Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Ibu dengan Luka Bakar Saat Melahirkan Bayinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 08 Dec 2017 15:05 WIB

Berkat dirinya selalu berpikiran positif, Turia Pitt, korban luka bakar sekaligus motivator, sukses melahirkan bayi tanpa halangan.
Cerita Ibu dengan Luka Bakar Saat Melahirkan Bayinya/ Foto: Instagram/ @TuriaPitt
Jakarta - Berhasil melahirkan tanpa ada halangan rasanya senang bukan main. Apalagi, untuk seorang Turia Pitt (30). Motivator yang 65 persen kulitnya rusak sehingga muncul bekas luka bakar ini memberitakan kelahirannya di website pribadinya pada Jumat pekan lalu.

Bayi laki-laki Turia dinamai Hakavai Hoskin. Meski ini pengalaman pertamanya melahirkan bayi, tapi Turia mengaku sama sekali nggak gugup.

"Tentu saja, dengan adanya perubahan besar pada tubuh saya, ada beberapa hal yang 'katanya' lebih menyakitkan dari ibu hamil yang normal. Tapi, saya tidak cemaskan itu" kata Turia dikutip dari Daily Mail.

Turia mengatakan bahwa dia akan menerapkan teknik yang sama untuk tiap operasi besar yang dia dapatkan sejak kebakaran pada tahun 2011 untuk menuju proses persalinan. Ia menulis semua kemungkinan yang terjadi dan lengkap dengan solusinya.

"Saya menulis semua kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Saat itu saya tidak tahu apakah saya bisa melakukannya, bagaimana jika saya tidak dapat mengatasi rasa sakit itu. Lalu saya juga menulis semua hal baik yang akan terjadi saat melahirkan," terang Turia.

Turia bilang, ia melihat semuanya secara positif saja dan membuang jauh pikiran negatif. Sebelum melahirkan ia juga rajin berolahraga. Turia rutin melakukan pilates dua hingga tiga kali dalam seminggu. Ia juga rajin melakukan yoga, berjalan kaki, dan sebisa mungkin berenang tiap hari.

"Melahirkan itu kurang lebih seperti maraton. Semakin kuat dan bugar, semakin mudah untuk melakukannya dan tentunya cepat dalam pemulihannya," kata Turia.

Ia ingin mengasuh anaknya dengan santai, gaya hidup yang simpel seperti gaya hidupnya di New South Wales, Australia. Turia nggak sabar ingin mengajak anaknya ke pantai dan melakukan surfing bersama ayahnya. Turia juga bilang, sang suami benar-benar mendukung penuh saat dirinya hamil. Bahkan nggak sabar untuk melihat si kecil datang ke dunia.

Soal berpikir positif saat hamil, psikolog keluarga, Irma Gustiani M.Psi, bilang memang ibu sebisa mungkin berpikir positif terhadap apapun, baik pada diri sendiri atau anaknya. Kata Irma, kekuatan psikologis ibu untuk tetap bisa berpikir positif dan menjaga diri penting banget buat si calon bayi sehingga dia bisa survive dan akhirnya lahir.

"Diharapkan sebelum, pada saat dan selesai hamil ibu bisa tetap berpikir positif. Punya informasi yang banyak. Kalau merasa ada kegelisahan dan sebagainya harus cari tahu dan minta bantuan supaya bisa ditangani dengan baik," kata Irma kepada HaiBunda.
(aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda