Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Seks Setelah Bertengkar Terasa Lebih Menggairahkan? Ini Penjelasannya Bun

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 25 Dec 2021 21:45 WIB

I am so happy with you. Top view portrait of cheerful young man and woman embracing while lying on bed. They are smiling with closed eyes
Foto: Getty Images/iStockphoto/YakobchukOlena

Perbedaan pendapat dan pertengkaran merupakan hal yang lumrah terjadi, apalagi pada pasangan suami istri. Nah, disebut-sebut seks yang dilakukan setelah bertengkar bisa terasa lebih menggairahkan, lho.

Situasi ini disebut juga sebagai make-up sex, di mana seks dilakukan setelah bertengkar hebat. Energi negatif yang muncul dalam diri seseorang saat marah dapat 'dilampiaskan' melalui aktivitas seks. Apa yang membuat gairah seks meningkat setelah bertengkar?

"Bagi banyak pasangan, berdebat dan bertengkar dapat menjadi salah satu foreplay dengan kata-kata," ujar pakar kesehatan seks, Emily Morse, seperti dikutip dari Oprah Daily.

Foreplay sendiri merupakan proses persiapan tubuh dan pikiran untuk melakukan hubungan seksual. Pertengkaran dengan pasangan pun disebut Morse dapat membuat Bunda berada dalam keadaan lebih bergairah.

Hal serupa disampaikan oleh pakar relationship, Megan Fleming. Menurutnya, berargumen memicu respons dalam tubuh berupa peningkatan detak jantung, pernapasan, aliran darah, dan adrenalin.

Banner Cara Membuat Bakwan Jagung

Situasi ini turut meningkatkan gairah dan emosi untuk lebih dekat dengan pasangan, sehingga seks sesudahnya pun berpotensi terasa semakin intens sehingga gairah pun semakin meningkat, Bunda.

Berminat mencoba hubungan seks setelah bertengkar? Berikut ulasan tentang make-up sex yang perlu Bunda ketahui terlebih dahulu:

1. Menjadi lebih agresif

Hubungan pernikahan yang lama kerap menjadi penyebab seks terasa membosankan dan monoton. Pertengkaran pun dapat menjadi salah satu momen di mana pasutri menjadi lebih agresif, sehingga terasa kian berbeda.

Tetap berhati-hati dan utamakan kenyamanan, ya. Baik kenyamanan Bunda, maupun suami. Jangan sampai seks yang agresif justru bikin tak nyaman.

2. Adrenalin meningkat

Hormon adrenalin mengalami peningkatan produksi dalam tubuh, termasuk saat seseorang sedang marah dan berhubungan seks. Psikoterapis Joshue Estrin menyebutkan, saat bertengkar terjadi pelepasan senyawa di otak yang meningkatkan gairah seks.

Situasi serupa juga terjadi saat berhubungan seks. Maka dari itu, kombinasi keduanya pun bisa menambah peluang orgasme.

Seks dapat dilakukan dengan lebih menggebu-gebu, serta mungkin menambah keberanian untuk mencoba berbagai posisi seks baru. Terutama jika biasanya Bunda dan suami cenderung melakukan seks dengan posisi yang itu-itu saja.

Simak ulasan lengkap di halaman selanjutnya, yuk!


Seks Setelah Bertengkar Bisa Redakan Amarah

Foto: Getty Images/iStockphoto/YakobchukOlena

3. Meredakan amarah

American Psychological Association menyebutkan bahwa wanita cenderung lebih lama menyimpan emosi dibandingkan pria. Diyakini seks pun bisa menjadi salah satu cara untuk meredakan amarah yang sedang dirasakan.

Terutama jika seks yang dilakukan benar-benar terasa intens dan mencapai klimaks, yang dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.

Kendati demikian, kondisi ini belum tentu berlaku pada semua wanita ya, Bunda. Ada pula yang justru mengalami penurunan gairah seks setelah bertengkar. Seperti dilansir Psychology Today.

Inilah pentingnya mengenali diri sendiri dan juga pasangan. Jika memang sama-sama ada peningkatan gairah setelah bertengkar, maka make-up sex pun bisa coba dilakukan untuk menambah keintiman, kan?

Selain itu, penting pula untuk sebisa mungkin tetap membicarakan penyebab pertengkaran dan mencari solusi terbaik. Jangan sampai seks justru membuat masalah yang sedang dihadapi tak ditemukan jalan keluarnya.

Sampaikan apa yang Bunda rasakan ke suami secara terbuka, sehingga seks benar-benar bisa menjadi aktivitas 'penutup' pertengkaran yang optimal.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda