moms-life
Wanita Ini Terinfeksi 2 Varian Corona dalam 3 Minggu, Jadi Kasus Reinfeksi Tercepat
Minggu, 24 Apr 2022 17:40 WIB
Meskipun disebut telah mereda, ternyata masih banyak orang yang terinfeksi virus COVID-19, Bunda. Parahnya lagi, bahkan ada wanita yang terinfeksi COVID-19 dua kali dalam waktu tiga minggu. Ini merupakan kasus reinfeksi tercepat yang pernah tercatat selama COVID-19.
Diketahui, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi daripada varian Delta, Bunda. Namun, Omicron cenderung memperlihatkan gejala yang jauh lebih ringan daripada varian Delta.
Orang-orang yang terserang Omicron juga diperbolehkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Setelah beberapa hari beristirahat, pasien Omicron akan pulih dan menjalani aktivitas seperti biasanya.
Beberapa waktu lalu, seorang wanita bersia 31 tahun asal Spanyol dinyatakan positif COVID-19 pada 20 Desember 2021, Bunda. Kala itu, ia tengah melakukan tes PCR di tempat kerjanya.
Wanita ini telah divaksinasi secara lengkap. Ia bahkan telah mendapatkan vaksin booster 12 hari sebelum pemeriksaan.
Mengutip dari laman The Sun, wanita ini sebelumnya tidak merasakan gejala apapun, Bunda. Namun, ia tetap melakukan isolasi mandiri selama 10 hari penuh sebelum kembali bekerja.
Sayangnya, pada tanggal 10 Januari 2022, tepatnya 20 hari setelah tes positif pertama, wanita ini merasakan tidak enak badan, batuk, serta demam. Ia pun memutuskan untuk melakukan tes COVID dan dinyatakan kembali positif.
Gemma Recio, salah satu peneliti dari Institut Catal de Salut, Spanyol, melihat kasus ini dan menyadari bahwa varian Omicron berpotensi untuk menghindari kekebalan tubuh yang diperoleh baik dari infeksi alami varian sebelumnya maupun vaksin, Bunda.
"Dengan kata lain, orang yang telah terinfeksi Covid-19 tidak dapat berasumsi bahwa mereka terlindungi dari infeksi ulang, bahkan jika mereka telah divaksinasi sepenuhnya," katanya.
"Namun demikian, baik infeksi sebelumnya dengan varian lain dan vaksinasi tampaknya melindungi sebagian dari penyakit parah dan rawat inap pada mereka yang menderita Omicron," sambungnya kemudian.
Hal ini juga disetujui oleh Prof. Lawrence Young, Ahli Virologi dan Profesor Onkologi Molekuler, Universitas Warwick. Ia mengatakan kalau kasus ini bisa menyoroti kemampuan Omicron untuk menginfeksi kembali.
"Meskipun sulit untuk memperkirakan dari satu kasus, laporan ini menyoroti kemampuan varian Omicron (dan sub-variannya) untuk menginfeksi kembali bahkan di orang-orang yang divaksinasi lengkap," imbuhnya.
Tak hanya itu, ternyata sekitar 72 persen orang Inggris juga terkena infeksi ulang, Bunda. Klik baca halaman berikutnya, yuk.
Bunda, saksikan juga video kelebihan vaksin Pfizer berikut ini: