Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Adita Irawati: Jadi Jubir Kemenhub, Bunda Dua Anak, hingga Pelari Maraton

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 29 Dec 2021 15:27 WIB

Adita Irawati
Adita Irawati/ Foto: Instagram @aditairawati

Liburan Natal dan Tahun Baru 2022 menjadi perhatian pemerintah agar penyebaran COVID-19 tak meningkat. Di sela-sela aktivitasnya yang padat karena harus terus menemani Menteri Perhubungan RI, Adita Irawati menyempatkan diri untuk berbagi cerita tentang dirinya dengan HaiBunda.

Terhitung sejak Februari 2020, Adita Irawati diamanahi sebagai juru bicara Kementerian Perhubungan RI. Adita, kini, menjadi yang terdepan memberikan informasi tentang sektor perhubungan di Indonesia kepada masyarakat, Bunda.

"Aktivitas sebagai jubir kemenhub dan staf khusus menhub cukup padat. Sebagai staf khusus bidang SDM dan kehumasan, saya bertugas memberi masukan pada pengembangan SDM di Kemenhub dan juga hal-hal terkait strategis komunikasi dan aktivitas komunikasi publik maupun internal pada umumnya," ujarnya kepada HaiBunda, Senin (27/12/2021).

Menjadi jubir, Adita mengungkap bahwa pekerjaannya itu tidak berbatas waktu. Ia harus siap 24 jam, 7 hari seminggu. Sebisa mungkin, ia menyampaikan berbagai informasi seputar Kementerian Perhubungan dan sektor transportasi, termasuk juga memberikan klarifikasi maupun penjelasan jika terjadi isu-isu sensitif.

"Juga kegiatan kunjungan kerja Menteri yang umumnya dilakukan di akhir minggu, meninjau berbagai prasarana dan sarana transportasi di seluruh penjuru Indonesia. Apalagi di masa Nataru ini, kami harus memastikan semua pergerakan masyarakat tidak menimbulkan penambahan kasus covid-19 di seluruh Indonesia," lanjut Adita.

Sibuk 24/7, tak ada formula khusus atur waktu

Punya kesibukan yang padat 24/7, Adita Irawati justru tak punya formula khusus dalam mengatur waktunya antara karier dan keluarga. Sebagai wanita karier, istri, dan juga seorang bunda, Adita memang sudah memiliki komitmen bersama suaminya.

Adita bercerita, sejak menikah, ia dan suami sudah berkomitmen untuk memberikan ruang bagi pengembangan karier masing-masing, dengan tetap memprioritaskan keluarga.

"Kami tidak berbagi peran khusus, karena hampir semuanya kami kerjakan bersama-sama, termasuk dalam hal pendidikan anak, pekerjaan rumah tangga, dan lain-lain," kata wanita 50 tahun ini.

Selain itu, Adita dan suaminya juga berkomitmen untuk saling terbuka, berkomunikasi untuk segala hal yang terkait dengan keluarga dan hal-hal lain yang akan berdampak pada keluarga, termasuk pekerjaan keduanya. Dengan begitu, kata Adita, akan didapat satu pemahaman yang dapat mengurangi potensi-potensi konflik dalam rumah tangga, Bunda.

"Meskipun semua dilakukan bersama dan kami menganut paham kesetaraan, saya pribadi masih menempatkan suami sebagai imam keluarga. Sehingga untuk keputusan-keputusan penting harus mendapat izin dan persetujuan suami. Bahkan saya mengikuti lari amal ratusan Km ke luar kota pun harus seizin suami," tuturnya.

Saat ini, anak-anak Adita sudah beranjak dewasa. Si sulung sedang berkuliah S2 di Skotlandia, anak keduanya berkuliah di salah satu PTN Indonesia. Mereka pun punya kesibukan sendiri-sendiri.

"Sehingga waktu saya bisa cukup fokus untuk pekerjaan dan hal-hal yang bersifat pribadi lainnya. Namun demikian, setiap malam saya selalu sempatkan berkumpul bersama keluarga, mengobrol, diskusi, dan membicarakan berbagai hal baik secara langsung maupun via perangkat digital," tutur Adita.

"Adanya teknologi juga membantu kami untuk tidak pernah putus berkomunikasi, dari manapun dan kapan pun."

Yang penting, menurut Adita, adalah selalu memberi update atau informasi terkini terhadap aktivitas masing-masing dan memberi kepercayaan penuh kepada suami dan anak-anak untuk melakukan aktivitas mereka.

"Jika ada waktu libur bersama, tentu prioritas utama adalah berkumpul bersama keluarga, tidak perlu jauh-jauh ke luar kota atau ke luar neger, di rumah saja atau di dalam kota saja sudah cukup."

Tak hanya menceritakan karier, Adita Irawati juga berbagi cerita tentang gaya pengasuhan terhadap kedua anaknya yang beranjak dewasa. Seperti apa? Baca kelanjutannya di halaman berikut!

Simak juga kisah Crazy Rich Lebak, sempat hidup susah kini beromzet miliaran:

[Gambas:Video Haibunda]




PARENTING ALA ADITA IRAWATI

Adita Irawati

Adita Irawati dan keluarga/ Foto: Instagram @aditairawati

Sebagai Bunda dari dua anak yang sudah beranjak dewasa, Adita Irawati menceritakan gaya pengasuhan dan nilai-nilai yang ia selalu tanamkan pada anak-anaknya. Ada tiga hal yang selalu ia sampaikan pada kedua anaknya.

"Value yang saya tanamkan adalah jujur, bertanggung jawab, respect to others dan mandiri. Tiga hal itu yang selalu saya sampaikan kepada mereka dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujarnya.

"Tentu bagaimana menanamkannya akan berkembang sesuai umur mereka. Saat ini di usia sudah dewasa dan bahkan sudah hidup sendiri di luar kota bahkan luar negeri, perihal tanggung jawab dan mandiri ini menjadi penting sekali. Karena mereka tidak bisa bergantung kepada orang lain, harus bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan bisa mengatur diri sendiri."

Sejak anaknya memasuki usia remaja, Adita Irawati selalu memberikan ruang untuk berdiskusi dan beradu pendapat. Sementara, waktu anak-anaknya masih kecil, ia lebih banyak menerapkan pola top down, tidak ada diskusi semua sifatnya harus.

"Namun setelah beranjak remaja, saya berperan sebagai teman sekaligus mentor. Mereka bebas berpendapat, tapi tidak selalu kita harus sepakat untuk sependapat. Kecuali hal-hal prinsip saya tidak memberi ruang untuk argumentasi, termasuk hal values kejujuran dan tanggung jawab," tutur Adita Irawati.

Sebagai seorang Bunda, Adita Irawati mengatakan bahwa ia selalu menantikan dan menikmati momen duduk bersama di meja makan. Sembari makan, ia bisa ngobrol ngalor-ngidul tentang banyak hal dengan anak-anaknya.

Adita masih ingat, sejak anak-anaknya TK sampai SMP, ia dan suami selalu sempatkan makan malam bersama, meskipun pada kenyatannya seringkali harus terlewatkan karena pekerjaan dan kegiatan anak-anak.

"Tapi setiap kali kami bisa berkumpul, hal itulah yang akan kami lakukan bersama," kenangnya.

Di samping itu, Adita Irawati juga mengenang bagaimana cara ia tetap menjalani pekerjannya juga bisa bonding dengan anak-anaknya. Rupanya, Adita kerap mengajak anak-anaknya ke acara kantor yang bisa dihadiri publik, termasuk harus lembur di akhir pekan, Bunda.

"Kebetulan pekerjaan saya di bidang komunikasi membuat saya harus menangani banyak event dan program. Mereka saya ajak untuk melihat sendiri apa yang dilakukan ibunya. Juga jika saya harus on air di televisi, mereka saya minta menonton," ungkapnya.

Diakui Adita, karena sejak kecil sudah melihat sendiri pekerjaan ibunya sangat dekat dengan publik dan memang sewaktu-waktu harus pergi tugas, mereka pun jadi terbiasa dengan hal tersebut.

"Ketika saya harus tugas ke luar kota atau luar negeri, mereka juga jadi lebih punya gambaran apa yang akan dilakukan ibunya. Ditambah tentunya saya tidak pernah lupa membawakan oleh2 buat anak-anak. Cukup yang kecil-kecil tapi berkesan seperti gantungan kunci, pin, koin-koin dari negara-negara tertentu," katanya.

Pendidikan anak nomor satu

Berbicara tentang pendidikan anak-anaknya, menurut Adita, pendidikan dan karakter adalah warisan para orang tua yang paling berharga buat anak-anak.

Dengan pendidikan yang tinggi dan berkualitas dan karakter kuat yang dibangun, ia merasa anak-anak akan siap menghadapi masa depan meskipun tanpa kehadiran orang tua. Bukan hanya siap untuk dirinya sendiri, tapi juga siap untuk orang lain.

"Oleh karena itu, saya dan suami sepakat pendidikan anak-anak sebisa mungkin mencapai yang tertinggi, meskipun tentu kami kembalikan kepada si anak sendiri. Kautsar anak saya yang sulung memang 'gemar belajar' dan mengeksplor hal-hal baru, jadi kami beri restu dan ruang untuk itu," ucapnya.

"Dukungan kami, tentu selain materi adalah juga dukungan moral dan doa. Sekaligus juga memberikan masukan-masukan yang mungkin berguna. Tapi kembali, mereka sudah dewasa, pilihan mereka juga harus kita hormati."

Di usianya yang sudah kepala lima, Adita Irawati turut menceritakan tentang kecintaannya pada olahraga dan berbagi tips untuk senantiasa bugar dan awet muda. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

HOBI MARATON

Adita Irawati

Adita Irawati/ Foto: Instagram @aditairawati

Sekilas, jika media sosialnya dilihat, Adita Irawati menunjukkan kecintaannya pada olahraga. Ia mengaku, dalam seminggu ia selalu berolahraga, kecuali hari Senin sebagai day off, atau resting day.

"Saya lakukan cukup rutin di pagi hari, dan favorit saya adalah olahraga lari, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, bisa sendiri atau bersama orang lain. Tapi saya juga suka renang dan badminton, sebagai selingan," ujarnya.

Di sela kesibukannya yang padat, Adita juga kerap mengikuti ajang maraton, lho. Sejak 2014, Adita terus konsisten ikuti maraton hingga saat ini. Tak tanggung-tanggung, Adita pernah lari sejauh 169 km saat ikuti salah satu ajang maraton.

"Rekor waktu saya peroleh di Maraton di Bandung, tapi kalau jarak terjauh saya tempuh 169 km dari Wonosobo ke Gunung Kidul. Saya lebih banyak berlari untuk amal, tidak selalu berkompetisi," ungkapnya.

"Lari amal umumnya dengan jarak ultra (di atas 42 km), dan hasil amal ditujukan untuk membantu pendidikan anak-anak di daerah tertinggal, pendidikan guru, membangun sekolah yang rusak, membangun akses air bersih dan lain-lain."

Setiap mengikuti ajang maraton untuk amal, selain mendapat dukungan keluarga, Adita juga selalu didukung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Tips buhar & awet muda di usia kepala 5

Sebelum memulai aktivitas, ada rutinitas pagi yang selalu Adita lakukan setelah bangun tidur. Jadi, setiap pagi di hari kerja, setelah subuh selalu ia sempatkan untuk olahraga, Bunda.

Adita mengaku, ia lari pagi setidaknya 3-4 kali seminggu di hari kerja, dan di akhir minggu lari dengan jarak jauh. Sedangkan olahraga lain setidaknya 1-2 kali seminggu adalah yoga dan latihan kekuatan (strength training), yang semuanya itu ia lakukan di rumah saja.

"Jika tidak sempat di pagi hari, biasanya saya lakukan di sore atau malam hari sepulang kantor. Peralatan lari selalu ada di mobil, sehingga setiap saat ada waktu bisa langsung dilakukan," katanya.

Tak hanya itu, aktivitas lari juga selalu ia sempatkan di sela-sela tugas luar kota. Jika tidak bisa dilakukan di luar ruangan, Adita pun berolahraga di pusat kebugaran di hotel atau bahkan di kamar hotel, Bunda.

Untuk menjaga tubuh tetap bugar dan awet muda di usia kepala lima, Adita punya tipsnya, nih. Yaitu, kombinasi dari 3 hal, asupan makan yang bergizi, olaharaga teratur, selalu berpikir positif dan cukup istirahat.

"Kesehatan itu sebenarnya balance antara body, mind and soul," ujarnya.

Menurut Adita, kesehatan tubuh bisa dibangun dengan olahraga, makan dan istirahat. Sementara, kesehatan pikiran bisa dilatih dengan selalu berpikir positif, bersyukur selalu dengan apa yang dimiliki.

"Sedangkan kesehatan jiwa adalah paduan dari semuanya itu," tutur Adita.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda