Jakarta -
Menentukan usia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara pengukuran. Di antaranya melalui USG dan perhitungan
siklus haid.
Melalui perkembangan janin, kita juga bisa menentukan perkiraan usia janin. Nah, untuk menentukan usia kehamilan, bisa dikaitkan dengan detak jantung janin, Bun.
Mengutip
Livestrong, detak jantung janin dapat berubah sesuai usia kehamilan. Jantung janin mulai berdetak di sekitar minggu ke-5 kehamilan. Detak jantung pertama sekitar 100 kali per menit, relatif rendah dibandingkan minggu-minggu selanjutnya.
Setelah minggu ke-5, detak jantung mulai meningkat rata-rata sekitar 175 kali per menit sampai minggu ke-10. Di minggu-minggu ini Bunda bisa pastikan kondisi janin dengan pemeriksaan awal untuk memastikan kehamilan.
Pada trimester kedua,
detak jantung janin mulai menurun sekitar 25 sampai 40 kali per menit. Penurunan berlangsung sampai akhir trimester dua.
Di trimester akhir, detak jantung kembali naik sekitar 100 sampai 160 kali per menit. Menurut Departemen Embriologi, University of New South Wales, pada beberapa bayi detak jantung masih dikatakan normal antara 160 sampai 180.
 Foto: iStock |
Menurut obgyn bersertifikat dari Family Childbirth and Children's Center at Mercy Medical Center di Baltimore, Erika Nichelson, D.O, detak jantung mungkin tidak stabil di minggu awal kehamilan. Tapi selanjutnya menyesuaikan perkembangan organ otak.
"Penting untuk dicatat bahwa detak jantung bayi sama sekali tidak konsisten pada minggu-minggu awal kehamilan. KetikaÂ
otak bayi tumbuh, detak jantung secara bertahap turun," kata Nichelson, dikutip dari
Parents.
Detak jantung janin mungkin dirasakan si calon ibu, namun hanya bisa dipastikan melalui instrumen Doppler atau USG. Jadi, semuanya kembali lagi dengan melakukan pengecekan keÂ
dokter jika ingin mengetahuiÂ
usia kehamilan berdasarkan detak jantung janin ya, Bunda.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)