
menyusui
7 Ciri-Ciri Bayi Tersedak saat Menyusu dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Minggu, 12 May 2024 11:01 WIB

Daftar Isi
Menyusu dengan terburu-buru kerap membuat bayi tersedak. Ketahui ciri-ciri bayi tersedak saat menyusu dan cara mengatasinya ya, Bunda.
Risiko bayi tersedak memang bisa menghampiri kapan saja ketika bayi menyusu. Beberapa bayi yang diberi susu botol atau ASI mungkin mengeluarkan suara tersedak dan hal ini tentunya mengkhawatirkan khususnya bagi ibu yang pertama kali menyusui.
Ciri-ciri bayi tersedak saat menyusu
Kondisi tersedak biasanya terjadi ketika bayi memasukkan lebih banyak ASI ke dalam mulutnya daripada yang dapat ditelannya. Susu berlebih ini dapat tumpah ke saluran napas dan menghalangi aliran udara sehingga menyebabkan tersedak.
Bagi ibu baru, tentu saja kondisi tersebut menakutkan terutama ketika bayinya mengeluarkan ASI sambil kesulitan bernapas. Namun, dengan pemahaman yang baik masalah ini dapat dihindari saat menyusui ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Parenting First Cry.
Beberapa ciri-ciri tertentu kerap ditunjukkan saat bayi tersedak ASI ya, Bunda. Untuk itu, perhatikan tanda-tanda berikut pada bayi ketika menyusu:
1. Tersedak saat menelan ASI.
2. Batuk atau terengah-engah saat menyusu.
3. Menekan puting untuk memperlambat aliran ASI.
4. Sering menarik diri dari payudara.
5. Sering meludah.
6. Suara klik saat menyusu.
7. Menolak untuk menyusu.
Penyebab bayi sering tersedak saat menyusu
Banyak penyebab bayi tersedak saat menyusu dan sering kali di luar perkiraan ibu. Berikut ini beberapa penyebab bayi sering tersedak saat menyusu yang perlu Bunda ketahui:
1. Kelebihan pasokan ASI
Meskipun beberapa ibu menyusui menganggap kelebihan ASI lebih baik daripada kekurangan ASI, hal ini menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri bagi ibu dan bayinya. Pasokan susu yang berlebihan membuat Bunda harus mencoba berbagai posisi agar bisa menyusui dengan nyaman.
2. Refleks let down yang kuat
Pasokan ASI yang berlebihan juga menyebabkan penurunan drastis pada beberapa ibu yang memiliki refleks pengeluaran ASI yang cepat. Susu keluar dari saluran susu mereka dengan kuat, hampir secara eksplosif.
Cara mencegah bayi ASI tersedak saat menyusu
Bunda dapat mengendalikan masalah bayi ASI tersedak saat menyusu dengan beberapa cara. Termasuk diantaranya mengendalikan masalah kelebihan pasokan ASI sehingga mencegah bayi ASI tersedak. Tips berikut ini dapat dilakukan untuk mengatasi bayi ASI tersedak di kemudian hari ya, Bunda:
1. Memperlambat suplai ASI
Mengingat pelepasan ASI secara paksa terjadi ketika terlalu banyak penumpukan ASI di payudara. Saat menyusui dari satu sisi, katakanlah sisi kiri, dengan telapak tangan kanan, tekan puting payudara kanan ke arah tulang rusuk dan hitung sampai lima.
Ketika diterapkan beberapa kali setiap menyusui, tekanan balik ini mengirimkan sinyal ke tubuh untuk tidak mengeluarkan ASI di payudara tersebut.
2. Berikan ASI hanya dari satu payudara
Setiap kali menyusui, berikan ASI hanya dari satu payudara sehingga payudara dapat dikosongkan sepenuhnya dengan manfaat tambahan berupa menerima semua ASI yang kaya lemak.
Ini akan membuat mereka merasa kenyang dan menghentikan pemberian makan. Bunda juga dapat mencoba apa yang dikenal sebagai block feeding, sebuah teknik bayi disusui hanya melalui satu payudara selama beberapa waktu, yang berlangsung selama beberapa jam. Hal ini mengurangi suplai ASI di payudara lainnya sebelum Bunda mengganti payudara untuk blok berikutnya.
3. Pastikan bayi terkunci dengan benar
Bayi yang putingnya tidak menempel dalam-dalam sering tersedak saat menyusu. Susu yang seharusnya langsung masuk ke tenggorokan, menumpuk di mulut ketika bayi tidak menyusu dengan benar. Di sisi lain, pelekatan yang kuat dapat membantu bayi menangani aliran ASI dengan lebih baik.
4. Pilih posisi menyusui yang tepat
Prinsipnya, ASI harus bekerja melawan gravitasi agar dapat mengalir, dan menghindari kebocoran. Menggendong bayi sambil menyusu sambil berbaring di permukaan juga merupakan posisi menyusui yang baik.
5. Hindari merangsang payudara
Hindari merangsang payudara melalui pemompaan yang tidak perlu, mengalirkan air saat mandi, atau menggunakan pelindung payudara (breast shells).
Cara mengatasi bayi tersedak saat menyusu
Salah satu hal pertama yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mencegah bayi tersedak saat makan adalah dengan mengubah posisi menyusu.
“Bagi ibu menyusui yang terlihat terlalu aktif, biasanya direkomendasikan untuk menyusui dalam posisi santai, yang membalikkan efek gravitasi dan memungkinkan bayi memiliki kontrol lebih besar,” kata Amanda Gorman, CPNP, seorang konselor laktasi seperti dikutip dari laman Healthline.
Sangat direkomendasikan untuk menarik bayi dari payudara sesekali untuk membantunya mengatur napas dan memperlambat gerakannya. Bunda juga dapat melepaskan bayi Bunda dari payudara selama 20 hingga 30 detik saat ASI pertama kali turun.
Selain posisi santai, posisi untuk berbaring miring agar bayi dapat membiarkan ASI keluar dari mulutnya saat ASI mengalir terlalu cepat juga direkomendasikan ya, Bunda.
Selain itu, memerah ASI selama 1 hingga 2 menit sebelum mendekatkan bayi ke payudara juga dapat membantu. Hal ini memungkinkan terjadinya pelepasan yang kuat sebelum bayi menyusu.
Meski begitu, berhati-hatilah dengan teknik ini, karena memompa terlalu lama akan membuat tubuh memproduksi lebih banyak ASI dan memperburuk masalah.
Kapan harus ke dokter?
Mekanisme dalam menelan itu sangatlah rumit dan membutuhkan beberapa kelompok otot yang bekerja sama secara bersamaan dan dalam urutan waktu yang tepat. Beruntung, risiko tersedak tersebut biasanya berkurang seiring bertambahnya usia anak dan kemampuan menelannya menjadi lebih baik.
Namun, jika Bunda adalah orang tua atau pengasuh baru, sebaiknya lakukan resusitasi jantung paru (CPR) pada bayi. Meskipun jarang terjadi, episode tersedak yang menyebabkan bayi Bunda membiru atau kehilangan kesadaran merupakan keadaan darurat.
Jika Bunda mengalami masalah terkait menyusui, hubungi konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan. Mereka dapat membantu mengatasi masalah pelekatan, penentuan posisi, kelebihan pasokan, dan masalah pelepasan yang kuat pada bayi.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Pertolongan Pertama Bayi Tersedak ASI dan Keluar dari Hidungnya

Menyusui
Wajarkah Bayi ASI Sering Terbangun di Malam Hari untuk Menyusu?

Menyusui
Bayi ASI Tiba-tiba Menolak Disusui, Ketahui yuk Penyebab dan Cara Mengatasinya

Menyusui
Kenali 6 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu

Menyusui
Bayi ASI Mengalami Sembelit? Kenali Penyebab dan 5 Gejalanya


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda