan konsultan laktasi.
Pastikan Bunda memiliki gambaran realistis tentang seberapa banyak pemerasan ASI yang normal dalam berbagai situasi. Sangat umum bagi ibu yang menambahkan pemompaan saat menyusui bayinya secara penuh, namun hanya mendapatkan 0,5 hingga 1,5 ons ASI pada sesi pemompaan ini.
Ibu yang memompa ASI di tempat menyusui (karena terpisah dari bayinya) sering kali dapat memompa ASI sebanyak tiga hingga empat ons. Kedua jumlah ini bergantung pada usia bayi, waktu, dan waktu sejak Bunda terakhir kali menyusui atau memompa ASI.
Memang, diperlukan waktu untuk membiasakan diri memompa. Tetapi, tidak perlu khawatir ya, Bunda. Karena seiring bertambahnya pengalaman, proses ini pun akan berjalan lebih lancar.
Tetap semangat mengASIhi ya, Bunda. Semoga informasinya membantu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Sering Bikin Khawatir, Pahami 4 Penyebab ASI Seret
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Penyebab ASI Sedikit di Awal Kelahiran Bayi & Tips Melancarkannya
Benarkah Hasil Pumping Sedikit Tanda Pasti Produksi ASI Berkurang?
5 Penyebab ASI Sedikit dan Tak Keluar, Hati-hati Kalau Mau Konsumsi Obat Bun
Ibu Merasa ASI-nya Kurang Setelah Melahirkan, Ini Penjelasannya
TERPOPULER
Pasutri Tidak Berhubungan Intim selama Hamil, Wajarkah?
Shireen Sungkar & Teuku Wisnu Ajak Ketiga Anak Liburan ke Sabang Aceh, Main Bareng Lumba-Lumba
Alergi Kulit: Kenali Jenis, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya
Penggunaan Kata Izin atau Ijin, Mana yang Baku & Tepat Sesuai Aturan?
11 Kalimat Inspiratif dari Quotes Drama Korea Our Unwritten Seoul
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Kapas Wajah yang Bagus untuk Bersihkan Makeup
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Shireen Sungkar & Teuku Wisnu Ajak Ketiga Anak Liburan ke Sabang Aceh, Main Bareng Lumba-Lumba
Alergi Kulit: Kenali Jenis, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya
Pasutri Tidak Berhubungan Intim selama Hamil, Wajarkah?
11 Kalimat Inspiratif dari Quotes Drama Korea Our Unwritten Seoul
Penggunaan Kata Izin atau Ijin, Mana yang Baku & Tepat Sesuai Aturan?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Heboh Lafaz Allah dan Gambar Masjid Jadi Latar Tarian Seksi di Waterbomb Korea
-
Beautynesia
5 Zodiak yang Paling Gampang Bad Mood, Perasaannya Secepat Awan Mendung!
-
Female Daily
Nespresso Hadirkan Nostalgia Muslim Panas Ala 90-an melalui Instalasi Coffee Cart!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Gaya Serasi Andrew Garfield 'Go Public' Bareng Monica Barbaro di Wimbledon
-
Mommies Daily
15+ Rekomendasi Book Cafe yang Nyaman di Jabodetabek