HaiBunda

MENYUSUI

Hukum Menyusui Anak dalam Keadaan Junub Menurut Islam

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 21 Mar 2024 14:50 WIB
Hukum Menyusui Anak dalam Keadaan Junub Menurut Islam/Foto: Getty Images/Noah Saob
Jakarta -

Menyusui memang sangat menyita waktu ya, Bunda, karena Si Kecil bisa memintanya di waktu kapan pun termasuk saat Bunda usai berhubungan intim dengan pasangan dan dalam kondisi junub. Lantas, bagaimana hukum menyusui anak dalam keadaan junub menurut Islam ya, Bunda?

Pekerjaan merawat bayi memang tidaklah ringan dan mudah dilalui ya, Bunda. Apalagi, di tengah tuntutan tersebut, busui juga memiliki tanggung jawab dengan pasangannya. Ya, ranah untuk bermesra-mesraan memang tidak boleh terlepas begitu saja meski keberadaan Si Kecil cukup menyita waktu.

Termasuk nih, saat Bunda dan Ayah lagi ehem-ehem atau sesudah melakukannya, Si Kecil tiba-tiba minta menyusu. Tentunya jadi 'nanggung' banget ya, Bunda. Padahal, pengennya bersantai terlebih dahulu dengan pasangan. Tapi, apa daya peran sebagai ibu menyusui harus segera dijalankan.


Nah, jika kondisinya busui masih dalam keadaan junub, apakah bisa menyusui langsung bayinya ya, Bunda? Atau, busui perlu mandi wajib dulu baru kemudian bisa menyusui bayinya? Bagaimana sebenarnya hukum menyusui anak dalam keadaan junub menurut Islam?

Menyusui anak dalam keadaan junub 

Mengutip dari Youtube KH Dr Surahman Hidayat, MA, pengasuh Majelis Yasaluunaka, dijelaskan bahwa terkait keharusan mandi junub itu ya kalau junub. Kalau Tathawwu nya itu untuk baca Al-Qur'an, untuk salat, doa pun tidak disarankan, termasuk juga masuk ke masjid. Di luar itu, makan,  memberi makan, itu boleh. 

Misalnya saja, ada tamu datang kasih air, boleh, atau kasih makanan ringan. Apalagi ini bayinya, itu tidak disarankan mandi junub dulu. Memang mungkin akan lebih segar karena ibu yang menyusukan itu mendekap anaknya. Wallahu A'lam Bishawab.

Kemudian, jika merunut apa yang tidak boleh dikerjakan saat seseorang sedang berhadas besar (junub), menyusui anak tidak termasuk di dalamnya ya, Bunda. Seperti mengutip dari Buku Panduan Muslim Sehari-hari yang ditulis DR KH M Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El Sutha yang diterbitkan Wahyu Qolbu, berikut ini beberapa hal yang dilarang dikerjakan saat seseorang sedang junub, sebelum ia mandi:

1. Membaca Al-Qur'an kecuali hanya membaca lafazh istiádzah (aúdzu billaahi minasy-syaithaanir rajiim) dan yang semisalnya. Rasulullah bersabda, "Wanita yang sedang haid dan orang yang junub tidak boleh membaca sesuatu dari Al-Qur'an. Hadist ini diperkuat pula oleh pernyataan Ali bin Abi Thalib, "Rasulullah itu selalu membacakan Al-Qur'an kepada kami dalam kondisi apa pun selama beliau tidak sedang junub." (HR At Tirmidzi)

2. Masuk masjid, kecuali hanya sekadar lewat atau suatu kepentingan mendesak, berdasar firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 43 (jangan pula menghampiri masjid sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali berlalu saja, hingga kamu mandi).

3. Mengerjakan shalat, baik shalat fardhu maupun salat sunah seperti firman Allah dalam QS An Nisa ayat 43 (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan (jangan pula menghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi

4. Menyentuh mushaf Al-Qur'an, sekalipun dengan ranting atau yang semisalnya. Hal ini berdasar firman Allah dalam QS Al-Waqiah ayat 77-79 (Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

Untuk menyempurnakan kesucian usai junub atau hadas besar, ada baiknya Bunda melakukan mandi wajib dengan cara yang sempurna. Berikut ini tata cara mandi besar ya, Bunda:

1. Mengucapkan, "Bismillahir rahmaanir rahiim," disertai dengan niat mengangkat (menghilangkan) hadas besar.
2. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
3. Beristinja, membasuh kelamin depan dan belakang serta sekitarnya untuk membersihkan kotoran yang ada di daerah tersebut.
4. Berwudhu seperti akan mengerjakan salat, tetapi tidak diakhiri dengan membasuh kedua kaki, karena membasuh kedua kaki bisa dilakukan di akhir mandi.
5. Memasukkan kedua telapak tangan ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut dengan kedua tangan.
6. Membasuh kepala dan kedua telinga sebanyak tiga kali.
7. Mengguyur air ke seluruh tubuh, dimulai dari bagian tubuh yang kanan dari atas sampai bawah, kemudian mengguyur bagian tubuh yang kiri.
8. Pada saat mandi hendaklah memperhatikan bagian-bagian tubuh yang tersembunyi (yang tidak tersentuh air), seperti pusar, ketiak kanan dan kiri, belakang kedua lutut, dan lainnya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Cegah Dehidrasi, Ini 5 Tips Puasa Ramadhan untuk Busui

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Nyamuk Tak Berani Masuk ke Negara Ini, Apa Rahasianya?

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Raline Shah Ternyata Punya Bisnis Kedai Kopi, Begini Awal Mulanya

Mom's Life Tim HaiBunda

5 Potret Terbaru Puput Istri Ahok Bareng Dua Anak Curi Perhatian Netizen

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bermain di Luar Rumah Bisa Cegah Rabun Jauh pada Anak, Bun! Ini Penjelasannya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Momen Ultah ke-10 Rafathar, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Beri Doa dan Harapan Menyentuh Hati

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Raline Shah Ternyata Punya Bisnis Kedai Kopi, Begini Awal Mulanya

Bermain di Luar Rumah Bisa Cegah Rabun Jauh pada Anak, Bun! Ini Penjelasannya

Nyamuk Tak Berani Masuk ke Negara Ini, Apa Rahasianya?

Resep Sup Kacang Polong Kuning ala NiMe Diet untuk Turunkan Kolesterol dan Gula Darah

Momen Ultah ke-10 Rafathar, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Beri Doa dan Harapan Menyentuh Hati

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK