HaiBunda

MOM'S LIFE

3 Hal yang Perlu Dilakukan Korban Kekerasan Seksual, Kumpulkan dan Amankan Bukti

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 28 Nov 2021 15:40 WIB
Ilustrasi Korban Kekerasan Seksual/Foto: Getty Images/PeopleImages
Jakarta -

Setiap tanggal 25 November selalu diperingati sebagai Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Bunda. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan fakta bahwa ada banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan baik pemerkosaan, KDRT, hingga kekerasan dalam bentuk lainnya.

Sebagai seorang figur publik, Hesti Purwadinata turut menggalakkan kampanye anti kekerasan terhadap wanita, Bunda. Ia bahkan mengatakan bahwa kekerasan seksual ini 13 persennya terjadi di ruang publik.

"Pelecehan dan kekerasan seksual menurut data 13 persen lebih rentan terjadi di ruang publik," ungkapnya dalam Live Instagram bersama DPR RI pada Jumat (26/11/2021) lalu.


"Ketika terjadi kekerasan seksual, ternyata lebih banyak orang yang mendiamkan hal ini. Padahal, kita bisa melaporkan atau mengetik," sambung wanita 38 tahun ini.

Selain Hesti, salah seorang wanita yang turut mendukung adanya Undang-undang perlindungan pada perempuan adalah Wakil Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka.

Menurut Diah, akhir-akhir ini marak terjadinya peloporan korban kekerasan seksual karena dipelopori oleh satu orang. Sehingga, korban lain yang awalnya bersembunyi turut berani melakukan hal yang sama.

"Tadinya masalah ini (pelecehan seksual) tidak dibuka karena orang menganggapnya aib. Apalagi laki-laki. Ini kan menyangkut martabat," imbuhnya.

"Begitu sekarang kita membahas masalah ini, masyarakat mulai bicara. Orang mulai lapor, mulai ngomong. Jadi menurut saya, ini termasuk proses pembelajaran juga," sambung Diah kemudian.

Diah juga mengatakan kalau saat ini sekolah-sekolah perlu memberikan pembelajaran tentang seks. Meski awalnya dianggap tabu, Diah yakin generasi saat ini sudah memiliki pemikiran yang lebih luas.

"Masyarakat menganggap seks adalah hal yang tabu. Tapi menurut saya generasi kini matanya sudah mulai terbuka dengan pembelajaran tentang seks di sekolah. Menurut saya seks ini adalah hal yang penting," ungkap wanita lulusan Universitas Padjajaran ini.

Sependapat dengan Diah, Hesti menyetujui tentang adanya edukasi seks di sekolah, Bunda. Bukan tanpa alasan, nyatanya seks edukasi bukan hanya tentang pengenalan diri sendiri, namun menyangkut bagaimana cara melindungi diri.

"Edukasi seks ini bukan hanya tentang diri sendiri. Edukasi ini juga bisa mempelajari tentang perlindungan diri akan kekerasan seksual," jelas Hesti.

Diah ingin korban kekerasan seksual tidak merasa takut untuk melaporkan diri, Bunda. Ia pun memberikan beberapa tips tantang hal apa yang harus dilakukan oleh korban kekerasan, nih. Simak di laman berikutnya, yuk!

Bunda, simak juga video alasan orang kerap menyalahkan korban pelecehan seksual berikut ini:



(mua/mua)
HAL YANG HARUS DILAKUKAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

HAL YANG HARUS DILAKUKAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Persiapan Tahun Baru, Kecap hingga Aneka Saus Diskon hingga 20% di Transmart

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK