Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pro-Kontra Penggunaan Lapisan Batu Alam Pada Fasad Rumah Minimalis

Vauri Audia   |   HaiBunda

Senin, 14 Jun 2021 03:00 WIB

Modern and beautiful patio and pergola
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ziga Plahutar

Batu alam adalah bahan yang populer untuk aplikasi interior dan eksterior. Berasal dari bumi, batu alam disukai karena sifat organiknya. Walaupun material dari batu alam cukup mahal, namun material ini dapat menaikkan harga jual rumah minimalis lho, Bun.

Batu alam yang dijadikan sebagai pelapis dinding akan memberikan kesan natural yang menyatu dengan alam. Selain itu, beragam jenis batu alam untuk dinding rumah juga memberikan karakter unik jika digunakan sebagai elemen dekoratif interior pada ruangan.

Kendati demikian, tak semua pemilik rumah bersedia menggunakan bahan ini. Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan cat atau wallpaper sebagai pelapisnya karena dianggap mudah dan murah.

Namun, ada keuntungan dan kerugian dari setiap bahan bangunan, tergantung pada bagaimana cara pengaplikasian individu. Dilansir dari berbagai sumber, berikut pro-kontra penggunaan batu alam sebagai material yang cocok untuk rumah minimalis Bunda.

Keuntungan Penggunaan Batu Alam untuk Rumah Minimalis

1. Tahan Cuaca

Ada banyak jenis batu alam yang bisa Bunda aplikasikan pada eksterior rumah. Salah satunya adalah andesit yang terkenal dengan keunggulannya dalam hal perlindungan terhadap cuaca tropis. 

Andesit bebas jamur dan lumut. Hal ini akan menguntungkan bagi pemilik rumah minimalis karena tidak harus sering menerapkan lapisan tambahan ke dinding untuk mencegah jamur dan lumut.

Selain itu, material juga harus cukup kuat untuk bertahan dari terpaan angin serta derasnya hujan. Tidak menyerap panas, terutama bagi Bunda yang tinggal di daerah tropis.

2. Mudah Menyerap Kelembapan

Beberapa jenis batu alam cocok untuk area yang lembap atau basah sepanjang waktu, seperti basal mudah menyerap kelembaban, yang bisa memicu pertumbuhan lumut.

3. Tampilan Nuansa yang Alami

Jika ingin menciptakan suasana alami dan segar pada interior rumah, Bunda bisa mencoba dinding berbahan dari batu granit, marmer, atau travertine.

Pemilihan bahan ini mungkin cocok untuk kamar mandi supaya meningkatkan pengalaman dan suasana dekat dengan alam saat mandi. Bahan-bahan ini juga dapat diaplikasikan sebagai fitur dinding di ruang tamu, atau elemen aksen pada eksterior.

4. Meningkatkan Nilai Jual Rumah

Karena harga material yang terbilang mahal, pemilik yang menggunakan batu alam sebagai lapisan dinding pada eksteriornya akan mampu meningkatkan harga jual rumah di masa depan. Lumayan kan Bunda, untuk investasi?

5. Bertahan Jangka Panjang

Selain terlihat mewah dan natural, batu alam juga bisa memberikan kesan tak lekang oleh waktu. Bahan ini telah lama digunakan sejak ratusan tahun lalu dan tidak kehilangan keanggunannya. Batu alam seperti marmer memiliki sifat yang abadi, sehingga dapat dipoles berkali-kali dan tetap terlihat seperti baru.

6. Mudah Diinstalisasi

Batu alam biasanya dipotong menjadi lempengan (slabs). Beruntungnya saat ini, tepi setiap slab semakin presisi, memungkinkan pemasangan lebih mudah dan tampilan lebih rapi. 

Batu seperti marmer atau granit juga tersedia dalam slab yang lebih besar. Meskipun harganya bisa lebih mahal, menerapkan dan memelihara slab yang lebih besar cenderung lebih mudah. Setelah terpasang, potongan slab yang lebih besar juga terlihat lebih 'mewah' untuk rumah minimalis, Bunda.

Lalu, apa kurangnya penggunaan batu alam pada fasad rumah? Cek di halaman selanjutnya ya!


KERUGIAN PENGGUNAAN BATU ALAM DI RUMAH MINIMALIS

Beautiful modern patio and pergola

Foto: Getty Images/iStockphoto/Ziga Plahutar

1. Harga yang Lebih Mahal

Karena batu alam adalah sumber daya alam yang hanya tersedia di wilayah geografis tertentu, tentu harganya lebih mahal daripada lapisan dinding lainnya, seperti cat, keramik dan wallpaper. 

2. Material Bahan Cenderung Berat

Karakter batu alam ini membuatnya lebih berat daripada pelapis dinding lainnya seperti ubin, atau kayu yang memiliki porositas lebih. Karena beratnya, pemasangan batu alam sebagai pelapis dinding harus dilakukan dengan pendistribusian berat yang hati-hati.

3. Penggunaan Produk Pembersih yang Kuat Dapat Merusak Permukaan

Cairan yang baik untuk membersihkan batu alam adalah dengan menggunakan air yang dicampur dengan sabun ber-PH netral, seperti yang digunakan untuk mencuci piring. Namun, bila hanya kotoran ringan yang melekat pada permukaan, cukup menyemprotkannya dengan air bersih dari atas ke bawah.

Pastikan alat pembersih yang digunakan harus bersifat material lembut, seperti spons dan kain lembut agar permukaan batu tidak mudah tergores.

4. Dapat Menjebak Kelembaban di Belakang Material Jika Dipasang dengan Buruk

Pada pemasangannya, struktur utama bangunan, misalnya beton, akan diberi jarak dengan material cladding dengan menggunakan teknik tertentu. Rongga yang dihasilkan tersebut akan menjadi tempat untuk menetes dan mengalirkan air hujan sehingga tidak terserap pada struktur asli bangunan.

Jika Bunda tidak memiliki keahlian khusus dan melakukan kesalahan dalam pemasangannya, akan membuat rongga bekas aliran hujan akan terhambat dan menyebabkan kelembapan pada permukaan dinding.

Jika ingin menggunakan material batu alam untuk rumah minimalis Bunda, pastikan pemasangannya tepat, ya!

 

 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda