Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ganti Gula dengan Pemanis Buatan, Amankah untuk Diet?

Hilda Irach   |   HaiBunda

Rabu, 20 Jan 2021 08:08 WIB

Bowl and spoon with pure sugar on wooden board
Gula/Foto: iStock

Jakarta - Jika sedang mencoba menurunkan berat badan, mungkin Bunda mencari cara terbaik untuk mengurangi kalori. Misalnya menggunakan pemanis buatan rendah kalori sebagai pengganti gula. 

Belakangan ini, popularitas pemanis buatan semakin meningkat. Pemanis buatan dijadikan alternatif pemberi rasa manis untuk makanan dan minuman orang yang sedang diet.

Berbagai pemanis buatan memang diklaim telah bebas kalori, bahkan sering dipasarkan sebagai produk yang ramah untuk penurunan berat badan. Karena itu, banyak orang yang mulai beralih ke pemanis buatan saat diet atau mencegah obesitas.

Biasanya pemanis buatan ini dipasarkan dengan label 'sugar free' atau 'diet'. Bunda pasti sering menemukan label ini pada makanan atau minuman ringan termasuk jus buah, yoghurt, teh kemasan, hingga snack bar.

Meskipun peminatnya kian meningkat, efek dari penggunaan pemanis buatan dalam jangka panjang menjadi kontroversial. Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa pemanis buatan justru tak baik untuk kesehatan.

Bahkan penggunaan pemanis buatan bukannya membantu menurunkan berat badan, tetapi dituding bisa menyebabkan penambahan berat badan hingga obesitas, Bunda.

Bunda mungkin juga khawatir ya, mengenai keamanan dari penggunaan pemanis buatan. Nah, melansir dari Healthline, berikut ini ulasan mengenai pemanis buatan, termasuk keamanan, dampaknya pada berat badan, dan risiko penyakit. Disimak ya, Bunda!

Jenis pemanis buatan

Ada banyak jenis pemanis buatan yang beredar di pasaran. Beberapa jenis pemanis buatan ini sangat efektif dalam merangsang reseptor rasa manis di lidah.

Bahkan, sebagian besar ratusan kali lebih manis dari gula. Sehingga, meski menggunakan pemanis buatan sedikit, dapat memberikan rasa manis yang cukup nih, Bunda.

Nah, jenis-jenis pemanis buatan yang paling umum adalah aspartam (180x lebih manis dari gula), sukralosa (600x lebih manis dari gula), sakarin (300x lebih manis dari gula), neotame (7,000x lebih manis dari gula), dan acesulfame potassium (200x lebih manis dari gula).

Tak hanya berhenti di situ, ada beberapa pemanis rendah kalori lainnya yang diproses dari bahan-bahan alami dan tidak dihitung sebagai buatan, Bunda. Itu berupa alkohol gula seperti silitol, eritritol, sorbitol, dan manitol.

Untuk informasi lebih lanjut, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda!

Simak juga video tips diet ala Jill Carissa:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Pasangan Kritis Karena Ngeyel Covid-19Foto: Mia Kurnia Sari



Keamanan, Dampak, dan Risiko Kesehatan Mengonsumsi Pemanis Buatan

Sack with pure sugar on table

Gula/Foto: iStock

Keamanan

Banyak orang yang mengkhawatirkan efek samping dari pemanis buatan. Namun, tak perlu khawatir, Bunda. Beberapa jenis pemanis buatan ini telah diklaim aman lho.

Melansir dari Very Well Fit, deretan jenis pemanis buatan yang diklaim aman menurut FDA yaitu asesulfam kalium, advantame, aspartam, neotame, sakarin dan sulralosa. FDA juga menganggap steviol glycoside (stevia) aman dikonsumsi.

Sedangkan pemanis buatan yang disebut-sebut tidak aman menurut FDA ialah siklamat, Bunda. Sebab, jika siklamat dikonsumsi dalam waktu yang lama bersifat karsinogenik atau pemicu kanker.

Namun meski FDA telah menetapkan produk tertentu aman untuk digunakan, banyak pakar kesehatan mengingatkan untuk berhati-hati mengonsumsi pemanis buatan. Bruce Y. Lee, MD, seorang profesor kesehatan internasional dan direktur Pusat Pencegahan Obesitas Global di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, MD, mengatakan konsumen harus tetap memperhatikan keamanan pemanis buatan meskipun secara umum dianggap aman.  

"Saya akan merekomendasikan untuk berhati-hati tentang pemanis buatan. Terutama pemanis yang baru diperkenalkan belum cukup lama digunakan untuk studi jangka panjang tentang risiko kesehatan," kata Dr. Lee, dikutip dari Very Well Fit.

Dampaknya pada berat badan

Memang pemanis buatan diklaim rendah kalori dan dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Akan tetapi, beberapa ahli meyakini bahwa menggunakan pemanis buatan dapat menyebabkan obesitas, bukan penurunan berat badan lho, Bunda.

Dalam penelitian ditemukan, ketika kita mengonsumsi pemanis ini akhirnya membuat seseorang makan lebih banyak. Hal ini dikarenakan, pemanis memiliki rasa yang jauh lebih manis dari gula, mereka melatih otak kita untuk mendambakan makanan yang lebih manis lagi. Selain itu, pemanis yang memiliki sedikit kalori ini akhirnya membingungkan sinyal otak normal yang menyuruh kita berhenti saat kita sudah cukup makan, Bunda.

Namun, jangan khawatir. Sebab, tidak semua studi penelitian menunjukkan efek negatif dari pemanis buatan. Beberapa peneliti telah menemukan bahwa mengganti makanan dan minuman berkalori tinggi dengan makanan manis rendah kalori atau tanpa kalori dapat membantu menurunkan berat badan. 

Dikutip dari Healthline, dalam sebuah penelitian besar selama 18 bulan pada 641 anak-anak berusia 4-11 tahun, mereka yang meminum 250 ml minuman dengan pemanis buatan, memperoleh berat badan dan lemak yang jauh lebih sedikit daripada anak-anak yang mengonsumsi minuman manis. Serupa dengan ulasan dari 15 uji klinis lainnya, disebutkan bahwa mengganti minuman manis dengan versi pemanis buatan dapat menghasilkan penurunan berat badan sedang rata-rata sekitar 0,8 kg.

Sehingga mengonsumsi makanan atau minuman dari pemanis buatan rendah kalori tidak menyebabkan penambahan berat badan nih, Bunda. Bahkan, mungkin sedikit efektif untuk menurunkan berat badan.

Kemungkinan masalah kesehatan akibat pemanis buatan

Pemanis buatan telah menjadi subjek pengawasan intens dan perdebatan selama beberapa dekade. Beberapa sumber menuding penggunaan pemanis buatan dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.

Namun, menurut National Cancer Institute dan lembaga kesehatan lainnya, tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa salah satu pemanis buatan dapat menyebabkan kanker, Bunda. Justru banyak studi penelitian yang mengkonfirmasi pemanis buatan jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas, aman untuk wanita hamil.

 

 

 

 

 


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda