Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Aturan Konsumsi Antibiotik untuk Sakit, Enggak Boleh Sembarangan Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 16 Jun 2021 13:22 WIB

Antibiotik
5 Aturan Menggunakan Antibiotik untuk Sakit, Enggak Boleh Sembarangan Minum Bun/ Foto: iStock

Resistensi Antimikroba (AMR) dapat terjadi karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat, Bunda. Antibiotik sendiri telah dipercaya bisa mengatasi berbagai penyakit. Faktanya, tidak semua penyakit bisa diatasi dengan antibiotik, Bunda.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan antibiotik meningkat 91 persen secara global dan meningkat 165 persen di negara-negara berkembang pada periode tahun 2000 hingga 2015. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan resep dokter menjadi salah satu penyumbang angka terbesar AMR di dunia kesehatan.

Menurut Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD, K-PTI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RSUD Dr. Soetomo mengemukakan, masyarakat masih memiliki persepsi bahwa setiap penyakit harus menggunakan obat atau antibiotik. Padahal, banyak penyakit infeksi khususnya yang disebabkan oleh virus tidak memerlukan antibiotik, Bunda.

"Banyak pasien berusaha mengobati penyakitnya sendiri dan bahkan membeli obat termasuk antibiotik di apotek dan setelah penyakitnya memburuk, baru berkonsultasi ke dokter atau layanan kesehatan," kata Erwin dalam Virtual Media Briefing: Kemitraan Sektor Swasta dan Peran Masyarakat dalam Mempromosikan Penggunaan Antibiotik Secara Rasional dan Tuntas, via Zoom, Kamis (10/6/21).

Penggunaan yang tidak tepat pada antibiotik dapat menyebabkan resistensi. Pada akhirnya menyebabkan morbiditas, mortalitas, lama rawat inap, dan biaya pengobatan yang meningkat.

Resistensi antibiotik

Antibiotik bertugas untuk membunuh bakteri ya, Bunda. Bakteri itu merupakan makhluk hidup dan pasti juga memiliki cara untuk menjadi kebal. Bila penggunaan antibiotik salah, bakteri dapat menjadi kebal atau resisten.

Lalu mengapa bakteri bisa menjadi resisten?

Di dalam tubuh kita, ada bakteri sensitif dan resisten. Saat kita menggunakan antibiotik tidak sesuai, bakteri sensitif akan mati, menyisakan bakteri resisten yang kebal.

Bila diberikan secara berlebihan dan salah, antibiotik tidak lagi mampu melawan bakteri karena sudah resisten atau kebal. Untuk itu, penggunaan antibiotik harus bijak ya, Bunda.

Lalu apa saja tanda Bunda mengalami resistensi antibiotik? Apa juga efek samping dari penggunaan antibiotik yang salah?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga 4 obat tradisional untuk atasi batuk dan pilek, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


TANDA-TANDA RESISTENSI ANTIBIOTIK

Antibiotik

5 Aturan Menggunakan Antibiotik untuk Sakit, Enggak Boleh Sembarangan Minum Bun/ Foto: iStock

Tanda-tanda Bunda mengalami resistensi antibiotik hanya bisa diketahui dari efek penggunaan obat. Selain itu, juga bisa melalui pemeriksaan mikrobiologi untuk mengetahui jenis bakteri yang resisten dalam tubuh kita.

"Misalkan pasien demam setelah dikasih antibiotik A tidak membaik, lalu diganti dengan antibiotik B ternyata langsung membaik. Artinya, dia resisten antibiotik A," ujar Erwin.

Penggunaan antibiotik juga bisa menimbulkan efek samping, yakni:

1. Toksisitas: gangguan ginjal dan hati.

2. Interaksi dengan obat lain: dapat memengaruhi atau dipengaruhi efek obat lain.

3. Reaksi hipersensitivitas: menyebabkan reaksi anafilaksis dan Steven-Johnson Syndrome.

4. Gangguan kehamilan atau janin

5. Resistensi

Baca halaman berikutnya untuk tahu aturan penggunaan antibiotik yang tepat dan aman.

ATURAN BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK

Antibiotik

5 Aturan Menggunakan Antibiotik untuk Sakit, Enggak Boleh Sembarangan Minum Bun/ Foto: iStock

Dalam kesempatan ini, Direktur Promkes Kemenkes RI, Imran Agus Nurali Sp.KO, menjelaskan bahwa prinsip penggunaan antibiotik harus tepat. Masyarakat juga harus paham tentang kegunaan antibiotik dalam mengatasi sakit.

"Kita khawatir kalau dengan pengobatan yang tidak rasional, salah satunya dengan penggunaan antibiotik ini bisa berbahaya dan berdampak jangka panjang," kata Imran.

Ingat ya, Bunda. Antibiotik hanya digunakan untuk infeksi bakteri dan tidak dapat membunuh virus atau mikroba lain, seperti jamur, parasit, dan protozoa. Selain itu, penggunaan antibiotik tanpa indikasi dapat memicu resistensi bakteri (klinis) dan pemborosan secara ekonomis.

Berikut 5 aturan bijak saat menggunakan antibiotik menurut Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) Kemenkes:

1. Tidak membeli antibiotik sendiri, tanpa resep dokter.

2. Tidak menggunakan antibiotik selain untuk infeksi bakteri.

3. Tidak menyimpan antibiotik di rumah. Dosis antibiotik tidak cukup satu atau dua hari, minimal penggunaannya sampai lima hari.

4. Tidak memberi antibiotik sisa kepada orang lain karena bisa saja berbahaya dan menimbulkan efek samping bila tidak cocok.

5. Tanyakan pada apoteker tentang informasi obat antibiotik yang akan Bunda gunakan ya.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda