Jakarta -
Berbicara soal
cerita sex, tak sedikit pasangan yang sulit memenuhinya secara rutin. Bagi beberapa pasangan, belum tentu bisa berhubungan seksual seminggu sekali. Banyak faktor yang membuat hal itu bisa terjadi.
Berbicara soal frekuensi, hal tersebut memang berbeda antara satu pasangan dan lainnya ya, Bunda. Sebab, kebutuhan serta kebiasaan dan kesibukan setiap pasangan berbeda satu sama lain.
Sebuah penelitian yang dirilis The University of Chicago Press menunjukkan, pasangan suami istri berhubungan seks sekitar tujuh kali sebulan, itu berarti kurang dari dua kali seminggu. Kemudian, pada penelitian lainnya dilaporkan bahwa dari 16 ribu orang dewasa yang diwawancarai, peserta yang lebih tua melakukan hubungan seks sekitar dua-tiga kali per bulan, sementara peserta yang lebih muda melakukan hubungan seks seminggu sekali, seperti dikutip dari
Health Line.
Ian Kerner, seorang
sex therapist mengatakan, hubungan intim merupakan bagian penting dari pernikahan. Kebutuhan ini menjadi cara bagi pasangan untuk mengekspresikan cinta dan hasrat mereka satu sama lain.
"Saya percaya bahwa seks itu penting karena ketika pasangan berhenti berhubungan seks, hubungan mereka akan menjadi rentan terhadap kemarahan, rasa tidak terikat, perselingkuhan, dan akhirnya perceraian," ujarnya.
 Frekuensi cerita sex paling ideal/ Foto: iStock |
Mengingat pentingnya seks dalam sebuah hubungan, menjaga frekuensi bercinta agar tetap sehat tentu saja sangat diperlukan. Melansir dariÂ
USA Today, sebuah studi yang mensurvei lebih dari 30.000 orang Amerika, menemukan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seks seminggu sekali adalah yang paling bahagia. Dengan begitu, pasangan pun tak harus menargetkan seberapa banyak mereka bercinta.
Mary Andreas, seorang profesor di University of Southern California mengatakan pasangan perlu memahami seberapa sering setiap orang perlu berhubungan seks untuk dipenuhi dalam hubungannya. Beberapa pasangan mungkin ingin melakukan hubungan seks setiap hari dan pasangan lainnya bisa jadi memiliki prioritas lainnya, sehingga mereka kurang melakukannya.
Masalah utama bagi banyak pasangan bukanlah frekuensi hubungan seks, tetapi bagaimana mereka membicarakannya terhadap pasangan. Jika masing-masing pasangan memiliki keinginan untuk menyenangkan pasangannya dan berpartisipasi dalam hubungan intim serta membicarakannya secara terbuka, biasanya semuanya akan lebih memuaskan bagi kedua belah pihak.
Nah, seberapa banyakÂ
frekuensi seks yang Bunda dan pasangan lakukan? Terpenting ialah bagaimana kualitas
hubungan seks terjalin secara maksimal, Bun. Sebab, esensi dari seks itu sendiri tentunya tidak hanya memberikan kepuasan satu pihak semata tetapi kedua belah pihak, Bun, yakni Bunda dan pasangan. Selamat menciptakan keintiman, Bunda.
Bunda, simak juga cara mencegah kehamilan ektopik, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)