HaiBunda

MOM'S LIFE

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Ini 12 Tanda Individu Rentan Bunuh Diri

Maya Sofia   |   HaiBunda

Jumat, 10 Sep 2021 17:31 WIB
Ilustrasi/ Foto: iStock
Jakarta -

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati setiap tahunnya pada 10 September, Bunda. Peringatan ini merepresentasikan komitmen seluruh negara di dunia fokus pada pencegahan bunuh diri.

Untuk Bunda ketahui, tema yang diusung dalam Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia tahun ini adalah Creating hope through action atau Menciptakan harapan lewat tindakan.

Tema tersebut merefleksikan perlunya aksi bersama mengatasi masalah kesehatan yang sudah mendesak ini. Seluruh anggota keluarga, teman, rekan kerja, anggota komunitas, pendidik, pemimpin agama, tenaga kerja profesional, pejabat pemerintah, hingga politisi diharapkan ikut serta dalam tindakan mencegah aksi bunuh diri.


Kenapa pencegahan usaha bunuh diri tersebut menjadi hal mendesak? Menurut data yang dirilis Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI pada 3 Oktober 2019, jumlah kematian bunuh diri di dunia mendekati 800.000 kematian per tahun atau 1 kematian setiap 40 detik.

Ketika ada satu orang meninggal karena bunuh diri diperkirakan terdapat 20 kasus percobaan bunuh diri. Bunuh diri merupakan penyebab kematian kedua pada kelompok usia 15-29 tahun dan 79 persen terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah.

Angka kematian tertinggi akibat bunuh diri adalah di Eropa dan Asia Tenggara, terendah di Mediterania Timur. Angka kematian lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Lalu bagaimana dengan data kasus bunuh diri di Indonesia?

Menurut WHO Global Health Estimates, angka kematian bunuh diri di Indonesia tahun 2016 sebesar 3,4/100.000 penduduk, laki-laki (4,8/100.000 penduduk) lebih tinggi dibanding perempuan (2,0)/100.000 penduduk). Hingga saat ini belum diperoleh penyebab pasti bunuh diri, Bunda.

Bunuh diri adalah interaksi yang kompleks dari faktor-faktor genetik, organobiologik, psikologik, dan sosiokultural. Faktor-faktor itu dapat saling menguatkan atau melemahkan terjadinya tindakan bunuh diri pada seorang individu.

Bagi Bunda yang memiliki anak remaja juga patut menaruh perhatian lebih terhadap hal ini. Pencegahan terhadap usaha bunuh diri pada remaja perlu dilakukan mengingat remaja merupakan kelompok usia berisiko tinggi melakukan bunuh diri.

Bunuh diri dapat dicegah dan semua anggota masyarakat dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan dan mencegah bunuh diri. Sangat dibutuhkan kerja sama yang erat antara individu, keluarga, masyarakat, profesi, dana pemerintah untuk bersama mengatasinya.

Nah, adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh keluarga adalah dengan mengetahui ciri atau faktor risiko individu yang rentan melakukan bunuh diri atau percobaan bunuh diri.

Klik halaman berikutnya ya, Bunda.





(som/som)
TANDA INDIVIDU RENTAN BUNUH DIRI

TANDA INDIVIDU RENTAN BUNUH DIRI

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK