MENYUSUI
Kenali Ciri-ciri ASI Tersumbat, Penyebab & Cara Mengeluarkannya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Kamis, 18 Apr 2024 17:35 WIBProses menyusui tidaklah selalu berjalan lancar seperti yang diharapkan ya, Bunda. Ada kalanya, permasalahan menyusui seperti ASI tersumbat dialami para pejuang ASI. Kenali ciri-ciri ASI tersumbat dan penyebab serta cara mengeluarkannya yuk, Bunda, agar menyusui lebih lancar dan nyaman.
Sederet permasalahan menyusui yang menghampiri terkadang membuat ibu menyusui merasa frustrasi. Apalagi, kondisinya tidaklah selalu mudah dilewati. Seperti halnya ketika ASI tersumbat dan menyebabkan pembengkakan yang menyebabkan rasa sakit luar biasa.
Ya, saluran susu yang tersumbat memang perlu diwaspadai ya, Bunda. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan benjolan lunak. Rasa yang mungkin muncul bisa terasa seperti rasa sakit dan gatal yang hebat. Penyumbatan ini biasanya dapat diatasi dengan sendirinya, namun memerlukan juga pengobatan rumahan untuk membantu pemulihannya.
Seperti diketahui bahwa payudara mengandung serangkaian saluran yang membawa susu dari kelenjar susu ke puting susu saat seseorang sedang menyusui.
Sebuah studi tahun 2011 terhadap 117 perempuan menyusui menemukan bahwa 4,5 persen mengalami penyumbatan saluran pada suatu waktu selama tahun pertama menyusui. Saluran yang tersumbat dapat menyebabkan mastitis, infeksi yang menyakitkan pada payudara. Meskipun saluran susu yang tersumbat bisa menimbulkan rasa sakit, seringkali hal ini dapat diobati dengan pengobatan rumahan.
Ciri-ciri ASI tersumbat
Saat ibu menyusui mengalami kondisi ASI tersumbat, biasanya payudara akan memperlihatkan beberapa gejala yang bisa terlihat langsung. Berikut ini beberapa ciri-ciri ASI tersumbat yang perlu Bunda ketahui:
1. Payudara yang lembut, nyeri, dan menggumpal.
2. Panas dan bengkak pada payudara.
3. Aliran susu lebih lambat di satu sisi.
4. Umumnya merasa tidak enak badan.
5. Terdapat titik putih kecil di puting yang disebut milk blister.
Terkadang, saluran yang tersumbat bisa menyebabkan demam ringan. Karena demam juga dapat terjadi karena infeksi payudara, orang yang mengalami demam disertai nyeri payudara harus menemui dokter.
Hal ini mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik dan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan adanya abses payudara seperti dikutip dari laman Medical News Today.
Penyebab ASI tersumbat
Saluran susu yang tersumbat paling sering terjadi pada ibu yang sedang menyusui, baru saja melahirkan dan memilih untuk tidak menyusui, atau baru saja berhenti menyusui.
Saluran yang tersumbat lebih mungkin terjadi jika perempuan yang menyusui tidak mengosongkan payudaranya secara menyeluruh, karena hal ini dapat menyebabkan ASI menumpuk dan menyumbat saluran tersebut. Kemudian, bisa juga disebabkan karena perempuan yang mengalami kesulitan menyusui lainnya, seperti kelebihan pasokan, bayi dengan pelekatan yang lemah, atau rasa sakit yang sering mengganggu proses menyusui, lebih rentan terhadap penyumbatan saluran.
Namun, siapa pun yang sedang menyusui bisa mengalami saluran tersumbat. Beberapa faktor risiko berikut ini bisa menyebabkan ASI tersumbat ya, Bunda:
1. Bunda kelelahan, stres, atau kurang zat besi
2. Produksi ASI jauh melebihi jumlah yang diminum oleh bayi
3. Frekuensi menyusui yang kurang atau tidak rutin
4. Payudara tertekan yang bisa disebabkan karena posisi tidur, salah memakai ukuran bra, dan lain-lain seperti dikutip dari laman Ayosehat.kemkes
Cara mengatasi masalah ASI tersumbat
Biasanya gejala saluran tersumbat dapat diobati di rumah. Kebanyakan saluran yang tersumbat akan sembuh dalam 1-2 hari, dengan atau tanpa pengobatan.
Menyusui secara teratur dan konsisten adalah cara tercepat untuk mengatasi kondisi ASI tersumbat. Penting untuk mengosongkan payudara dengan saluran yang tersumbat sepenuhnya selama setiap sesi menyusui. Payudara yang dikosongkan sepenuhnya terasa lebih ringan dan menghasilkan sedikit atau tidak ada ASI saat diperas.
Menggunakan pompa payudara untuk memeras ASI setelah setiap sesi menyusui dapat membantu jika pelekatan bayi lemah atau tidak dapat mengeluarkan ASI seluruhnya.
Namun, seseorang harus berhati-hati terhadap pemompaan berlebihan karena hal ini dapat menghasilkan tekanan, yang ditanggapi oleh tubuh sebagai ancaman. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan risiko mastitis.
Berikut ini beberapa pilihan perawatan saat ASI tersumbat yang bisa dilakukan di rumah ya, Bunda:
1. Pijat laktasi
Cuci tangan dengan sabun yang bersih, kemudian pijat payudara dengan gerakan memutar di sekitar puting sebanyak 15-20 kali. Urut pelan dari bawah hingga mengerucut ke area puting, lalu pelintir bagian puting pelan-pelan beberapa kali. Lakukan secara teratur setiap hari. Teknik ini juga bisa digunakan untuk menangani payudara yang bengkak karena memuat terlalu banyak ASI.
2. Kompres payudara
Gunakan kompres hangat di area yang terasa bengkak dan keras. Langkah ini akan melebarkan pembuluh darah di sekitar payudara sehingga lama-lama sumbatan kelenjar susu akan lepas dengan sendirinya. Selain itu, membiasakan diri mandi dengan air hangat sesekali juga bisa membantu kesembuhan payudara Bunda.
3. Gunakan pompa payudara untuk sementara
Terkadang, penyebab ASI tersumbat adalah kelenjar susu Bunda mengalami stres atau trauma lecet karena gesekan dari mulut bayi. Sehingga, menggunakan pompa dan membuat Si Kecil minum dari sendok sementara bisa jadi solusi sementara Bunda fokus menyembuhkan payudara.
4. Hindari stres dan jaga pikiran
Masalah ASI yang tersumbat memang kerap terjadi di antara para ibu, bahkan yang sudah berkali-kali melahirkan. Ingatlah untuk selalu percaya bahwa kondisi ini akan segera diatasi dan kembali normal. Dengarkan musik kesukaan di waktu luang atau membaca buku sementara Ayah menjaga Si Kecil
Selain cara di atas, Bunda juga bisa melakukan beberapa trik berikut ya, Bunda:
1. Mulailah sesi menyusui dengan payudara yang terkena untuk meningkatkan kemungkinan payudara terkuras seperti dikutip dari laman Mustelausa.
2. Berikan kehangatan pada payudara Bunda selama sekitar 20 menit. Bunda dapat melakukannya dengan mandi air panas atau menggunakan bantal pemanas.
3. Posisikan bayi di bawah payudara. Hal ini memungkinkan gravitasi menguras payudara semaksimal mungkin.
4. Hindari memakai bra yang pas dan atasan ketat.
Tetap semangat mengASIhi. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)