MENYUSUI
Bayi GTM tapi Masih Mau Menyusu, Amankah?
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Selasa, 11 Jun 2024 16:05 WIBBayi kerap mogok makan atau sedang melakukan aksi GTM tetapi masih mau menyusui. Amankah kondisi seperti ini ya, Bunda?
Tantangan mengurus bayi memang tak pernah berhenti ya, Bunda. Ada saja permasalahan baru yang menguras energi untuk dihadapi. Seperti halnya ketika bayi mogok makan tetapi hanya mau menyusu saja. Tentu saja kondisi ini bikin bunda deg-degan karena bayi jadi kurang nutrisi dan mengganggu tumbuh kembangnya.
Kenali penyebab bayi GTM
Menolak makan bagi sebagian besar bayi memang hal biasa ya, Bunda. Entah karena mereka sedang malas makan ataupun ada faktor lain yang menyebabkan bayi jadi GTM. Kenali yuk, penyebab bayi GTM agar Bunda lebih bisa memahami kondisi mereka dan tidak memaksakan mereka untuk makan. Berikut ini di antaranya ya, Bunda:
1. Menghindari makanan baru
Hampir setiap anak mengalami masa penolakan terhadap makanan baru. Untungnya, sebagian besar anak-anak tumbuh dari fase ini, meski terkadang memerlukan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Bantu bayi menerima makanan baru dengan lebih mudah dengan memastikan makanan baru tersebut terlihat mirip dengan makanan favoritnya yang sudah dikenal, misalnya bubur wortel dan bubur ubi jalar, atau kentang tumbuk dan ubi tumbuk.
Kemudian, dimulai dengan porsi yang sangat kecil, berikan makanan baru tersebut secara perlahan kepada anak tiga kali selama makan. Jika mereka menolak, jangan bereaksi berlebihan, lanjutkan saja ke sesuatu yang Bunda tahu mereka sukai. Cobalah menawarkan makanan yang sama pada waktu makan yang lain.
2. Rewel, picky eater
Ada banyak alasan bayi rewel soal makanan. Mereka mungkin sedang tumbuh gigi, lelah, belum siap menerima makanan padat, atau tidak membutuhkan makanan sebanyak yang Bunda berikan.
Makanan yang familiar memberikan bayi kenyamanan di saat-saat mereka stres dan sibuk. Bantu mereka untuk memberikan makanan yang mereka sudah pasti suka sehingga kerewelan dapat diminimalisasi ya, Bunda.
3. Alergi makanan
Alergi makanan, yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, terjadi pada 8 persen anak-anak dan dapat muncul secara tiba-tiba, dengan gejala mulai dari diare, muntah, ruam, atau sakit perut hingga gangguan pernapasan dan pembengkakan pada wajah atau tubuh.
Alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah susu, kedelai, telur, gandum, kacang-kacangan, dan kerang, meskipun anak-anak (dan orang dewasa) bisa alergi terhadap makanan apa pun seperti dikutip dari laman WebMd.
4. Gumoh
Gumoh tampaknya merupakan kondisi umum yang dialami bayi. Kabar baiknya adalah gumoh cenderung memudar saat bayi mencapai ulang tahun pertamanya. Bunda dapat mengurangi kemungkinan bayi Bunda gumoh dengan menyendawakannya secara teratur, menghindari pemberian makan berlebihan, menjaga bayi tetap tegak saat Bunda menyusu, dan menghindari bermain dengan bayi segera setelah makan.
Amankah bila bayi hanya mau menyusu?
Kebutuhan gizi bayi dari setiap tahapan usianya tentu berbeda dan semakin meningkat ya, Bunda. Sehingga, di atas usia 6 bulan, pemberian makanan tambahan perlu diberikan untuk mencukupi kebutuhan gizinya tersebut.
Pada perjalanannya, tentunya berbagai kendala mungkin muncul seperti aksi GTM pada bayi yang banyak dikeluhkann para ibu. Meskipun hal ini normal terjadi pada bayi, tetapi ada baiknya Bunda tetap berusaha agar fase ini dapat terlewati dengan baik dan bayi akhirnya mau makan kembali.
Ada baiknya, jika bayi tidak mau makan MPASI dan hanya minum susu, ibu tidak serta merta memaksa Si Kecil untuk makan makanan padat. Bunda dapat mengganti makanannya sementara waktu dengan buah manis, yogurt buatan sendiri, atau makanan baru lainnya yang mungkin disukai bayi seperti dikutip dari laman Vinmec.
Konsultasikan pada dokter ataupun konselor laktasi jika Bunda menemui kendala dalam fase ini. Sehingga, Bunda dapat memaksimalkan nutrisi pada bayi sesuai kebutuhannya ya, Bund.
Pada bayi yang tidak mengonsumsi makanan padat dan hanya minum susu, Bunda sebaiknya perlu memperhatikan hal berikut ini:
1. Hindari menyapih bayi sejak dini
Meski bayi sudah berusia 6 bulan, sebaiknya tidak terburu-buru memberi bayi banyak susu untuk menggantikan ASI ataupun menyapihnya secara tiba-tiba karena anak jadi kehilangan nutrisi penting. Selain itu, anak juga akan terdampak secara psikologinya dan membuat mereka menangis dan tidak nyaman dengan makanan.
2. Hindari berikan camilan dalam waktu dua jam sebelum makan makanan utama
Makan sebaiknya hanya dilakukan dalam waktu 30 menit dan kemudian diakhiri meskipun anak belum makan semuanya, tanpa berlama-lama. Jangan makan jajanan pinggir jalan atau menyalakan TV atau tablet saat makan agar tidak mengganggu perhatian anak.
Cara mengatasi bayi GTM dan hanya mau menyusu
Ketika bayi menolak makan atau GTM, tentu membuat busui semakin khawatir. Menghadapinya dengan kesabaran menjadi hal yang bisa dilakukan agar bayi perlahan mau makan kembali secara normal dan tidak hanya menyusui saja. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Perkenalkan makanan baru
Jika bayi menolak suatu makan, saatnya untuk mulai memperluas jenis makanan yang diperkenalkan ya, Bunda. Dengan begitu, bayi memiliki variasi makanan yang lebih banyak dan mungkin ia akan menemukan makanan baru kesukaannya.
2. Tawarkan sendok
Biarkan bayi memiliki kebebasan makan sendiri dengan memberinya sendok sendiri sambil terus memberinya makanan padat. Dengan begitu, bayi akan lebih nyaman memasukkan sendiri makanan ke dalam mulutnya seperti dikutip dari laman Whattoexpect.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Langkah Sukses Inisiasi Menyusui Dini, Bisa Bantu ASI Keluar Pasca Melahirkan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bayi ASI Tiba-tiba Menolak Disusui, Ketahui yuk Penyebab dan Cara Mengatasinya
10 Tips Mengatasi Bayi yang Ingin Menyusu 1 Payudara Saja, Bunda Perlu Tahu
Kenali 6 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu
Bayi ASI Mengalami Sembelit? Kenali Penyebab dan 5 Gejalanya
TERPOPULER
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun
15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
30 Inspirasi Nama Anak Sulung Laki-laki dari Artis Indonesia dan Artinya
Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Klarifikasi Animator One Piece usai Dituduh Pakai AI
-
Beautynesia
24 Perusahaan Terpapar Radioaktif di Cikande: Ini Awal Mula Temuan hingga Dampaknya
-
Female Daily
Cynthia Erivo Mengundang Penggemar Wicked untuk Menemukan Keajaiban Elphaba’s Retreat!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Anak Perempuan Mariah Carey Komentar Soal Punya 11 Saudara Jadi Sorotan
-
Mommies Daily
Surat untuk Menantu Perempuanku di Masa Depan