
menyusui
Puting Bernanah Bolehkah Menyusui? Simak Fakta, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Selasa, 05 Dec 2023 16:35 WIB

Daftar Isi
Puting bernanah biasanya terjadi karena payudara terdapat infeksi. Lantas, puting bernanah bolehkah menyusui ya, Bunda? Cari tahu fakta dan penyebabnya yuk, Bunda.
Permasalahan payudara dan segala serba serbinya mungkin jadi hal yang kerap dialami ibu menyusui. Tidak sekadar payudara nyeri, payudara bengkak, bahkan puting bernanah pun kerap menghampiri saat menyusui.
Di satu sisi, kenyamanan menyusui tentu saja terganggu dan di sisi lain rasa sakit yang dirasakan busui menjadi tantangan tersendiri. Apalagi puting bernanah karena abses semakin parah.
Puting bernanah bolehkah menyusui?Â
Kondisi itu tidak saja membuat kumpulan nanah yang terbentuk di payudara tetapi juga membuat komplikasi lain yang disertai dengan nyeri dan pembengkakan payudara.
Tentu saja hal tersebut menjadi hambatan untuk menyusui Si Kecil. Selain khawatir nanah tercampur ASI dan masuk ke bayi, busui juga tidak nyaman karena harus menahan rasa nyeri yang ditimbulkan saat payudaranya diisap.
Mungkin hal ini menjadi dilema tersendiri pada busui. Jika dibiarkan tentu saja membuat proses menyusui terganggu. Bagi Bunda yang merasakan hal tersebut, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan payudara merah dan sakit. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.
Jika gejala tetap ada setelah mengonsumsi antibiotik, biasanya dokter akan merujuk untuk pemeriksaan USG. Hal ini untuk memastikan apakah benar terdapat abses payudara atau tidak. Sehingga, dokter dapat merencanakan tindakan yang sesuai dengan diagnosis yang ada.
Penyebab abses payudara
Berbicara mengenai abses payudara, kondisi ini sering dikaitkan dengan mastitis. Mastitis merupakan kondisi yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan payudara (peradangan). Biasanya (tetapi tidak selalu) menyerang perempuan yang menyusui seperti dikutip dari laman Nidirect.
Infeksi dapat terjadi selama menyusui jika bakteri memasuki jaringan payudara, atau jika saluran susu (saluran kecil) tersumbat. Hal inilah yang dapat menyebabkan mastitis. Jika mastitis tidak diobati, dapat menyebabkan terbentuknya abses.
Perempuan yang tidak menyusui ternyata juga dapat terkena mastitis jika bakteri masuk ke saluran susu melalui puting yang sakit atau pecah-pecah atau terdapat tindikan pada puting. Dalam hal ini, sel darah putih dikirim untuk menyerang infeksi. Hal inilah yang menyebabkan jaringan di tempat infeksi mati. Dan menciptakan area kecil berlubang yang berisi nanah (abses).
Gejala abses payudara mungkin termasuk adanya benjolan atau bengkak di payudara, nyeri di payudara (mungkin terasa hangat atau tampak merah), umumnya merasa tidak enak badan, dan lainnya.
Bolehkah tetap menyusui saat payudara bernanah?
Bagi Bunda yang mendapatkan pengobatan dari dokter biasanya dokter akan melakukan pengeluaran nanah dari abses dengan jarum dan pasien diberikan anestesi lokal sebelum nanah dikeluarkan. Abses sendiri akan total sembuh dalam beberapa minggu atau beberapa hari seperti dikutip dari laman Nhs.
Selama menjalani pengobatan, Bunda dapat terus melanjutkan menyusui dengan kedua payudara. Hal ini tidak akan membahayakan bayi dan justru dapat membantu proses penyembuhan payudara Bunda yang terdapat nanah.
Bunda juga dapat mencoba memerah ASI dari payudara dengan tangan atau pompa payudara jika menyusui terasa terlalu menyakitkan. Hal terpenting, tetap lanjutkan menyusui baik secara langsung ataupun melakukannya dengan memerah ASI.
Pencegahan puting bernanah saat menyusui
Saat puting bernanah mungkin payudara menjadi tidak nyaman baik sedang atau tidak menyusui. Untuk meredakannya, Bunda dapat membantu melakukan tindakan dengan mengoleskan pelembab pada puting yang dapat membantu mencegah puting pecah-pecah dan memberikan jalan bagi bakteri untuk masuk ke dalam tubuh seperti dikutip dari laman Medical News Today.
Kemudian, Bunda juga sebaiknya menghindari beberapa hal berikut agar payudara tidak mengalami pembengkakan dan abses payudara:
1. Hindari memiliki payudara yang sangat penuh untuk waktu yang lama
2. Hindari periode waktu yang lama dan tiba-tiba di antara waktu menyusui
3. Hindari memberikan tekaan pada payudara dari jari, bra atau pakaian lainnya
4. Fokuslah untuk terus memberikan pelekatan yang maksimal selama menyusui.
Tanda-tanda pelekatan yang baik dapat ditunjukkan dengan beberapa hal berikut ini ya, Bunda:
1. Menyusui tanpa rasa sakit
2. Kulit yang lebih gelap di sekitar puting susu terlihat lebih banyak di atas
3. Bayi memiliki mulut yang lebar dan terbuka
4. Dagunya menyentuh payudara dengan kuat
5. Bayi memiliki pipi yang bulat dan penuh
6. Isapan cepat yang berubah menjadi isapan lambat
Itulah beberapa serba serbi seputar puting bernanah selama menyusui ya, Bunda. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
6 Cara Mengobati Luka di Payudara akibat Gigitan Bayi saat Menyusu

Menyusui
Puting Busui Lecet seperti Sariawan? Ini Penyebab hingga Cara Mengobatinya

Menyusui
Minyak Kelapa Bisa Atasi Puting Lecet Ibu Menyusui, Benar Enggak Ya?

Menyusui
5 Manfaat Memerah ASI, Cegah Bengkak hingga Atasi Puting Lecet

Menyusui
6 Cara Mudah Mencegah Puting Lecet Saat Menyusui


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda