Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Enggak Sepele, Ini 7 Penyebab Nyeri Buang Air Kecil Setelah Hubungan Intim!

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 26 Jul 2021 22:25 WIB

Setelah berhubungan intim, Bunda sering merasa nyeri atau ada sensasi terbakar di vagina? Jangan disepelekan, bisa jadi ada infeksi atau bahkan alergi sperma!
Nyeri buang air kecil setelah berhubungan intim bisa jadi gejala infeksi serius lho, Bunda.

Buang air kecil setelah berhubungan intim kerap dianggap penting, karena dapat membantu 'membilas' area vagina. Nah, jika kemudian ada keluhan nyeri buang air kecil setelah berhubungan intim, jangan sepelekan!

Ketika itu terjadi, tak hanya mengganggu kenyamanan Bunda, tapi juga bisa membahayakan kesehatan. Dilansir Your Tango, nyeri buang air kecil setelah berhubungan intim umumnya disebabkan oleh infeksi.

Mulai dari infeksi menular seksual (IMS) atau bahkan infeksi bakteri pada saluran kemih. Jika benar demikian, maka sebaiknya Bunda segera berkonsultasi ke dokter.

Penyebab nyeri buang air kecil setelah berhubungan intim

Berikut beberapa penyebab munculnya keluhan nyeri buang air kecil setelah berhubungan intim:

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah penyebab paling umum dari nyeri saat buang air kecil pada wanita. Dalam istilah yang paling dasar, ISK didefinisikan sebagai infeksi di setiap bagian dari sistem kemih, meliputi ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra.

Fakta Sarah Salleh

ISK dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau peradangan yang terjadi, termasuk saat berhubungan seks atau pembersihan yang tidak tepat setelah menggunakan toilet. 

Ketika menyeka dari arah belakang ke depan, bakteri dari usus besar seperti E. coli, kadang-kadang bisa keluar dari anus dan masuk ke uretra. Dari sana, mereka bisa naik ke kandung kemih dan memicu infeksi.

2. Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada uretra, sedangkan vaginitis adalah peradangan pada vagina.

Uretritis paling sering merupakan akibat dari infeksi menular seksual, tetapi juga dapat disebabkan oleh iritasi dari bahan kimia dalam produk seperti douche, kondom lateks, lubrikan dan mainan seks.

3. Iritasi akibat aktivitas seksual yang kasar

Terkadang menyenangkan untuk menjadi sedikit 'kasar' saat berhubungan intim, namun kondisi ini juga kadang bisa memicu rasa nyeri di vagina sesudahnya. Termasuk jika ada infeksi menular seksual pada pasangan, atau organ intim yang tidak dalam kondisi bersih.

Apa lagi ya penyebab keluhan nyeri buang air kecil setelah berhubungan intim? Yuk intip di halaman selanjutnya, Bunda.

Kendalikan kehamilan dengan cara menghitung kalender untuk berhubungan seks. Simak tipsnya di sini:

[Gambas:Video Haibunda]




ALERGI TERHADAP AIR MANI, SAMPAI INFEKSI MENULAR BISA JADI PENYEBAB

Jika gejala nyeri buang air kecil setelah berhubungan intim terus terjadi, segera cek ke dokter, ya.

4. Reaksi alergi terhadap air mani

Ya, wanita bisa alergi terhadap air mani, atau lebih khusus lagi, terhadap protein yang terkandung di dalamnya. Reaksi alergi terhadap air mani juga dapat disertai dengan gatal, bengkak, kemerahan, nyeri, dan sensasi terbakar.

Lebih lanjut, gejala bahkan bisa memicu kesulitan bernapas dan anafilaksis.

5. Vaginitis atrofi

Vaginitis atrofi juga dikenal sebagai atrofi vagina, yakni penipisan dinding vagina yang disebabkan oleh penurunan estrogen (umumnya terjadi selama atau setelah menopause). 

Dalam kasus ini, vagina dan jaringan di dekatnya menjadi kering dan rentan meradang. Jika terjadi, kondisi tersebut bisa membuat hubungan seks jadi tidak nyaman atau bahkan nyeri.

6. Berhubungan seks tanpa pelumasan yang cukup

Pelumasan saat berhubungan seks bergantung pada banyak faktor, seperti saat stres atau foreplay yang cukup. Pada wanita, kurangnya pelumasan alami dapat memicu goresan kecil dan robekan akibat gesekan saat berhubungan seks.

7. Infeksi menular seksual (IMS)

Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi pada vagina yang dapat menyebabkan rasa sakit dan terbakar saat berhubungan seks atau sesudahnya. Jika keluhan yang terjadi berupa sakit atau terbakar saat buang air kecil, maka ini bisa menjadi gejala klamidia, herpes, atau trikomoniasis.

Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter segera jika Bunda mengalami gatal atau bengkak, luka pada vagina, pendarahan, keputihan yang tidak biasa (berwarna kuning atau kehijauan) atau nyeri di perut bagian bawah.

Infeksi menular seksual berupa klamidia dan trikomoniasis dapat disembuhkan dengan antibiotik, tetapi herpes tidak. Maka dari itu, konsultasi dan penanganan dari dokter sangat diperlukan. 


(fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda