Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ada 3 Fase dalam Tiap Siklus Menstruasi, Bunda Perlu Tahu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Apr 2021 12:53 WIB

Sad lonely woman lying in the bed in fetal position
Foto: iStock

Menstruasi merupakan proses alamiah yang dialami wanita setiap bulannya, namun, siklus menstruasi setiap wanita amat mungkin berbeda dari satu sama lain.

Proses menstruasi yang terjadi setiap bulannya biasanya diawali dengan kram perut, nyeri punggung bagian bawah, dan kelelahan. Tetapi, ada juga tidak merasakan sakit tersebut sehingga mereka dapat tetap beraktivitas seperti biasa.

Di sisi lain, ada Bunda lainnya yang mengalami perdarahan yang begitu hebat sehingga membuat tubuh lemas dan kelelahan, seperti dikutip dari laman Newsinhealth.

"Proses menstruasi merupakan bagian penting dari kesehatan wanita,"ujar Dr Lisa Halvorson, pakar kesehatan wanita di NIH.

Sebagian besar siklus menstruasi biasanya berlangsung antara 21 hingga 35 hari, atau hingga 45 hari untuk remaja. Sementara untuk perdarahan biasanya berlangsung antara tiga hingga tujuh hari. Penting sekali bagi Bunda untuk mengetahui pola dari proses menstruasi tersebut sehingga Bunda dapat mengetahui apalah pola menstruasi berjalan normal atau tidak.

Banner zaskia sungkar melahirkan

Melansir Healthline, proses menstruasi terbagi menjadi beberapa fase. Lama setiap fase pun akan berbeda dari satu Bunda ke Bunda lainnya, dan dapat berubah seiring waktu.

Fase awal yang terjadi dalam proses menstruasi yakni fase menstruasi. Fase ini dimulai ketika telur dari siklus sebelumnya tidak dibuahi. Karena kehamilan belum terjadi, kadar hormon estrogen dan progesteron pun turun.

Kemudian, penebalan lapisan rahim yang berguna untuk mendukung kehamilan tidak lagi dibutuhkan, sehingga keluar melalui vagina. Selama menstruasi, Bunda juga melepaskan kombinasi darah, lendir, dan jaringan dari rahim.

Fase kedua yang terjadi dalam proses menstruasi yakni fase folikuler. Fase ini dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir saat Bunda berovulasi. 

Klik halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga penjelasan mengenai menstruasi setelah masa nifas dalam video berikut ini ya Bun:

[Gambas:Video Haibunda]



LEBIH LANJUT TENTANG PROSES MENSTRUASI

Ilustrasi pembalut

Foto: Istock

Fase kedua dalam siklus menstruasi dimulai ketika hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituari Bunda untuk melepaskan hormon perangsang folikel. Setiap folikel ini akan berisi telur yang belum matang.

Umumnya, jumlah folikel 5-20 kantung pada setiap siklus, namun hanya telur yang paling sehat yang akhirnya akan matang. Terkadang, Bunda mungkin akan memiliki dua sel telur matang, dan sisa folikel akan diserap kembali ke dalam tubuh.

Folikel yang matang biasanya memicu lonjakan estrogen yang menebalkan lapisan rahim. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang kaya nutrisi untuk pertumbuhan embrio.

Selanjutnya, fase ketiga dalam proses menstruasi yakni fase ovulasi. Kadar estrogen yang meningkat selama fase folikuler memicu kelenjar pituari untuk melepaskan hormon luteinizing (LH). Inilah yang memulai proses ovulasi atau saat ovarium melepaskan sel telur yang matang. Telur kemudian bergerak ke tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi sperma.

Fase ovulasi merupakan satu-satunya waktu selama proses menstruasi yang memungkinkan Bunda untuk hamil. Biasanya, fase ovulasi ditandai dengan gejala peningkatan suhu tubuh basal, keputihan kental, dan terjadi sekitar hari ke-14 untuk Bunda yang memiliki siklus menstruasi 28 hari.

Serta, fase terakhir dari proses menstruasi yakni fase luteal. Setelah folikel melepaskan telurnya, ia berubah menjadi korpus luteum. Struktur ini melepaskan hormon terutama progesteron dan beberapa estrogen. Peningkatan hormon membuat lapisan rahim Bunda tebal dan membuat sel telur yang telah dibuahi siap untuk ditanamkan.

Jika Bunda hamil, tubuh akan memproduksi hormon hCG. Ini merupakan hormon yang dideteksi melalui tes kehamilan dan membantu menjaga korpus luteum dan menjaga lapisan rahim tebal. Ketika Bunda tidak hamil, korpus luteum akan menyusut dan diserap kembali.

Hal ini menyebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan awal menstruasi Bunda. Lapisan rahim pun akan terlepas selama proses menstruasi berlangsung. 

Nah, itulah proses menstruasi yang perlu Bunda tahu. Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda