Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bila Bunda Alami Low Milk Supply, Haruskah Segera Konsumsi ASI Booster?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Nov 2024 08:20 WIB

Ilustrasi menyusui
Bila Bunda Alami Low Milk Supply, Haruskah Segera Konsumsi ASI Booster?/Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta -

Kendala pada ibu menyusui seperti low milk supply memang membuat mereka khawatir. Lantas, haruskah segera konsumsi ASI booster bila Bunda alami low milk supply?

Sebagai ibu menyusui, memenuhi semua kebutuhan nutrisi Si Kecil setiap harinya menjadi sebuah rutinitas yang membahagiakan. Tetapi, di satu sisi perjuangan untuk memenuhi ASI bayi tidaklah mudah ya, Bunda. Adakalanya, Bunda alami low milk supply dan menimbulkan stres dan ketakutan parah.

Apa penyebab low milk supply?

Keterlambatan waktu keluarnya ASI sering kali berubah menjadi masalah berkelanjutan dengan produksi ASI rendah. Bunda mungkin telah memproduksi cukup ASI. Namun, kemudian produksi ASI perlahan atau tiba-tiba menurun. Wajar untuk khawatir tentang produksi ASI yang Bunda alami. Namun, ketahuilah bahwa ada beberapa hal normal yang terjadi saat menyusui seperti dikutip dari laman Healthline.

Penting Bunda ketahui bahwa sekitar beberapa minggu hingga sebulan setelah melahirkan, payudara ibu yang menyusui akan terasa lebih lembut dan tampak lebih kecil dari sebelumnya. Hal ini sangatlah normal dan tidak berarti suplai ASI Bunda terlalu rendah untuk kebutuhan bayi Bunda.

Selain itu, bayi Bunda terkadang dapat menambah seberapa sering mereka menyusu untuk meningkatkan suplai ASI Bunda. Ini disebut dengan cluster feeding. Ini normal dan bukan berarti ada masalah dengan suplai ASI Bunda. Masalah suplai ASI yang sebenarnya sering kali dapat menyebabkan bayi menunjukkan tanda-tanda lapar, rewel, atau berat badan yang tidak bertambah.

Beberapa kondisi yang menyebabkan low milk supply pada ibu menyusui termasuk di antaranya berikut ini:

1. Kondisi dari persalinan bayi, seperti operasi caesar, kelahiran prematur, stres saat melahirkan, dan obat-obatan tertentu.
2. Perdarahan berlebihan (perdarahan pascapersalinan yang parah).
3. Beberapa bagian plasenta tetap berada di tubuh ibu yang menyusui (fragmen plasenta yang tertahan).
4. Kondisi tiroid, sindrom ovarium polikistik, diabetes, atau obesitas.
5. Operasi payudara sebelumnya yang memotong beberapa saraf, jaringan penghasil ASI, atau saluran ASI.
6. Jaringan kelenjar payudara tidak cukup.

Di luar itu, beberapa hal yang dapat menyebabkan produksi ASI rendah meliputi hal berikut ini:

1. Merokok atau minum alkohol
2. Beberapa obat dan herbal
3. Bentuk kontrasepsi hormonal. Hal ini terutama berlaku untuk alat kontrasepsi yang mengandung estrogen
4. Menyusui atau memompa ASI lebih jarang
5. Sakit
6. Merasa stres
7. Hamil lagi

Jika produksi ASI yang rendah tampaknya menjadi masalah, tetapi bayi Bunda tampaknya menyusu dengan efektif, bicarakan dengan dokter atau konsultan laktasi bersertifikat (IBCLC) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Low milk supply, haruskah minum ASI booster?

Sebelum memutuskan untuk mencari ASI booster, berbagai hal sebenarnya bisa dilakukan untuk memaksimalkan produksi ASI Bunda. Berikut ini beberapa saran yang mungkin bisa membantu ya, Bunda:

1. Pastikan bayi menyusu dengan benar dan Bunda berdua dalam posisi yang nyaman.
2. Berikan kedua payudara pada setiap kali menyusui. Minta bayi untuk tetap menyusu pada payudara pertama selama mereka masih menyusu dan menelan. Berikan payudara kedua saat bayi melambat atau berhenti menyusu pada payudara pertama.
3. Seringlah menyusui. Tingkatkan jumlah menyusui atau memompa ASI menjadi 10 hingga 12 kali dalam 24 jam.
4. Tingkatkan jumlah kontak kulit ke kulit yang Bunda lakukan dengan bayi. Lepaskan baju Bunda dan baju bayi, lalu letakkan bayi di dada Bunda dengan kain atau baju menutupi Bunda berdua.
5. Tinjau riwayat kesehatan secara rutin dengan dokter atau konsultan laktasi seperti dikutip dari laman Nationwidechildren.
6. Pompa payudara Bunda selama beberapa menit setelah menyusui.
7. Berpikirlah positif.
8. Jangan berikan susu formula atau sereal kepada bayi sebagai tambahan ASI, terutama dalam 6 bulan kehidupannya.

Itulah beberapa tips memaksimalkan produksi ASI saat kondisi low milk supply menghampiri ya, Bunda. Mengenai keputusan apakah Bunda hendak mengambil ASI booster sebagai tambahan meningkatkan pasokan ASI, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter demi keamanan Bunda dan juga Si Kecil mengingat apa yang dikonsumsi ibu akan berpengaruh pada bayinya. Jadi, biasakan selalu untuk meminta saran dari ahli demi faktor keamanan bersama bayi Bunda.

Tetap semangat mengASIhi dan semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda