moms-life
Billie Eilish Mengidap Sindrom Tourette, Kenali Apa itu hingga Bagaimana Pengobatannya
Senin, 16 Jan 2023 22:20 WIB
Billie Eilish terbuka tentang bagaimana rasanya hidup dengan sindrom tourette. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Netflix’s My Next Guest Need No Introduction.
Penyanyi yang didiagnosis saat berusia 11 tahun ini berbicara tentang gangguan neurologis setelah mengalami tics. Sindrom Tourette merupakan kondisi sistem saraf yang menyebabkan orang mengalami tics, atau gerakan tiba-tiba atau suara yang dilakukan berulang kali, Bunda.
Lantas, apa yang menyebabkan mereka bisa mengidap sindrom tersebut? Hingga bagaimana cara pengobatannya?
Mengenal sindrom tourette
Sindrom tourette adalah gangguan yang melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (tics) yang tidak dapat dikendalikan dengan mudah.
Misalnya, mungkin mereka akan berulang kali mengedipkan mata, mengangkat bahu, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa atau kata-kata yang bisa menyinggung orang lain.
Melansir dari laman Mayo Clinic, tics biasanya muncul antara usia 2 dan 15 tahun, dengan rata-rata sekitar usia 6 tahun. Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom tourette.
Meski tidak ada obat untuk sindrom yang satu ini, banyak pengobatan yang tersedia. Banyak orang dengan sindrom ini tidak membutuhkan pengobatan saat gejalanya tidak mengganggu. Tics sering berkurang atau menjadi terkendali setelah masa remaja, Bunda.
Penyebab sindrom tourette
Sindrom tourette adalah kelainan genetik, yang artinya merupakan hasil dari perubahan gen yang diturunkan atau diwariskan dari orang tua ke anak atau terjadi selama perkembangan di dalam rahim.
Penyebab pasti sindrom ini belum diketahui, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu terjadi ketika ada masalah dengan cara saraf berkomunikasi di area otak tertentu. Gangguan keseimbangan neurotransmiter mungkin berperan.
Orang dengan sindrom ini biasanya pertama kali menyadari gejalanya saat mereka masih anak-anak atau remaja. Kondisi tersebut mempengaruhi orang-orang dari semua ras dan latar belakang, meski lebih banyak laki-laki daripada perempuan yang memiliki kondisi tersebut.
Gejala sindrom tourette
Melansir dari laman WebMD, gejala utamanya adalah tics. Beberapa gejala lainnya termasuk gejala ringan, bahkan tidak terlihat. Lainnya sering terjadi dan jelas adalah stres, terlalu senang, atau sakit dan lelah yang dapat memperburuk keadaannya. Ada dua jenis tics, yakni tics motorik yang melibatkan gerakan dan tics vokal.
Ciri-ciri tics motorik:
- Lengan atau kepala menyentak
- Berkedip
- Membuat ekspresi pada wajah
- Mulut berkedut
- Mengangkat bahu
Ciri-ciri tics vokal:
- Berteriak
- Membersihkan tenggorokan
- Batuk
- Dengkur
- Mengulangi apa yang dikatakan orang lain
- Mengendus
Tics bisa sederhana atau kompleks. Sebuah tics sederhana memengaruhi satu atau hanya beberapa bagian tubuh, seperti mengedipkan mata atau membuat ekspresi pada wajah.
Yang kompleks melibatkan banyak bagian tubuh atau mengucapkan kata-kata. Melompat dan mengumpat adalah contohnya.
Sebelum tic motorik, mungkin Bunda mendapatkan sensasi yang terasa seperti kesemutan atau ketegangan. Gerakan itu membuat sensasinya hilang. Bunda mungkin dapat menahan tics untuk sementara waktu, tetapi mungkin juga tidak dapat menghentikannya.
Dokter tidak yakin mengapa, tetapi setengah dari orang dengan sindrom ini juga memiliki gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Bunda mungkin kesulitan juga untuk memperhatikan sesuatu, duduk dan diam, dan menyelesaikan tugas.
4 Cara mengobati sindrom tourette
Pengobatan biasanya melibatkan obat-obatan dan perawatan non-farmakologis. Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi dapat menjadi pilihan. Obat mungkin termasuk anti-hipertensi, pelemas otot, atau neuroleptik.
1. Anti-hipertensi
Melansir dari laman Medical News Today, antihipertensi biasanya digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi atau hipertensi. Mereka juga dapat membantu pasien dengan gejala sindrom tourette ringan hingga sedang, mungkin dengan mengatur tingkat neurotransmitter.
2. Relaksan otot
Relaksan otot dapat membantu mengendalikan tics fisik dengan mengobati spastisitas, yaitu saat otot menjadi terlalu kaku. Contohnya termasuk baclofen dan clonazepam. Efek samping termasuk mengantuk dan pusing.
3. Neuroleptik
Neuroleptik memblokir efek dopamin di otak. Mereka dapat diambil secara lisan atau dengan suntikan. Mereka dapat mengobati gejala sedang hingga berat. Beberapa neuroleptik lepas lambat disuntikkan hanya sekali setiap 2 sampai 6 minggu.
4. Pengobatan non-farmakologis
Terapi perilaku umumnya digunakan untuk membantu orang dengan sindrom ini. Pengobatan ini dapat membantu mengubah pola perilaku pasien.
Studi telah menemukan bahwa intervensi perilaku komprehensif untuk tics, semacam terapi perilaku kognitif, mungkin membantu anak-anak dan orang dewasa dengan sindrom tourette. Terapi ini bertujuan untuk mengobati gejala dengan membalikkan kebiasaan.
4 Tips merasa lebih baik dengan gejala sindrom tourette
Seringkali bagian tersulit dari hidup dengan sindrom ini adalah menghadapi rasa malu atau frustrasi karena tics yang tidak bisa dikendalikan. Saat mendapat bantuan dari dokter, Bunda dapat melakukan beberapa hal lain untuk merasa lebih baik.
1. Mendapat dukungan
Keluarga, teman, tim layanan kesehatan, atau kelompok pendukung Bunda dapat membantu Bunda dalam menghadapi tantangan sindrom tourette.
2. Tetap aktif
Bermain olahraga, melukis, atau menjadi sukarelawan. Kegiatan ini akan mengalihkan pikiran Bunda dari gejalanya.
3. Tetap santai
Membaca buku, mendengarkan musik, bermeditasi, atau melakukan latihan yoga. Aktivitas sederhana ini bisa Bunda nikmati untuk mengurangi stres yang dapat menyebabkan tics.
4. Memahami diri sendiri
Pelajari semua yang bisa Bunda ketahui tentang kondisi Bunda, sehingga Bunda akan tahu apa yang perlu dilakukan ketika Bunda memiliki gejala.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda tahu soal sindrom tourette, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video mengenali gejala baby blues yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/som)