Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Trikotilomania, Kebiasaan Menjambak Rambut yang Termasuk Gangguan Mental

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Aug 2023 15:50 WIB

Trichotillomania (hair pulling disorder) or Body-focused repetitive behavior (BFRB) concept with Emotional Asian woman pulling out hair for Stress, Tension relief
Mengenal Trikotilomania, Gangguan Mental Pemilik Kebiasaan Menjambak Rambut/Foto: Getty Images/Doucefleur
Jakarta -

Trikotilomania adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang secara kompulsif menjambak rambutnya sendiri. Ini sering kali memiliki efek negatif yang cukup parah pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka ketika itu terjadi di masa remaja dan dewasa.

Banyak orang yang menderita gangguan mental ini mungkin tidak menyadarinya, Bunda. Kemungkinan besar mereka hanya menganggap bahwa itu adalah kebiasaan buruk yang tidak berdampak pada mentalnya.

Kebanyakan orang dengan trikotilomania mengembangkan kondisi ini pada masa remaja. Beberapa dari mereka kemudian mungkin akan tumbuh dengan kondisi tersebut secara terus-menerus atau sementara selama masa dewasa.

Banner Pekan ASI Sedunia

Penyebab dan faktor risiko trikotilomania

Melansir dari laman WebMD, penyebab pasti trikotilomania tidak diketahui. Ini mungkin bisa berkaitan dengan perubahan jalur otak yang menghubungkan area yang terlibat dalam cara orang tersebut mengelola emosi, gerakan, membuat kebiasaan, dan mengendalikan impulsnya.

Berikut adalah beberapa hal umum yang mungkin bisa meningkatkan risiko trikotilomania:

  • Umur: Trikotilomania biasanya dimulai awal remaja, antara usia 10-13 tahun. Itu bisa bertahan sepanjang hidupnya, meski gejalanya bisa datang dan pergi.
  • Gen: Di beberapa keluarga, kecenderungan gangguan mental ini dapat diturunkan dari Bunda dan ayah mereka. Lebih mungkin terjadi apabila anggota keluarga lain memilikinya.
  • Gangguan kesehatan mental lainnya: Jika hidup dengan trikotilomania, mereka mungkin juga memiliki masalah kesehatan mental lain seperti kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif.
  • Stres: Stres yang ekstrem dapat memicu trikotilomania pada beberapa orang. Ini dapat dipicu oleh situasi termasuk konflik keluarga, pelecehan, atau kehilangan seorang teman atau anggota keluarga.

Dampak buruk trikotilomania pada seseorang

Orang dengan trikotilomania secara kompulsif akan menjambak atau mencabut rambutnya, biasanya satu helai pada satu waktu. Banyak orang akan menarik rambut di tempat yang sama juga.

Efek dari gangguan ini juga bergantung pada usia terjadinya. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang mungkin akan mereka alami.

1. Efek kesehatan mental

Orang dengan trikotilomania umumnya merasa cemas atau malu dengan kondisi ini. Hal ini tentunya bisa mempengaruhi pekerjaan dan kehidupan sosial mereka. Banyak orang dengan kondisi ini tidak mencari pengobatan karena merasa malu.

2. Trichophagia

Sekitar 20 persen orang dengan kondisi ini akan memakan rambut mereka setelah mencabutnya, suatu kondisi ini dikenal sebagai trichophagia. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan seperti bola rambut di saluran pencernaan mereka.

Penyumbatan tersebut terkadang seringkali berbahaya dan sering menyebabkan kerusakan yang membutuhkan operasi untuk memperbaikinya, Bunda.

Orang dengan trikotilomania biasanya menahan diri untuk tidak memberi tahu penyedia layanan kesehatan mereka tentang hal ini bahkan setelah mengungkapkan detail tentang gangguan mental tersebut.

Ini sering terjadi karena mereka mungkin menunggu sampai merasa dapat lebih mempercayai perawat sebelum membagikan detail sebanyak itu.

3. Kerusakan rambut, kulit, dan jaringan

Melansir dari laman Cleveland Clinic, orang yang mencabuti rambutnya sering menyebabkan kerusakan pada kulit dan jaringan di bawah permukaan kulit, terutama jika mereka menggunakan alat perawatan pribadi seperti pinset.

Kerusakan kulit dan jaringan terkadang membutuhkan perbaikan atau pencangkokan kulit untuk memperbaikinya. Kerusakan kulit yang disebabkan oleh pencabutan rambut juga dapat menyebabkan kerontokan rambut secara permanen di area yang terkena.

Terapi untuk mengatasi trikotilomania di rumah

Ada banyak cara yang bisa dilakukan orang dengan gangguan mental tersebut. Berikut di antaranya:

  • Pelatihan kesadaran: Orang tersebut mengidentifikasi faktor psikologis dan lingkungan yang dapat memicu pencabutan rambut.
  • Pelatihan respons bersaing: Orang tersebut berlatih mengganti perilaku menarik rambut dengan perilaku yang berbeda.
  • Pelatihan relaksasi: Orang tersebut mempraktikkan teknik relaksasi, seperti meditasi dan pernapasan dalam. Ini membantu mengurangi stres dan penarikan rambut terkait.
  • Pelatihan generalisasi: Orang tersebut mempraktekkan keterampilan baru mereka dalam situasi yang berbeda sehingga perilaku baru menjadi otomatis.

Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui dari gangguan mental trikotilomania. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video empat manfaat meditasi untuk kesehatan mental yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda