Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Mualaf Istri Eks Menteri Abdul Latief, Beda 35 Tahun dan Istiqomah Pelajari Islam

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 09 Mar 2022 12:30 WIB

Donna Latief
Foto: Instagram @donna.latief

Bunda mungkin pernah mendengar nama Abdul Latief, pengusaha dan mantan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) di era Soeharto. Di balik nama besarnya di dunia bisnis dan politik, Abdul Latief memiliki istri cantik yang merupakan seorang mualaf yaitu Donna Latief.

Di awal 2000-an, Bunda juga mungkin pernah melihat sosok Donna Latief, yang menjadi pembawa berita di salah satu stasiun televisi. Baru-baru ini, bersama Venna Melinda, Donna menceritakan bagaimana ia menjadi mualaf dan ketertarikannya pada Islam, Bunda.

Pemilik nama asli Donna Louisa Maria yang kini berganti menjadi Ainahaq Donna Abdul Latief itu dahulu dibesarkan di keluarga Katolik. Sejak muda hingga ambil S2 pun memiliki background Katolik dan aktif di kegiatan agama di lingkungannya.

"Saya dibesarkan di keluarga Katolik, dari kecil, saya ambil S2 pun saya semuanya itu background-nya semua Katolik," ungkapnya, dilansir YouTube Venna Melinda Channel.

Cita-citanya saat itu sederhana, ia ingin menjadi jurnalis. Seperti ditakdirkan untuk bertemu sang suami, ia bergabung menjadi anchor dalam stasiun TV milik suaminya itu yaitu Lativi.

Banner Vitamin Agar Terhindar dari Covid-19Banner Vitamin Agar Terhindar dari Covid-19/ Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

Saat itu, Donna mengaku sangat mengagumi Abdul Latief meski tak kenal secara langsung. Begitu pindah posisi kerja menjadi PR di perusahaan milik Abdul Latief, tanpa disangka, ia dikenal lalu dilamar oleh sang bos. Dengan background agama yang kuat, Abdul Latief meyakinkan Donna untuk masuk Islam.

Dari pengakuannya, Donna sepertinya melihat semua agama itu baik, Bunda. Namun, ia mengaku satu hal yang menjadi syarat menikahinya adalah suami punya agama yang kuat, apapun agamanya itu. Perbedaan usia hingga 35 tahun pun tak menjadi penghalang untuk mantap menerima pinangan Abdul Latief pada 2003, Bunda.

Syarat pentingnya itu ternyata ada pada Abdul Latief. Hidayah Islam Donna tak disangka-sangka datang dari calon suaminya kala itu. "Saya memang cari suami yang penting tuh agamanya kuat, memang cari yang itu. Dan memang ini juga jalannya, menjawab hidayah saya jauh sebelum bertemu dengan Pak Latief," katanya. "Jadi, ketika mendapat panggilan ini, bertemu dengan beliau. Beliau membimbing saya untuk Islam saya. Dan Alhamdulillah.. itu lah.. amazing aja gitu."

Tak sampai situ, Donna Latief semangat belajar tentang Islam dan membuka komunitas kajian studi Islam, Bunda.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.


PERDALAM ISLAM, DONNA LATIEF SAMPAI BUKA KOMUNITAS KAJIAN

Donna Latief

Abdul Latief dan Donna Latief/ Foto: Instagram @donna.latief

Setelah masuk Islam lewat bimbingan suami, Donna Latief mendirikan Maha Indonesia bersama sahabatnya Dr. Mari Mulyani di 2014. Sahabatnya itu merupakan pengajar di Oxford University. Donna dan sahabatnya itu sepakat membuat komunitas kecil itu untuk memperdalam agama Islam. Di Oxford sendiri, kata Donna, ada pusat studi agama Islam.

"Dan saya menemukan pelajaran agama Islam yang berbeda yang saya pelajari di Indonesia. Kemudian kita buat, setelah saya aktif membuat kajian, kebetulan ada Masjid Al Latief," kata Donna Latief.

Keinginannya mendirikan komunitas karena ia ingin ada wadah, dan kebetulan animonya disambut dengan baik, serta ia juga punya koneksi berbagai ulama, Bunda. Visi misi komunitasnya yaitu fokus pada Islam, beragama, dan bersedekah. Kini komunitas tersebut sudah menyebar ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Setelah menjadi mualaf, Donna menegaskan pentingnya seseorang untuk istiqomah dalam agamanya. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

KUNCI DONNA LATIEF DAPAT HIDAYAH, TETAP ISTIQOMAH

Donna Latief

Foto: Instagram @donna.latief

Setelah kurang lebih 18 tahun menikah dan menjadi mualaf, Donna Latief menegaskan pentingnya seseorang untuk istiqomah dalam agamanya. "Saya benar-benar mendalami sampai insyaAllah saya fasih baca kaligrafinya itu. Karena saya memang senang saja," ucapnya. "Iman naik turun itu wajar karena ada godaan kan. Nah, itu harus istiqomah. Kenapa menjaga mata hati kita terdengar lebih baik karena kita istiqomah," katanya.

Ia kemudian mengambil contoh simpel yaitu dengan ibadah salat dhuha. "Contohnya, kita kan Islam, apabila kita melakukan salat 2 rakaat dhuha. Contoh, yang enteng aja dulu deh, semampu kita enggak usah 4 enggak usah 8 (rakaat), 2 dulu deh," tuturnya.

Dengan melakukannya secara rutin, kontinu, menurut Donna, dari situlah seseorang akan dapat hidayah dan akan dijaga mata hatinya, Bunda. "Dan apabila ingin melakukan hal yang tidak baik, itu ada pagar pasti. Itulah menjaga. Pagar itulah yang dari kita ritualkan tiap hari, yang malaikat juga. Saya percaya apa yang dari kitab suci itu kan. Itu menjaga kita karena keistiqomahan kita," ujar Donna Latief.

Saat disinggung soal baca Al-Qur'an, Donna bersyukur ia bisa baca kaligrafi atau tulisan Arab hanya dalam waktu 6 bulan, Bunda. "Saya akhirnya baca bisa kaligrafi Arab karena saya belajar 6 bulan, intens sih," katanya.

"Saya juga sudah khatam, tapi saya juga khatam (tulisan) Arabnya. Tapi benar deh Venna, jangan baca Latinnya harus baca Arabnya. Beda rasanya, beneran deh. Aku juga belajar itu, fokus itu. Tapi aku bahagia akhirnya aku bisa khatam dengan bahasa Arab. Aku pengen teruskan, aku juga ambil kajian studi Islam," tambahnya.


(aci/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda