MENYUSUI
7 Penyebab Bayi Berkeringat saat Menyusu dan Cara Mengatasinya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Rabu, 05 Jun 2024 08:10 WIBBayi memang mudah berkeringat terutama saat menyusu. Sebenarnya, apa penyebab bayi berkeringat saat menyusui dan bagaimana cara mengatasinya, Bunda?
Bayi bisa berkeringat seperti halnya orang dewasa. Dan, keringat tersebut pun bisa disebabkan oleh banyak hal. Bunda perlu mengetahuinya agar bayi merasa nyaman selama menyusu.
Penyebab bayi berkeringat saat menyusu?
Berkeringat merupakan cara tubuh untuk membantu mendinginkan tubuh. Bagi bayi, berbagai alasan bisa melatarinya kenapa mereka bisa berkeringat selama menyusui ya, Bunda.
Berikut ini beberapa penyebab berkeringat saat menyusu pada bayi yang perlu Bunda tahu:
1. Terlalu panas
Berkeringat adalah respons alami tubuh terhadap rasa panas. Bayi yang kepanasan mungkin mengalami kepanasan sehingga menyebabkannya berkeringat. Mereka mungkin berkeringat di seluruh tubuh atau hanya di area tertentu saja, seperti kepala.
Terkadang, area yang paling banyak mengeluarkan keringat adalah yang paling panas. Misalnya, bayi mungkin berkeringat di kepala jika memakai topi di bawah sinar matahari. Kepanasan pada bayi bisa berbahaya karena bayi kurang mampu mengatur suhu tubuhnya dibandingkan orang dewasa.
Selain itu, karena keringat mendinginkan tubuh, hal ini mungkin membuat bayi terlalu kedinginan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenakan pakaian berlapis dingin pada bayi dan berusaha mencegah kepanasan.
2. Menangis
Menangis bisa membuat bayi merasa kepanasan hingga membuatnya berkeringat. Efek ini lebih sering terjadi ketika bayi menangis sangat keras atau dalam jangka waktu lama.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi mungkin berkeringat di telapak tangan dan kakinya saat sedang kesal. Bunda mungkin memperhatikan keringat ini bahkan setelah bayi berhenti menangis.
3. Demam
Bayi mungkin berkeringat saat demam atau saat demamnya turun. Demam mungkin menandakan bayi mengalami infeksi. Meskipun demam itu sendiri biasanya tidak berbahaya, namun infeksinya mungkin saja berbahaya.
Obat demam mungkin dapat meredakan demam, namun tidak dapat mengobati infeksinya. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh berasumsi bahwa bayinya lebih baik hanya karena pengobatan berhasil meredakan keringat atau demam.
4. Idiopathic hyperhidrosis
Idiopathic hyperhidrosis adalah keringat berlebih tanpa adanya kondisi medis yang mendasari atau penyebab lain yang jelas. Kebanyakan bayi dengan kondisi ini memiliki jumlah dan ukuran kelenjar keringat yang sama dengan orang yang tidak berkeringat berlebihan. Namun, kelenjar keringat lebih aktif, kemungkinan karena peningkatan aktivitas bagian sistem saraf.
5. Sleep apnea
Sleep apnea adalah ketika seseorang berhenti bernapas saat tidur. Hal ini lebih sering terjadi pada bayi prematur dan terjadi ketika bayi berhenti bernapas selama lebih dari 20 detik. Sleep apnea tidak menyebabkan kepanasan, namun kepanasan dapat menyebabkan sleep apnea.
Bunda yang menyadari bahwa bayinya sangat kepanasan atau berkeringat saat bangun tidur mungkin perlu melepas beberapa pakaian atau meletakkan bayi di ruangan yang lebih sejuk semalaman dan tidur siang.
6. Kondisi medis
Berbagai macam kondisi medis dapat menyebabkan bayi berkeringat lebih banyak dari biasanya. Dalam kebanyakan kasus, bayi akan mengalami gejala lain. Namun, berkeringat terkadang merupakan indikator paling awal. Beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan keringat berlebih antara lain penyakit jantung, kanker, gangguan sistem endokrin, gangguan kontrol glukosa seperti diabetes, dan lainnya seperti dikutip dari laman Medical News Today.
7. Kelainan lahir dan perbedaan genetik
Berbagai kelainan genetik dapat menyebabkan bayi berkeringat lebih banyak dari biasanya. Misalnya, sindrom keringat dingin membuat anak lebih sulit mengatur suhu tubuh.
Bayi dengan kondisi ini mungkin berkeringat saat kedinginan. Mereka juga biasanya memiliki otot wajah yang lemah, batang hidung yang rata, dan masalah kesehatan tertentu, seperti demam tinggi dan, terkadang, kejang.
Beberapa kelainan genetik lainnya, seperti sindrom Apert, juga dapat menyebabkan keringat berlebih. Dalam kebanyakan kasus, seorang anak juga memiliki banyak gejala lain.
Cara mengatasi bayi berkeringat saat menyusu
Saat Bunda melihat bayi berkeringat, hal pertama yang harus dilakukan ialah melihat apakah ada yang bisa dilakukan untuk menyesuaikan lingkungan agar lebih nyaman. Jika perubahan tersebut tidak membantu, Bunda mungkin perlu menemui dokter.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperiksa dan dipertimbangkan:
1. Temukan dan perbaiki masalahnya
Jika bayi menangis tersedu-sedu dan berkeringat, luangkan waktu untuk mencari tahu apa yang ia butuhkan dan bantu ia, dan lihat apakah keringatnya berhenti. Meskipun penyebab tangisannya mungkin karena bayi kepanasan, mungkin ada alasan lainnya seperti apakah ia lapar, perlu mengganti popok, atau hanya ingin Bunda menggendongnya seperti dikutip dari laman Healthline.
2. Sesuaikan suhu ruangan
Pastikan suhu di kamar bayi berada antara sejuk dan hangat tetapi tidak panas. Lingkungan tidur bayi harus berada pada suhu antara 20 hingga 22°C (68 hingga 72°F). Jika ruangan tidak memiliki termometer, Bunda dapat membeli termometer portabel untuk memantaunya.
3. Lepaskan pakaian berlebih
Dandani bayi dengan pakaian yang ringan dan menyerap keringat. Lepaskan lapisan baju sesuai kebutuhan. Tahan keinginan untuk membungkus Si Kecil kecuali cuacanya sangat dingin. Demi keamanan, pastikan untuk menjauhkan selimut dari tempat tidurnya.
4. Waspadai demam dan gejala lainnya
Jika Bunda sudah mengambil tindakan untuk menyesuaikan suhu dan melepaskan lapisan pakaian dari bayi dan mereka masih berkeringat, ia mungkin mengalami demam.
Cari pertolongan medis jika bayi memiliki kondisi berusia kurang dari 3 bulan dan mengalami demam dengan suhu 38.9°C atau lebih tinggi, dan berusia lebih dari 3 bulan dan mengalami demam lebih dari 2 hari. Bunda juga perlu segera menemui dokter jika mendapati gejala lain selain berkeringat, seperti bayi terengah-engah atau mengi saat tidur, jeda panjang di antara napas saat tidur, tidak menambah berat badan secara normal, dan mengalami masalah makan.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Anti Panik, Ini 4 Cara Mengatasi ASI yang Mulai Kosong
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Alasan Bayi Suka Mengangkat Kaki ke Atas saat Menyusu, Penting untuk Pertumbuhannya
Si Kecil Suka Mendecak saat Menyusu, Wajarkah?
Bunda Perlu Tahu, 5 Penyebab Umum Bayi Berkeringat Saat Menyusu ASI
7 Tips Menghentikan Bayi Menggigit Puting Ketika Menyusu
TERPOPULER
Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus
Daftar 65 Diskon & Promo 17 Agustus Hari Kemerdekaan 2025, Potongan Hingga 50% dari Makanan-Minuman
Kisah Mpok Alpa Lawan Kanker hingga Wafat, Sempat Jalani Pengobatan saat Hamil Anak Kembar
Skrining Tahunan Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara, Ini Cara Melakukannya
7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus
7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki
Skrining Tahunan Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara, Ini Cara Melakukannya
Kisah Mpok Alpa Lawan Kanker hingga Wafat, Sempat Jalani Pengobatan saat Hamil Anak Kembar
HUT ke-80 RI Usung Tema yang Penuh Harapan, Ini Maknanya Bun!
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Series 'Swipe Right' Bahas Soal Cowok Green Flag & Red Flag di Aplikasi Kencan Online
-
Beautynesia
Ada Sageuk hingga Romantis, Ini 9 Drama Korea Terbaru Agustus 2025 yang Wajib Ditonton
-
Female Daily
Ada ‘My Oxford Year’, Ini Deret Film Rom-Com di Netflix yang Akan Menemani Weekend-mu!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sinopsis Together, Film Horror 2025 Dibintangi Dave Franco dan Alison Brie
-
Mommies Daily
13 Kesalahan Orang Tua saat Potty Training, Nomor 3 Paling Sering Terjadi