Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Diet Flexitarian Bisa Turunkan Berat Badan Sekaligus Jaga Kesehatan, Mau Coba Bun?

Alicia Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Jan 2023 07:30 WIB

Vegan, Vegetarian, and Plant-Based Meal
Foto: iStock

Diet Flexitarian tidak memiliki aturan yang jelas atau jumlah kalori dan makronutrien yang direkomendasikan. Faktanya, ini lebih merupakan gaya hidup daripada diet. Diet ini tujuannya adalah makan makanan nabati yang lebih bergizi dan lebih sedikit daging.

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengikuti diet ini tidak hanya menurunkan berat badan tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan dengan menurunkan tingkat penyakit jantung, diabetes dan kanker. Hal ini dikarenakan mengurangi konsumsi daging dianggap ramah lingkungan.

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian diciptakan oleh ahli diet Dawn Jackson Blatner, diet flexitarian adalah penggabungan dua kata fleksibel dan vegetarian. Diet ini dikenal sebagai diet semi vegetarian, sebab Bunda tetap bisa menikmati produk hewani dalam batasan tertentu.

Vegetarian menghilangkan daging dan terkadang makan produk hewani lainnya. Sedangkan vegan menghindari daging, ikan, telur, susu, dan semua produk makanan turunan hewani lainnya.

Oleh karena itu, Bunda yang menjalankan diet flextarian tidak dianggap vegetarian atau vegan karena tetap memakan produk hewani.

Dilansir everydayhealth, diet flexitarian mendapatkan peringkat diet terbaik 2022 oleh US News & World Report. Diet ini menduduki peringkat kedua di kategori keseluruhan diet dalam hal kesehatan jangka panjang dan pencegahan penyakit. Serta peringkat kedua dalam diet terbaik untuk diabetes.

Diet flexitarian dianggap menjadi salah satu diet yang paling ampuh. Dengan mengonsumsi banyak buah, sayuran, dan biji-bijian, Bunda akan merasa kenyang lebih lama walau mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sedikit. Ini dapat membantu penurunan berat badan. 

Manfaat diet flexitarian

Diet flexitarian memiliki beberapa manfaat kesehatan yang dikutip dari health usnews. 

1. Pencernaan

Kesehatan usus dapat ditingkatkan dengan pola makan yang fleksibel. Penelitian menemukan bahwa diet fleksibel dikaitkan dengan keragaman mikrobioma usus tertinggi dibandingkan beberapa diet lainnya yang berstandar Amerika. 

2. Peradangan 

Dengan meningkatkan asupan tumbuhan, secara alami meningkatkan konsumsi antioksidan kuat yang akan membantu melawan penyakit, penuaan, kanker, dan pembengkakan dalam tubuh. 

3. Penyakit jantung

Sebuah studi menemukan bahwa diet rendah daging termasuk vegetarian, pescatarian, dan flexitarian menurunkan kadar kolestrol dan tekanan darah. 

4. Diabetes

Pola makan fleksibel dapat meningkatkan kesejahteraan dalam pengelolaan diabetes tipe 2. Pola makan diet ini bisa membantu pencegahan diabetes melalui penurunan berat badan yang sehat dan peningkatan faktor risiko seperti sensitivitas insulin. 

5. Kesehatan otak

Protein non-daging memiliki manfaat kesehatan yang meningkatkan otak. Mengonsumsi telur dapat meningkatkan memori dan fungsi kognitif. Pola makan ini secara umum dapat melindungi dari stroke. 

Saat diet flexitarian, makanan apa yang sebaiknya dimakan dan apa yang baiknya dihindari? Simak halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.


MAKANAN YANG BISA DIMAKAN DAN DIHINDARI SAAT DIET FLEXITARIAN

Ilustrasi Tahu

Foto: Getty Images/iStockphoto/bhofack2

Makanan yang bisa dimakan saat diet flexitarian

Pada diet flexitarian semua kelompok makanan dapat Bunda konsumsi, tetapi protein hewani akan dibatasi digantikan dengan penekanan pada sayuran dan protein nabati. Dilansir dari Healthline, berikut beberapa makanan yang dapat dikonsumsi saat diet flexitarian:

  • Protein: kedelai, tahu, tempe, kacang-kacangan
  • Sayuran tidak bertepung: sayuran hijau, paprika, kubis Brussel, kacang hijau, wortel, kembang kol
  • Sayuran bertepung: labu musim dingin, kacang polong, jagung, ubi jalar
  • Buah-buahan: apel, jeruk, beri, anggur, ceri
  • Biji-bijian utuh: quinoa, teff, buckwheat, farro
  • Kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat lainnya: almond, biji rami, biji chia, kenari, kacang mete, pistachio, selai kacang, alpukat, zaitun, kelapa
    Alternatif susu nabati: almond tanpa pemanis, kelapa, rami, dan susu kedelai
    Herbal, rempah-rempah dan bumbu: kemangi, oregano, mint, timi, jintan, kunyit, jahe
  • Bumbu: kecap rendah sodium, cuka sari apel, salsa, mustard, ragi nutrisi, saus tomat tanpa tambahan gula
  • Minuman: air mineral, teh, dan kopi
Banner Metode Kakeibo

Makanan yang dihindari saat diet flexitarian

Beberapa makanan yang harus Bunda hindari saat diet flexitarian, antara lain;

  • Daging olahan: bacon, sosis, bologna
  • Karbohidrat olahan: roti putih, nasi putih, bagel, croissant
  • Menambahkan gula dan manisan: soda, donat, kue, biskuit, permen
  • Makanan cepat saji: kentang goreng, burger, chicken nugget

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda