
menyusui
Bayi ASI Tidak BAB Berhari-hari, Normalkah? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Kamis, 12 Sep 2024 08:45 WIB

Mencermati kebiasaan bayi seperti frekuensi BAB memang jadi hal baru bagi para ibu menyusui. Tetapi, jika bayi ASI tidak BAB berhari-hari, normalkah ya, Bunda?
Bayi sembelit atau tidak, sering kali luput dari perhatian para ibu. Padahal, idealnya bayi yang hanya minum ASI saja, mereka memiliki pola BAB tersendiri. Yuk, cari tahu seperti apa ritme mereka dalam BAB, Bunda.
Apakah normal bayi ASI jarang BAB?
Sebelum menjadi orang tua, Bunda mungkin tidak menyadari berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan perintilan bayi termasuk ritme mereka BAB setiap harinya. Ya, jika menyangkut bayi yang disusui, memang banyak hal baru yang menjadi pengalaman para ibu menyusui.Â
Salah satunya yakni mengartikan BAB bayi. Bagi bayi atau anak yang lebih besar, tidak buang air besar selama lima atau enam hari biasanya akan menjadi masalah. Namun, pada bayi yang mendapat ASI eksklusif dan berat badannya bertambah secara normal, jadwal ini bisa jadi normal. Namun, buang air besar beberapa kali sehari atau setiap kali menyusu juga bisa seperti dikutip dari laman Parents.
Sementara itu, pada bayi yang lebih kecil, sembelit sering kali lebih ditentukan oleh seperti apa bentuk buang air besar daripada seberapa sering terjadi. Bayi yang lebih kecil biasanya dianggap sembelit jika buang air besarnya seperti butiran kecil yang keras, atau jika buang air besarnya sangat besar, padat, dan sulit dikeluarkan.
Beberapa ahli menganggap bayi sembelit jika buang air besarnya memiliki konsistensi yang lebih kental dari selai kacang dan jika anak tampak perlu mengejan untuk mengeluarkannya. Namun, mengejan untuk mengeluarkan buang air besar yang encer atau lunak mungkin bukan merupakan tanda sembelit.
Berapa lama batas normal bayi ASI tidak BAB?
Berbicara mengenai frekuensi BAB pada bayi yang disusui, penting dicatat bahwa bayi yang disusui secara eksklusif sangatlah jarang mengalami sembelit ya, Bunda. Setelah buang air besar sangat sering selama satu atau dua bulan pertama kehidupannya, bayi yang disusui secara eksklusif mungkin mulai buang air besar jauh lebih jarang.
Faktanya, beberapa bayi yang disusui hanya buang air besar setiap satu atau dua minggu. Pada anak-anak ini, selama buang air besarnya encer atau lunak, anak tersebut kemungkinan tidak mengalami sembelit.
Penyebab bayi ASI tidak BAB berhari-hari
Bayi yang disusui secara eksklusif tidak buang air besar atau jarang buang air besar jarang menjadi penyebab kekhawatiran para ibu. Tetapi, jangan dulu khawatir ya, Bunda, selama tinja memiliki konsistensi normal saat dikeluarkan dan bayi tidak tampak kesakitan.
Para ahli percaya bahwa bayi yang disusui dapat BAB sangat jarang dikarenakan ASI dicerna dengan sangat efisien sehingga mungkin tidak ada kotoran yang tersisa untuk buang air besar. Tentu saja, setelah Bunda mulai memberi bayi makanan padat, hal itu kemungkinan akan berubah. Pada saat itu, mereka mungkin akan buang air besar lebih teratur dan mungkin akan lebih padat.
Namun, ada beberapa situasi bila buang air besar yang jarang pada bayi yang disusui bukanlah hal yang normal dan Bunda perlu mewaspadainya. Berikut ini termasuk di antaranya ya, Bunda:
1. ASI tidak cukup
Bila buang air besar yang jarang disertai dengan popok yang terlalu sedikit basah dan penurunan berat badan atau penambahan berat badan yang lambat, hal ini dapat menjadi tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup ASI.
2. Gagal tumbuh
Bila tinja yang jarang pada bayi yang lebih besar disertai dengan masalah penambahan berat badan, itu bisa jadi pertanda bahwa bayi mengalami gagal tumbuh atau masalah medis lainnya.
3. Penyakit Hirschsprung
Yakni ketika bayi yang mengalami keterlambatan pengeluaran mekonium selama beberapa hari pertama kehidupannya dan yang mengalami masalah buang air besar sejak lahir dapat menjadi masalah karena buang air besar yang jarang. Hal ini bisa menjadi tanda bayi mengalami hirschsprung, kondisi yang jarang terjadi yang hanya memengaruhi 1 dari 5.000 bayi. Bukti sembelit pada penyakit Hirschsprung biasanya muncul menjelang akhir bulan pertama kehidupan.
Cara mengatasi bayi ASI susah BAB
Bayi yang disusui mungkin buang air besar beberapa kali sehari, terutama dalam beberapa minggu pertama kehidupannya. Setelah sekitar satu bulan, frekuensinya mungkin berkurang yakni mereka mungkin tidak buang air besar selama beberapa hari. Terkadang hal ini tidak masalah mengingat ASI adalah makanan yang sangat sempurna untuk bayi sehingga mungkin tidak banyak yang terbuang.
Tetapi, ketika mereka tampak kesulitan BAB atau sembelit selama beberapa hari, tentunya perlu segera ditangani ya, Bunda. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa pemberian ASI mereka. Karena, mungkin saja bayi tidak mendapatkan cukup ASI seperti dikutip dari laman Eric.
Jika sembelit perlu diobati, bayi yang disusui dapat diobati sama seperti anak lainnya dengan mengikuti Pedoman NICE, yang menyarankan penggunaan pencahar. Namun, karena obat ini berbentuk bubuk yang harus dicampur dengan air, obat ini mungkin tidak ideal untuk bayi yang disusui.
Sebagai pengobatan alternatif, Bunda bisa menggantinya dengan pencahar oral yang berbeda seperti laktulosa atau senna, supositoria gliserin kecil, dan lainnya. Untuk memutuskan pengobatan mana yang terbaik bagi bayi, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter, bidan, atau konselor laktasi ya, Bunda.
7 Makanan ibu menyusui agar BAB bayi lancar
Mengonsumsi makanan ibu menyusui agar BAB bayi lancar bisa membantu bayi terhindar dari sembelit ya, Bunda. Karenanya, ibu menyusui perlu memperhatikan pola makan berikut agar BAB bayi lancar:
1. Perbanyak makan buah-buahan
Kategori buah-buahan ini mencakup pir, plum, persik, dan jus. Jus pir kerap direkomendasikan kepada ibu menyusui karena sangat manjur dan juga lezat.
2. Makanan berserat
Apa pun yang mengandung serat tinggi dapat membantu mengencerkan tinja bayi. Cari sereal kaya serat, pasta gandum, dan beras merah.
3. SayuranÂ
Brokoli, buncis, kacang polong, artichoke, sawi hijau, dan kubis brussel dapat membantu sembelit bisa terurai kembali.
4. Air
Terhidrasi ialah kunci agar pencernaan sehat termasuk BAB lancar. Jadi, pastikan Bunda terhidrasi sehingga bayi pun terpenuhi kebutuhan cairannya dengan baik saat menyusu.
5. Jus buah
Selain air putih, Bunda juga bisa memenuhi kebutuhan cairan dengan jus buah seperti jus pir, atau jus apel untuk mendapatkan manfaat terbaik.Â
6. Pepaya
Pepaya mengandung banyak serat, yang dapat membantu mengobati sembelit dan melunakkan tinja pada bayi. Bunda dapat menjadikannya buah harian yang membantu BAB bayi teratur dan lancar seperti dikutip dari laman Onlymyhealth.
7. Tomat
Tomat juga baik untuk mengobati gejala sembelit pada bayi. Bunda dapat mengonsumsinya untuk melancarkan buang air besar pada bayi. Rebus satu tomat kecil dalam secangkir air lalu biarkan dingin. Saring ampasnya menggunakan saringan. Konsumsi setidaknya tiga hingga empat sendok ekstrak setiap hari untuk mencegah masalah tersebut.
Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Wajarkah Bayi ASI Sering Terbangun di Malam Hari untuk Menyusu?

Menyusui
Bayi ASI Tiba-tiba Menolak Disusui, Ketahui yuk Penyebab dan Cara Mengatasinya

Menyusui
10 Tips Mengatasi Bayi yang Ingin Menyusu 1 Payudara Saja, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
Kenali 6 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu

Menyusui
Bayi ASI Mengalami Sembelit? Kenali Penyebab dan 5 Gejalanya


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda