Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Mengenal Imunoglobulin pada ASI, Antibodi Penting yang Bermanfaat untuk Bayi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 09 Jul 2024 14:05 WIB

Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi Ibu Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Pemberian air susu ibu (ASI) untuk bayi sampai usia 6 bulan sangat dianjurkan, Bunda. ASI merupakan sumber nutrisi yang komposisinya mengandung imunoglobulin untuk melindungi anak dari penyakit.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Menurut WHO, menyusui eksklusif adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.

"ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi. ASI aman, bersih, dan mengandung antibodi yang membantu melindungi tubuh dari banyak penyakit umum pada masa kanak-kanak," demikian kata WHO dalam laman resminya.

Imunoglobulin dalam ASI

Imunoglobulin merupakan protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh setelah terpapar antigen atau sesuatu yang berbahaya bagi tubuh yang menimbulkan respons imun. Singkatnya, imunoglobulin adalah antibodi.

Fungsi utama imunoglobulin adalah melawan kuman penyebab penyakit. Imunoglobulin tidak diserap oleh bayi, namun berperan dalam memperkuat sistem imun lokal, terutama di saluran cerna.

Ada beberapa imunoglobulin terkandung di dalam ASI, yakni IgA, IgE, IgG, IgM, dan IgD. Ada pula versi sekretori IgM (SIgM) dan sekretori IgA (SIgA)

Fungsi imunoglobulin A (IgA) dalam ASI

Imunoglobulin A (IgA) sekretori atau SIgA adalah antibodi utama yang ditemukan dalam ASI, dan dianggap sebagai antibodi yang paling penting untuk bayi. IgA banyak ditemukan di saluran cerna dan pernapasan untuk mencegah patogen berbahaya masuk ke tubuh dan aliran darah

"IgA penting karena melapisi dan menutup saluran pernapasan dan usus bayi untuk mencegah kuman memasuki tubuh dan aliran darahnya. Sementara itu, antibodi IgA dapat melindungi anak Anda dari berbagai penyakit termasuk yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit," kata Konsultan Laktasi Rebecca Agi, MS, IBCLC, dilansir Very Well Family.

Perlu diketahui ya, bayi dilahirkan dengan kadar IgA yang rendah. Saat mereka tumbuh, sistem kekebalan akan menghasilkan lebih banyak IgA dan kadarnya perlahan meningkat. Namun saat bayi menyusu, mereka mendapat kadar IgA yang tinggi dari ASI.

Kandungan imunoglobulin lainnya di ASI

Selain Selain IgA, ada empat jenis imunoglobulin lain dalam ASI, yakni IgE, IgG, IgM, dan IgD. Namun, kandungan keempat imunoglobulin tergolong rendah bila dibandingkan IgA, Bunda.

Berikut fungsi dari keempat imunoglobulin di ASI selain IgA:

1. Imunoglobulin G (IgG)

Menurut ulasan di jurnal Frontiers in Pediatrics tahun 2020, IgG mampu menekan inflamasi abnormal sebagai respons terhadap alergen, Bunda. Sementara dalam Journal of Mother and Child tahun 2020 dijelaskan bahwa IgG memainkan peran protektif dalam sistem kekebalan mukosa dan mungkin merupakan imunoglobulin terpenting di saluran pernapasan bagian bawah pada periode bayi baru lahir.

2. Imunoglobulin M (IgM)

IgM berperan dalam pertahanan mukosa sampai IgA serum mengambil alih setelah beberapa bulan pertama kehidupan bayi. Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), IgM akan ditransfer pada awal kehidupan bayi sebagai perlindungan terhadap E. Coli dan polio, bila ibu sudah pernah terpajan sebelumnya.

3. Imunoglobulin E (IgE) dan Imunoglobulin D (IgD)

Studi yang diterbitkan di jurnal Nutrients tahun 2021 menjelaskan bahwa jumlah IgE dan IgD sangat minimal pada imunoglobulin di ASI di setiap tahap penelitian, dan sangat sedikit penelitian yang menemukan keberadaannya di dalam ASI.

Sementara untuk fungsinya, IgD mungkin berperan dalam respon imun lokal pada jaringan dan cairan di payudara ibu. Sedangkan IgE terlibat dalam perlindungan tubuh terhadap respons alergi.

Ilustrasi menyusuiIlustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/Graphicscoco

Kandugan imunoglobulin di ASI untuk bayi prematur

Sejauh ini, penelitian hanya fokus mengevaluasi peran IgA di dalam ASI. Dalam jurnal di Nutrients dijelaskan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi jumlah imunoglobulin di ASI adalah usia kehamilan dan kondisi bayi.

ASI dari ibu yang memiliki bayi prematur mengandung konsentrasi IgA yang tinggi. Fungsi utamanya adalah untuk mempercepat perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi yang belum matang dan memberikan resistensi lebih tinggi terhadap infeksi.

Kandungan lain di ASI selain imunoglobulin

Selain imunoglobulin, ASI juga mengandung berbagai komponen zat kekebalan tubuh yang melindungi Si Kecil dari penyakit. Di kolostrum misalnya, terdapat lebih dari 50 proses pendukung perkembangan imunitas, termasuk untuk faktor pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

Berikut kandungan lain yang terdapat di ASI selain imunoglobulin:

1. Limfosit T

Limfosit T terkandung di kolostrum dan ASI matur. Limfosit merupakan bagian dari sistem imun memiliki fungsi untuk mensintesis antibodi IgA.

Sel limfosit T merupakan 80 persen dari jumlah limfosit di dalam ASI. Sel limfosit ini dapat menghancurkan kapsul bakteri E. Coli dan mentransfer kekebalan selular dari ibu ke bayi.

2. Pertahanan tidak spesifik

ASI juga memiliki pertahanan tidak spesifik karena mengandung banyak sel. Kolostrum dan ASI transisi mengandung 1 hingga 3 juta per mililiter (ml) sel darah putih atau leukosit.

Studi di jurnal Clinical & Translational Immunology tahun 2013 menjelaskan bahwa leukosit ini dianggap memberikan kekebalan aktif dan memengaruhi perkembangan sistem inmun bayi, serta melindungi kelenjar payudara ibu dari infeksi. Para peneliti juga menemukan bahwa leukosit meningkat 'secara signifikan' ketika ibu menyusui atau bayinya sakit.

ASI pada ibu menyusui juga mengandung sitokin yang berfungsi meningkatkan jumlah IgA dan mengaktifkan limfosit T. Ada pula zat komplemen dan enzim lisozim yang berperan dalam perusakan bakteri dan penghancur dinding sel bakteri.

Enzim laktoferin di ASI bersifat bakteriostatik atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Sementara enzim peroksidase bisa menghancurkan kuman patogen, Bunda.

Demikian penjelasan terkait imunoglobulin di dalam ASI. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda