Jakarta -
Banyak orang tua merasa kemesraan mereka terganggu, setelah kehadiran anak. Salah satu urusan
keintiman, yang semakin jarang dilakukan karena kehadiran si kecil. Enggak bisa dipungkiri, kalau berhubungan intim jadi terbatas saat ada anak-anak. Ada banyak aturan main yang bisa dilakukan untuk kembali menghidupkan kehangatan pernikahan dengan pasangan.
Bunda kesulitan menyisihkan waktu untuk 'ber-ehem ria' dengan suami? Tak perlu putus asa kok, Bun. Bunda hanya butuh adaptasi sejenak agar
hubungan intim tersebut bisa dilakukan dengan nyaman. Perlu diingat ya, Bun, kehadiran anak bukan menjadi alasan hilangnya keintiman dengan pasangan. Justru,
aktivitas seksual harus tetap harus dirawat demi keharmonisan rumah tangga.
Seperti mengutip dari survei Children Society dimana menemukan bahwa hubungan yang kuat dengan pasangan tidak hanya meningkatkan koneksi satu sama lain, tetapi juga menguntungkan seluruh anggota keluarga, seperti dikutip dari
Dailymail.
Ketika anak-anak melihat orang tuanya secara fisik penuh kasih sayang, mereka dapat memiliki respons positif terhadap cara membangun hubungan di masa depan.
Mengingat pentingnya keintiman dengan pasangan, berhubungan intim sebaiknya tetap rutin dilakukan meski sudah punya anak. Jika Bunda merasa kesulitan, aturan main berikut ini bisa menjadi solusinya, Bun.
Ketika Bunda tidur bersama bayiSkenario yang bisa dilakukan, biarkan bayi tidur nyenyak di tempat tidur ya, Bun. Sementara Bunda, secara perlahan dengan kesan tidak sengaja menyentuh kaki pasangan dan biarkan ia meletakkan tangannya di pinggul Bunda.
Aturan main yang bisa dilakukan, Bunda tak perlu bersusah payah mengaturnya jika bayi masih kecil. Aktivitas 'ehem' dapat dengan aman dilakukan. "Jika anak berusia di bawah enam bulan, Bunda tidak perlu khawatir. Tidak akan ada masalah, Bunda bisa melakukannya dengan bahagia dan puas," kata Dr Michele Borba, penulis
The Big Book of Parenting Solution, dikutip dari laman
Today.
Jika Bunda merasa nyaman melakukannya dengan posisi bayi berada di kamar, pindahkan bayi ke box. Jadi Bunda dan Ayah, dapat melakukan 'ehem' dengan nyaman dan tidak khawatir ada gangguan. Atau, biarkan si kecil berada tetap di tempat tidur, sementara Bunda dan Ayah dapat melakukannya di lantai.
Aturan berhubungan intim saat ada anak/ Foto: iStock |
Ketika bayi asyik bermainSkenario yang bisa dilakukan, biarkan anak berusia kurang lebih 13 bulan asyik bermain di dalam
box pack n play di kamar. Sementara Bunda dan Ayah berada saling melirik sambil memandangi bayi. Bunda dan Ayah bisa mulai bermesraan sambil mengawasi si kecil berdiri tegak, menatap lurus ke depan dan membuat suara yang dapat menghiburnya.
Aturan yang bisa dilakukan, saat melihat Bunda dan Ayah bermesraan, mungkin si kecil akan merasa takut, terutama jika mereka berusia sekitar 2 tahun, kata Borba. "Apa yang Bunda dan Ayah lakukan sebagai bentuk berbagi cinta, mungkin akan terlihat dan terdengar sebagai Ayah menyakiti Bunda,"ujar Borba.
Apa yang dapat dilakukan, letakkan si kecil dengan aman di ruangan lain bersama
pack n play-nya. Kemudian, ketika si kecil berada di ruangan bersama Bunda, cobalah alihkan perhatiannya dengan mainan favoritnya. Sementara Bunda dan Ayah dapat melakukan 'ehem' perlahan dengan mengawali lewat dekapan dan pelukan.
Ketika anak prasekolah mendatangi kamar usai mimpi buruk Skenario yang bisa dilakukan biarkan si kecil tertidur di tempat tidur Bunda. Aturan main yang bisa dilakukan, jangan melakukan aktivitas 'ehem' di depan anak-anak ya, Bun. Seperti diutarakan Amy Lang,
health educator dan
founder Birds+Bees+Kids. "
Hubungan seksual dengan pasangan penting, tetapi sangat penting memprioritaskan kenyamanan anak-anak,"katanya.
Apa yang bisa dilakukan?
Berhubungan intim di tempat lain ya, Bun. Bunda bisa memilih ruang tamu atau bahkan kamar mandi. Pastikan pintu tertutup, lampu redup dan siapkan handuk atau baju di dekat kamar mandi sebagai antisipasi kalau si kecil mencari Bunda ke toilet.
Gimana nih, Bun, tertantang untuk mencobanya?
[Gambas:Video 20detik]
(rap/rap)