Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pesan Religius Ammar Zoni ke Irish Bella Usai Bayi Kembarnya Lahir Mati

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 12 Oct 2019 07:00 WIB

Ammar Zoni menyampaikan pesan religius yang amat menyentuh untuk Irish Bella terkait bayi kembarnya yang lahir mati.
Ammar Zoni dan Irish Bella/ Foto: Palevi S/detikFoto
Jakarta - Pesinetron Irish Bella atau akrab disapa Ibel baru saja kehilangan bayi kembarnya. Meninggalnya calon bayi istri Ammar Zoni ini disebabkan solusio plasenta atau plasenta yang terlepas dari dinding rahim.

Jelang beberapa hari setelah kejadian, akhirnya Ibel dan Ammar Zoni angkat bicara. Keduanya menganggap semua yang terjadi sebagai pembelajaran hidup.

"Tuhan berencana lain dan mungkin di balik ini semua ada hikmahnya," kata Ammar Zoni, dikutip dari InsertLive.

"Yang pasti kami jadi lebih belajar dan mungkin ini sebagai bukti dan contoh, karena kami adalah public figure. Memberikan contoh pada masyarakat-masyarakat semua, terutama ibu hamil yang kembar identik, khusus juga buat para suami," sambungnya.

Baik Ibel dan Ammar tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Keduanya mengaku sedang berusaha untuk move on dan ikhlas.

"Yang harus kita lakukan itu ikhlas, ketika kita ikhlas, itu sudah dijaminkan diberikan rumah puji-pujian di surga sana. Kami sedang berusaha kembali profesional seperti semula, move on, memberikan energi positif untuk masyarakat semua," ujar Ammar Zoni.

Irish Bella dan Ammar ZoniIrish Bella dan Ammar Zoni/ Foto: instagram @dierabachir

Saat ditanya pesannya untuk sang istri, pria 26 tahun ini ingin Ibel tidak bersedih. Apa yang telah terjadi, Ammar ingin istrinya mengikhlaskan.

"Lah tahzan, jangan bersedih. Tak apalah, segala sesuatu diambil karena Allah, asalkan kita jangan ditinggalkan Allah karena sesuatu," paparnya sembari melihat wajah Ibel.

Melupakan kesedihan ditinggal pergi selamanya oleh sang buah hati memang tidak mudah. Menurut ketua Departemen Sosiologi di Boston University, Deborah Carr, kematian seorang anak dianggap sebagai satu-satunya penyebab stres.

"Orang tua merasa bertanggung jawab tentang hidup anak-anaknya. Kehilangan orang yang mereka cintai seperti kehilangan mimpi yang kerap dinantikan," ujar Carr, dikutip dari Fatherly.

Sedangkan menurut profesor dari University of Queensland, Fiona MacCullum, kematian anak bisa menjadi tantangan untuk sebuah keluarga. Beberapa kejadian meninggalkan trauma pada keluarga.

"Beberapa orang menemukan cara untuk menerimanya, tetapi yang lain kesulitan," kata MacCullum.

Cara terbaik menghadapinya adalah dengan dukungan orang terdekat. Bila perlu mencari bantuan profesional yang bisa membantu mengatasi kehilangan.

Simak juga penjelasan dokter yang menangani Irish Bella di video berikut:

[Gambas:Video Insertlive]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda