Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Diet Ketogenik Ampuh Turunkan Berat Badan, Bagaimana Cara Kerjanya?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Kamis, 26 May 2022 06:30 WIB

Salah satu metode menurunkan berat badan yang terpopuler adalah diet ketogenik yang bisa menurunkan berat badan hingga 18 kg, Bun. Yuk ketahui caranya!
Diet ketogenik/iStock

Salah satu metode menurunkan berat badan yang terpopuler adalah diet ketogenik. Metode diet ketogenik menjadi populer karena dipercaya bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

Kisah diet ketogenik yang terkenal sukses salah satunya datang dari desainer busana muslim Dian Pelangi. Bunda satu anak ini pernah turun 4 kilogram (kg) dalam satu minggu ketika menjalani diet ketogenik pada 2018 lalu, Bunda.

Apa Bunda sudah pernah mencoba diet ketogenik?

Jika belum mencobanya, yuk pahami dulu serba-serbi diet ketogenik. Mungkin bisa menjadi pilihan diet usai Lebaran yang jika dijalani secara konsisten dapat menurunkan berat badan.

Apa itu diet ketogenik?

Diet ketogenik merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang memiliki banyak kesamaan dengan diet atkins. Metode diet ini melibatkan pengurangan asupan karbohidrat secara drastis dan menggantinya dengan lemak. 

Pengurangan karbohidrat akan menempatkan tubuh ke dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis. Ketika hal tersebut terjadi maka tubuh menjadi sangat efisien dalam membakar lemak untuk energi.

Banner Benarkah Seks Menyakiti Janin

Ketosis juga akan mengubah lemak menjadi keton di hati, yang dapat memasok energi untuk otak. Diet ketogenik untuk umum biasanya mengandung 70% lemak, 20% protein, dan 10% karbohidrat. 

Perubahan tubuh saat mengalami ketosis

Mengutip Healthline, ketosis merupakan keadaan metabolisme di mana tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar, bukan karbohidrat. Ini terjadi saat Bunda secara signifikan mengurangi konsumsi karbohidrat, juga membatasi pasokan gula yang merupakan sumber energi utama untuk sel tubuh. 

Untuk berada dalam keadaan ketosis, umumnya hanya melibatkan karbohidrat sekitar 20 gram sampai 50 gram per hari. Bunda bisa lebih banyak mengisi makanan tinggi lemak seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan minyak sehat. 

Penting juga memoderasi konsumsi protein Bunda. Ini karena protein dapat diubah menjadi glukosa jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, yang akan memperlambat transisi tubuh menjadi ketosis.

Gejala tertentu bisa menunjukkan bahwa Bunda telah memasuki ketosis, mulai dari sering merasa haus, mulut kering, sering buang air kecil, penurunan rasa lapar atau nafsu makan. Kondisi ini umumnya dirasakan setelah dua hingga tujuh hari pertama menjalani diet ketogenik.

“Mekanismenya mengandalkan pemecahan lemak yang biasanya timbul saat puasa atau kelaparan, sehingga lemak menjadi sumber energi utama, bukan karbohidrat," jelas ahli gizi dan diet dari University of Sydney, Leona Victoria Djajadi MND, seperti dikutip dari detikHealth.

Teruskan baca halaman berikutnya, Bunda.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.

Ingin diet tapi masih menyusui? Simak di sini diet yang aman untuk busui:

[Gambas:Video Haibunda]



ASUPAN MAKANAN SAAT DIET KETOGENIK

Diet ketogenik/iStock

Jenis makanan yang bisa dikonsumsi saat diet ketogenik

Ada beberapa makanan yang disarankan dikonsumsi saat menjalani diet ketogenik. Berikut deretan makanan yang cocok dikonsumsi untuk diet ketogenik:

- Daging: daging merah, steak, ham, sosis, bacon, dan ayam
- Ikan: salmon, tuna, dan makarel
- Telur rebus atau telur utuh omega-3
- Keju: keju yang belum diproses seperti cheddar, krim, atau mozzarella
- Kacang-kacangan dan biji-bijian: almond, kenari, dan biji-bijian lainnya
- Minyak sehat: extra virgin olive oil (EVOO) dan minyak alpukat
- Alpukat utuh
- Butter
- Sayuran rendah karbohidrat: sayuran hijau, tomat, bawang, paprika, dan lainnya
- Bumbu: garam, merica, dan rempah-rempah

Asupan yang perlu dikurangi saat diet ketogenik

Ada pula beberapa makanan yang disarankan untuk dikurangi saat menjalani diet ketogenik. Apa saja makanan yang dimaksud?

- Makanan dan minuman manis: soda, jus buah kaleng, smoothies, kue, es krim, puding, permen, dan lainnya
- Produk berbasis gandum, nasi, pasta, sereal, dan lainnya
- Hampir semua buah, kecuali beri seperti strawberry
- Sayuran berakar dan umbi-umbian: kentang, ubi jalar, wortel, dan lainnya
- Produk diet atau rendah lemak: mayones rendah lemak, saus salad, dan bumbu seperti aneka saus barbekyu, mustard madu, saus teriyaki, saus tomat, dan lainnya
- Lemak tidak sehat: minyak nabati olahan, mayones, dan lainnya
- Minuman beralkohol 

Seberapa efektif diet ketogenik untuk menurunkan berat badan?

Diet ketogenik memang dianggap menjadi salah satu cara paling efektif untuk menurunkan berat badan dan faktor risiko penyakit. Terlebih lagi diet ketogenik sangat mengenyangkan sehingga bisa menurunkan berat badan tanpa menghitung kalori atau melacak asupan makan sehari-hari.

Satu dari 13 studi menemukan bahwa diet ketogenik dianggap lebih efektif untuk menurunkan berat badan jangka panjang daripada diet rendah lemak. Orang yang mengikuti diet ketogenik kehilangan rata-rata 0,9 kg lebih banyak dibanding diet rendah lemak.

Studi lain pada 34 orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa mereka yang mengikuti diet ketogenik selama 8 minggu, kehilangan hampir lima kali lipat total lemak tubuh dibandingkan mereka yang mengikuti diet rendah lemak.

Peningkatan keton, menurunkan kadar gula darah, dan meningkatkan sensitivitas insulin juga dapat memainkan peran kunci dalam diet ketogenik.

Setelah memahami metode diet ketogenik, apa Bunda tertaik mencoba? Atau mungkin Bunda sudah pernah mencoba menjalani diet ketogenik sebelumnya?


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda