MOM'S LIFE
5 Bahaya Tak Memaafkan bagi Kesehatan Mental, Mohon Maaf Lahir dan Batin Bun
Arina Yulistara | HaiBunda
Kamis, 11 Apr 2024 10:20 WIBMemaafkan orang lain memang tidak mudah, terutama ketika mereka telah menyakiti kita. Rasa sakit hati, amarah, dan dendam bisa terasa begitu kuat dan sulit untuk dilepaskan. Meski demikian, tahukah Bunda bahaya tak memaafkan bagi kesehatan mental?
Ya, benar, tidak mau memaafkan orang lain dapat membawa dampak negatif yang besar bagi kesehatan mental diri sendiri. Memaafkan seseorang yang telah berbuat salah kepada Bunda justru bermanfaat bagi kesehatan mental dan dikaitkan dengan rendahnya tingkat stres.
Mengutip dari Verywell Health, bisa memaafkan orang yang telat menyakiti hati kita dapat membantu mengurangi depresi, kecemasan, dan gangguan kejiwaan.
Sebuah studi longitudinal terhadap perawat wanita mengamati sikap memaafkan terhadap orang lain serta kesehatan dan kesejahteraan di usia paruh baya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap memaafkan secara signifikan dikaitkan dengan hasil kesejahteraan psikososial yang lebih baik seperti pengaruh positif dan integrasi sosial, serta penurunan hasil tekanan psikologis seperti gejala depresi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap memaafkan mungkin mempunyai implikasi terhadap kesehatan mental Bunda dalam meningkatkan kesejahteraan psikososial. Jika Bunda sulit untuk memaafkan, mari memahami bahaya tidak mau memaafkan orang lain bagi kesehatan mental.
Bahaya tidak mau memaafkan
1. Meningkatkan stres dan kecemasan
Ketika Bunda tidak mau memaafkan maka terus-menerus memikirkan tentang apa yang telah terjadi. Hal ini dapat meningkatkan stres dan kecemasan. yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental lainnya seperti depresi, insomnia, dan kelelahan.
Sebuah penelitian meneliti hubungan antara sikap memaafkan, stres, dan perubahan kesehatan mental serta fisik. Dengan menggunakan sampel besar berbasis komunitas yang terdiri dari 332 peserta, para peneliti menilai bagaimana tingkat sikap memaafkan, stres, dan kesehatan mereka berfluktuasi serta saling berhubungan selama 5 minggu.
Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan sikap memaafkan secara signifikan dikaitkan dengan penurunan stres dan gejala kesehatan mental. Para peneliti berpendapat mungkin ada efek timbal balik antara stres dan sikap memaafkan.
2. Menghambat kebahagiaan
Memaafkan orang lain memungkinkan Bunda untuk melepaskan diri dari masa lalu. Ketika tidak mau memaafkan maka terjebak dalam rasa sakit dan kemarahan yang dapat menghambat kebahagiaan dan kedamaian batin Bunda.
Ketidakmampuan untuk memaafkan orang lain akan menghambat Bunda untuk move on dan meraih kebahagiaan dalam hidup. Bunda akan selalu terjebak dalam masa lalu dan tidak dapat menikmati masa kini dan masa depan.
3. Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Stres dan kecemasan yang berkepanjangan akibat tidak mau memaafkan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa membuat Bunda lebih rentan terhadap penyakit.
4. Merusak hubungan
Ketika Bunda tidak mau memaafkan orang lain, hal itu dapat merusak hubungan dengan mereka. Bahkan dengan orang-orang terdekat Bunda. Bunda akan sulit untuk mempercayai orang lain. Hal ini dapat membuat Bunda merasa terisolasi dan kesepian.
5. Menimbulkan rasa bersalah dan malu
Seiring waktu, tidak mau memaafkan dapat menimbulkan rasa bersalah dan malu pada diri sendiri. Bunda mungkin merasa bahwa diri sendiri tidak cukup baik atau merasa terus-menerus telah melakukan sesuatu yang salah.
Sebuah meta-analisis meninjau 20 penelitian dari 10 negara di Amerika Utara, Asia, dan Eropa mengamati peran sikap memaafkan dalam hubungan yang sehat dan dampak positif bagi generasi muda.
Hal ini menunjukkan bahwa mengajarkan intervensi pendidikan untuk memaafkan kepada anak-anak dan remaja mempunyai efek positif terhadap cara memaafkan dan kemarahan.
Memaafkan bukan berarti Bunda harus melupakan apa yang telah terjadi atau menyetujui tindakan orang lain. Memaafkan berarti Bunda melepaskan diri dari rasa sakit dan kemarahan yang dirasakan, kemudian memilih untuk tidak membiarkan hal itu mengendalikan hidup Bunda.
Tips untuk belajar memaafkan
Memaafkan memang tidak mudah, tapi hal itu bisa dipelajari. Berikut beberapa tips untuk belajar memaafkan.
1. Akui perasaan Bunda
Jangan mencoba untuk menekan perasaan marah dan kecewa. Terima bahwa Bunda merasa terluka dan sakiti.
2. Ingatlah bahwa semua orang membuat kesalahan
Tidak ada manusia yang sempurna. Orang yang telah menyakiti Bunda mungkin tidak bermaksud untuk melakukannya.
3. Fokuslah pada masa depan
Jangan terus-menerus memikirkan tentang masa lalu. Fokuslah pada apa yang dapat Bunda lakukan untuk memperbaiki situasi dan move on.
4. Berlatihlah empati
Cobalah untuk memahami mengapa orang tersebut melakukan kesalahan tersebut. Mungkin mereka sedang mengalami masa sulit atau tidak tahu cara yang lebih baik untuk menangani situasi yang akhirnya membuat Bunda marah atau kecewa.
5. Mintalah bantuan
Jika Bunda kesulitan untuk memaafkan orang lain, mintalah bantuan kepada terapis atau konselor. Terkadang, Bunda butuh bantuan pihak ketiga untuk bisa memaafkan.
Memaafkan orang lain merupakan proses yang membutuhkan waktu dan usaha. Namun memaafkan orang lain menjadi salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk kesehatan mental dan kebahagiaan Bunda.
Yuk saling memaafkan, Bunda. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin ya. Mari kita jadikan momen Hari Raya untuk saling memaafkan satu sama lain.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)Simak video di bawah ini, Bun:
Beli Daging Rendang & Produk Segar Lainnya di Transmart Yuk, Diskon 20% Setiap Hari
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental
TERPOPULER
Stylish! Ini 5 Potret Outfit Aaliyah Massaid yang Kini Jadi Bunda Satu Anak
29 Negara Hapus Stempel Paspor Beralih ke Digital, Ini Dampaknya!
Ternyata Ini Alasan Rambut Putri Diana Tak Pernah Panjang
Ternyata Sibuk Urus Anak Bikin Otak Orang Tua Lebih Muda, Ini Kata Studi
Deretan Eks Member JKT 48 Momong Anak Bareng, Shanju hingga Desy Genoveva
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Stylish! Ini 5 Potret Outfit Aaliyah Massaid yang Kini Jadi Bunda Satu Anak
29 Negara Hapus Stempel Paspor Beralih ke Digital, Ini Dampaknya!
Ternyata Sibuk Urus Anak Bikin Otak Orang Tua Lebih Muda, Ini Kata Studi
Denny Sumargo Habiskan Waktu Bareng Istri dan Anak di Bali, Intip 5 Momen Keseruannya
10 Tanaman Hias Outdoor Tahan Panas yang Cantik dan Mudah Dirawat
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kreator Tegas Tolak 'KPop Demon Hunters' Jadi Live-Action
-
Beautynesia
Sifatnya Serius dan Tegas, Ini Zodiak yang Cocok Jadi Dosen "Killer" di Kampus
-
Female Daily
Intip Deretan Parfum Andalan FD Babe & FD Dude! Kamu Team Bold atau Airy?
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Tzuyu TWICE Pakai Lingerie Ungu di Victoria's Secret Show, Bikin Heboh
-
Mommies Daily
8 Jenis Celana Dalam Laki-laki Terbaik, Anti Gerah dan Nyaman Seharian