moms-life

10 Kebiasaan Mental yang Mendorong Risiko Penyakit Jantung & Cara Mengatasinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 19 Sep 2023 18:30 WIB

Jakarta -

Tahukah Bunda bahwa ada beberapa kebiasaan mental yang bisa mendorong risiko penyakit jantung?

Kesehatan mental dapat mempengaruhi penyakit jantung dengan meningkatkan kemungkinan orang melakukan perilaku tidak sehat, termasuk merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pilihan pola makan yang buruk, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya kondisi seperti hipertensi, hiperlipidemia, atau diabetes melitus, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Ciri Anak Cerdas Usia 1 - 2 Tahun

Seseorang dengan gangguan kesehatan mental biasanya tetap menjalani pengobatan yang dapat memiliki efek samping yang berdampak pada kesehatan jantung, Bunda.

Bunda juga bisa mengambil tindakan untuk menurunkan risiko serangan jantung dan stroke, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka secara umum dengan mengatasi masalah kesehatan mental dan menerapkan praktik gaya hidup sehat.

10 Kebiasaan Mental yang Mendorong Penyakit Jantung

Selain depresi, bentuk ketegangan mental lainnya yang juga memicu penyakit jantung ada banyak, berikut beberapa di antaranya:

1. Menyimpan dendam

Melansir dari laman Forbes, penelitian menunjukkan bahwa menyimpan dendam berhubungan dengan serangan jantung. Ketegangan ini juga meningkatkan tingkat stres Bunda, yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, masalah jantung, penurunan kekebalan tubuh, hingga peradangan.

2. Kurangnya belas kasihan pada diri sendiri

Sebuah penelitian juga menemukan bahwa orang yang melakukan self-compassion memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.

Mereka yang mendapat skor lebih tinggi dalam hal self-compassion memiliki dinding arteri karotis yang lebih tipis dan lebih sedikit penumpukan plak dibandingkan mereka yang memiliki self-compassion yang lebih rendah.

Indikator-indikator ini dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung dan stroke bertahun-tahun kemudian.

3. Perfeksionisme

Penelitian menemukan bahwa kesempurnaan bisa menjadi racun dan mencapainya berkontribusi pada masalah kesehatan mental, ketegangan psikologis, kelelahan, dan risiko serangan jantung.

4. Ketidaksabaran

Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa terburu-buru dan tidak sabar bisa mengubah fungsi jantung dan memicu serangan jantung.

5. Bekerja terlalu keras

Bekerja secara berlebihan secara teratur bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke akibat stres, dan terkadang bisa juga kematian.

Orang Jepang menyebutnya karoshi, diterjemahkan sebagai kematian karena terlalu banyak bekerja, biasanya dalam bentuk serangan jantung.

6. Pesimis

Kelompok pesimis meninggal lebih awal dibandingkan dengan optimis dan gagal menaiki tangga karier sejauh dan secepat kelompok optimis.

Sebaliknya, pasien yang optimis terhadap penyakit jantungnya hidup rata-rata 15 tahun lebih lama dibandingkan pasien jantung yang pesimis. Penelitian yang sudah lama dilakukan juga menunjukkan bahwa optimisme dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit kardiovaskular, dan pesimisme dikaitkan dengan risiko lebih tinggi.

7. Mudah marah

Orang dengan amarah yang meluap-luap atau sering berpikir bahwa orang lain tidak bisa dipercaya atau marah karena orang lain berusaha untuk mendapatkan hal tersebut, memiliki telomer yang lebih pendek, ujung pelindung di ujung kromosom kita yang menentukan umur, dan lebih rentan terhadap kardiovaskular, penyakit metabolik.

8. Selalu merenungkan sesuatu

Mengulang-ulang kekhawatiran dalam pikiran dapat memprediksi penyakit jantung. Jika merenung, stres akan tetap ada di tubuh dalam waktu yang lama dan bisa menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi yang berkepanjangan, dan peningkatan kadar kortisol.

Orang yang merenungkan lebih banyak mengalami depresi, kecemasan, dan penyakit kardiovaskular.

9. Penindasan pikiran dan perasaan

Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan untuk menyingkirkan pikiran dan perasaan yang tidak diinginkan atau menghindari pikiran dan perasaan negatif, berhubungan dengan reaktivitas kardiovaskular yang disebabkan oleh stres.

10. Kecemasan

Sejumlah besar data menghubungkan gangguan kecemasan dengan kesehatan jantung, khususnya penyakit jantung. Kecemasan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan serangan jantung atau stroke.

Cara Menjaga Mental untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung

Bunda bisa meningkatkan kesehatan jantung dengan mengikuti saran dari ahli saraf dan memperhatikan cara Bunda menggunakan pikiran. Kesadaran saat ini menentukan seberapa besar stres yang dialami dan membuat perbedaan dalam kesehatan jantung Bunda.

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup sehat yang dapat membantu Bunda menjaga kesehatan mental sekaligus jantung:

1. Olahraga

Olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat jantung. Latihan fisik secara teratur dapat membantu menjaga arteri tetap fleksibel dan terbuka, sehingga mengurangi kemungkinan penyumbatan.

Bicaralah dengan ahli jantung dan psikolog tentang rencana olahraga yang tepat untuk Bunda. Untuk memulai, cobalah dengan berjalan kaki sebentar atau gunakan tangga daripada lift.

2. Makan makanan sehat dan seimbang

Kondisi kesehatan mental mungkin bisa mengubah perasaan Bunda tentang makanan. Perubahan pada kebiasaan ini bisa menyebabkan berat badan turun atau bertambah. Dalam hal ini mungkin tidak baik untuk kesehatan Bunda.

Makan dengan baik dapat membantu meningkatkan rasa sejahtera dan suasana hati Bunda. Selain itu, ini juga bisa membantu Bunda mengatur berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Mengelola stres

Penelitian menunjukkan bahwa stres bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Mengelola stres merupakan bagian penting dalam mencegah dan mengobati penyakit jantung.

4. Berhenti merokok

Dengan adanya stres, kecemasan, dan masalah lain yang bisa disebabkan oleh masalah kesehatan mental, merokok bisa menjadi solusi jangka pendek. Seiring waktu, merokok akan memperburuk masalah Bunda.

Tidak merokok memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan dan tidak ada kata terlambat untuk berhenti.

5. Istirahat yang cukup

Tidur bantu memulihkan tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Untuk mendapatkan manfaat penuh, Bunda disarankan untuk mendapatkan tidur selama tujuh jam setiap malam.

Menciptakan rutinitas waktu tidur yang sama setiap hari adalah cara yang bagus untuk membentuk pola tidur yang sehat.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait kebiasaan mental yang mendorong peningkatan penyakit jantung hingga cara mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video manfaat meditasi untuk kesehatan mental yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT