MOM'S LIFE
Diet Tinggi Protein, Bagaimana Contoh Menu, Manfaat, hingga Risikonya? Cek di Sini
Amira Salsabila | HaiBunda
Kamis, 15 Jun 2023 10:14 WIBSebagian orang yang ingin menurunkan berat badan sering kali memutuskan untuk melakukan diet tinggi protein, Bunda. Pasalnya, makan makanan tinggi protein bisa membuat Bunda lebih kenyang, yang akhirnya membuat Bunda makan lebih sedikit kalori secara keseluruhan.
Diet ini biasanya mencakup protein dalam jumlah besar dan hanya sedikit karbohidratnya. Kebanyakan orang yang menjalani program diet tinggi protein mengonsumsi daging, ikan, produk susu, kacang-kacangan, telur, hingga sayuran yang relatif kaya protein.
Mereka yang menjalani diet ini akan sering memilih untuk mengurangi asupan karbohidratnya, yang mungkin melibatkan pembatasan konsumsi makanan olahan seperti roti, permen, pasta, dan nasi.
Makanan diet tinggi protein
Memilih makanan yang tepat saat mengonsumsi diet tinggi protein sangat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah beberapa pilihan makanan yang bisa Bunda konsumsi dalam program diet ini:
- Telur
- Potongan daging sapi yang lebih ramping
- Dada ayam
- Kacang-kacangan
- Udang
- Ikan, termasuk salmon
- Roti gandum bertunas
- Protein nabati
- Buncis
- Produk susu seperti yogrut, susu sapi, atau keju
- Sayuran
Selain itu, ada juga beberapa makanan yang perlu Bunda hindari ketika menjalani diet ini, di antaranya:
- Produk yang mengandung gula rafinasi, seperti permen, makanan yang dipanggang, dan soda.
- Makanan olahan tinggi.
- Makanan yang dipasarkan produsen sebagai produk diet karena seringkali mengandung pemanis buatan dalam jumlah berlebihan.
Manfaat menjalani diet tinggi protein
Melansir dari laman Healthline, penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan protein Bunda mungkin memiliki efek yang mengesankan pada nafsu makan, tingkat metabolisme, berat badan, dan komposisi tubuh.
1. Nafsu makan
Makan lebih banyak protein dapat membantu menekan rasa lapar dan nafsu makan selama berjam-jam setelah makan.
Lantaran efek pada nafsu makan dan kepenuhan ini, asupan protein yang lebih tinggi biasanya mengarah pada pengurangan asupan makanan secara alami.
2. Tingkat metabolisme
Pencernaan protein tampaknya meningkatkan laju metabolisme sebesar 20 sampai 35 persen dibandingkan dengan peningkatan 5 sampai 15 persen untuk mencerna karbohidrat atau lemak, Bunda.
Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan bahwa ketika orang makan diet tinggi protein, mereka akhirnya membakar kalori lebih banyak selama beberapa jam setelah makan.
3. Penurunan berat badan dan komposisi tubuh
Tidak mengherankan, kemampuan protein untuk menekan nafsu makan, meningkatkan rasa kenyang, dan meningkatkan metabolisme dapat membantu Bunda menurunkan berat badan.
Beberapa penelitian berkualitas tinggi telah menemukan bahwa peningkatan asupan protein dapat meningkatkan berat badan dan penurunan lemak.
4. Kurangi kehilangan otot selama penuaan
Banyak orang yang kehilangan otot seiring bertambahnya usia. Salah satu studi menemukan bahwa menambahkan protein shake setiap hari dapat membantu melindungi kesehatan otot pada pria tua yang sehat dan mereka yang kehilangan otot terkait usia.
5. Meningkatkan penyembuhan luka
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan penyembuhan luka yang berhubungan dengan pembedahan atau cedera, termasuk luka baring.
Risiko diet tinggi protein
Kebanyakan orang dapat dengan aman mengikuti diet tinggi protein, setidaknya untuk waktu yang singkat.
Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar protein yang tinggi dapat berdampak negatif pada ginjal, lainnya. Riset menunjukkan bahwa orang dengan ginjal yang sehat tidak akan mengalami efek samping.
Akan tetapi, bukti klinis tidak menyarankan bahwa orang dengan penyakit ginjal tidak boleh makan diet tinggi protein.
Demikian pula, orang yang rentan terhadap batu ginjal harus menghindari diet tinggi protein, terutama yang mengandung banyak protein hewani.
Orang dengan kondisi medis lain juga perlu berbicara dengan ahli kesehatan sebelum menjalani program diet tersebut.
Meskipun studi jangka pendek menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat mendorong penurunan berat badan, penting untuk diingat bahwa tidak ada penelitian yang melihat efek jangka panjang dari diet tinggi protein pada kesehatan secara keseluruhan.
Cara menjalani diet tinggi protein
Diet tinggi protein mudah diikuti dan dapat disesuaikan dengan preferensi makanan Bunda sendiri dan tujuan terkait kesehatan. Berikut adalah beberapa pedonan dasar untuk mengikut program diet ini:
1. Buat buku harian makanan
Mulai buku harian makanan menggunakan aplikasi atau situs web yang memberikan nilai protein untuk ribuan makanan dan memungkinkan Bunda menetapkan target kalori dan makronutrien sendiri.
2. Makan setidaknya 25-30 gram protein saat makan
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi minimal 25 gram protein saat makan dapat meningkatkan penurunan berat badan, pemeliharaan otot, dan kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik.
3. Sertakan protein hewani dan nabati
Makan kombinasi kedua jenis protein tersebut dapat membantu Bunda mendapatkan diet yang lebih bergizi secara keseluruhan.
4. Pilih sumber protein yang berkualitas tinggi
Fokus pada daging segar, telur, susu, dan protein lainnya, daripada daging olahan seperti daging makan siang.
5. Konsumsi makanan seimbang
Seimbangkan makanan berprotein tinggi dengan sayuran, buah-buahan, dan makanan nabati lainnya setiap kali makan.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda pahami tentang diet tinggi protein. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk perlengkapan rumah tangga dengan harga spesial, klik di sini.
Saksikan juga video tips diet ala member BLACKPINK yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)Simak video di bawah ini, Bun:
Tips Diet ala Member BLACKPINK agar Punya Body Goals, Mau Coba Bun?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Turun 21 Kg Dalam 6 Bulan, Ini Tips Diet Wanita Jaksel
1,5 Bulan, Shanty Denny Sukses Pangkas Bobot 10 Kg dengan Makan 5 Kali Sehari
7 Langkah Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 2 Bulan, Pakai Aturan 80-20
5 Kebiasaan yang Dianggap Sehat Justru Buat Bunda Tambah Gemuk
TERPOPULER
Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya
Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS
5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal
Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31
6 Tips Menabung ala Jepang agar Uang Cepat Terkumpul
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya
Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain
5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal
Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS
SAKA Market Vol. 2: Green Trails Festival Sukses Digelar 2 Hari, Catat 6.500 Pengunjung
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Gading Marten Beri Gisel Nasihat soal Kenalkan Pacar ke Gempi
-
Beautynesia
Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting
-
Female Daily
Manis dan ‘Dreamy’, Intip Look Nadin Amizah saat Lamaran dengan Faishal Tanjung!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Hyeri Digosipkan Cinlok dengan Wootae di Lokasi Syuting, Ini Kata Agensi
-
Mommies Daily
10 Tayangan Terbaru Juli 2025: Dari Film Bioskop hingga Drama Korea