Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Meringankan Gejala Autoimun dengan Mengatur Pola Makan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 06 May 2020 19:13 WIB

Ilustrasi makan sayur
Ilustrasi makan sayur/ Foto: iStock
Jakarta - Penyakit autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak jaringan atau organ yang sehat secara tidak sengaja. Gejala penyakit ini, di antaranya kelelahan, otot pegal, bengkak, perubahan kulit atau ruam, hingga demam.

Para penderita autoimun perlu menjaga pola hidup sehat, termasuk mengatur apa yang akan dimakan. Sehingga, mereka juga menerapkan diet Autoimun Protocol (AIP). AIP adalah diet eliminasi, yakni tidak makan jenis makanan tertentu selama beberapa minggu dalam suatu waktu dan catat efeknya pada kesehatan.


Para peneliti telah menggambarkan diet AIP sebagai perpanjangan dari diet paleo. Diet ini berfokus pada makanan yang kaya vitamin dan nutrisi lainnya. Seseorang yang menjalani diet ini tidak boleh mengonsumsi makanan dengan tambahan gula atau zat tambahan lain yang bisa memicu respons autoimun.

Penderita autoimun harus mematuhi diet ketat ini selama beberapa minggu, kemudian perlahan-lahan memperkenalkan kembali makanan yang dihilangkan dan perhatikan dengan cermat setiap reaksi. Reaksi seperti lonjakan gejala, dapat menunjukkan bahwa mereka harus mengecualikan makanan tersebut dalam jangka panjang.

Makanan yang dikonsumsi

Dikutip dari Medical News Today, penelitian yang dilakukan secara terbatas menunjukkan makanan mana yang termasuk dalam diet AIP. Seseorang yang mengikuti diet ini bisa mengonsumsi:

- Sayuran apapun, kecuali dari keluarga nightshade, seperti tomat, kentang, terong, paprika dan cabai-cabaian.
- Makanan laut berkualitas tinggi yang kaya asam lemak omega-3
- Makanan fermentasi
- Daging tanpa lemak dan hati
- Sedikit buah
- Minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak alpukat

Secara umum, diet ini fokus pada makanan utuh dan tidak mengandung zat tambahan seperti gula.

{SEO} Meringankan Gejala Penyakit Autoimun dengan Mengatur Pola MakanMeringankan Gejala Penyakit Autoimun dengan Mengatur Pola Makan/Foto: istimewa

Sementara itu, makanan yang harus dihindari ketika melakukan diet ini, seperti sayuran keluarga nightshades, biji-bijian, polong-polongan, susu, beberapa minyak nabati, kopi, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, alkohol, makanan aditif seperti gula halus atau gula tambahan.

Mengapa diet AIP?

Teori di balik diet AIP adalah menghindari makanan yang mengiritasi usus dan makan yang kaya nutrisi akan mengurangi peradangan. Satu hipotesis tentang bagaimana kondisi autoimun dimulai disebut karena usus yang bocor.

Ini menyatakan bahwa jika ada masalah dengan komposisi bakteri di usus seseorang, seperti racun dan virus, dapat menembus dinding usus dan mengakses bagian lain dari tubuh.

Pendukung teori ini mengatakan bahwa makan makanan yang tepat dapat membantu mencegah gejala peradangan, meskipun banyak ahli yang skeptis. Meski begitu, ada banyak pendukung teori usus bocor percaya bahwa diet AIP dapat membantu mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan mengurangi gejala penyakit autoimun.

Beberapa penelitian pada 2017 menemukan bahwa menghilangkan makanan tertentu sebagai bagian dari diet AIP meningkatkan gejala penyakit radang usus. Lalu dalam sebuah studi 2019, pada 17 peserta wanita berusia 20-45 tahun dengan tiroiditis Hashimoto, penyakit autoimun lain, mengikuti diet AIP sebagai bagian dari program pelatihan kesehatan 10 minggu.


Tes tidak menunjukkan perubahan, namun para peserta melaporkan penurunan gejala dan peningkatan. Sehingga diet AIP disarankan sebagai bagian dari program perawatan yang lebih luas, dan dapat membantu penderita dengan kondisi tersebut.

Simak juga video sarapan bagi yang diet berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda