HaiBunda

MOM'S LIFE

Mengenal Diabesity, Ancaman Baru bagi Kesehatan

Aisyah Khoirunnisa   |   HaiBunda

Kamis, 27 Nov 2025 17:19 WIB
Ilustrasi mengenal diabesity, ancaman baru bagi kesehatan / Foto: Getty Images/Suriyawut Suriya

Bunda, kita mungkin sudah sering mendengar tentang diabetes dan obesitas. Namun, tahukah Bunda ada istilah baru yang menggabungkan kedua kondisi tersebut. Istilah ini adalah diabesity.

Dilansir dari artikel Cleveland Clinic dan Nature, berikut ini adalah definisi, ancaman, dan informasi lain mengenai diabesity.

Mengenal apa itu diabesity

Diabesity bukanlah sekadar diagnosis resmi, melainkan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi memiliki obesitas dan diabetes tipe 2 secara bersamaan. Kondisi ini sedang menjadi epidemi ganda di seluruh dunia dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting.


Diabesity adalah penyakit dengan potensi besar menyebabkan efek buruk pada tubuh dalam jangka panjang. Penyakit ini diam-diam merusak tubuh Bunda jika tidak dikontrol, bahkan saat Bunda merasa baik-baik saja. 

Kaitan diabetes dengan obesitas

Obesitas tidak hanya membuat Bunda lebih mungkin mengembangkan diabetes (kondisi glukosa berlebihan dalam darah), tetapi juga memperburuknya dengan cepat.

Inilah yang terjadi pada tubuh Bunda ketika lemak tubuh berlebihan. 

1. Resistensi insulin

Sel-sel Bunda menolak membiarkan insulin (hormon yang memindahkan glukosa ke luar darah) masuk ke dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin.

2. Kelebihan kapasitas di hati

Area hati yang seharusnya menyimpan kelebihan glukosa sudah terisi penuh dengan lemak. 

3. Pankreas kelelahan

Karena glukosa tidak bisa disimpan, glukosa tetap berada di aliran darah.  Pankreas bekerja keras menciptakan lebih banyak insulin untuk melawan resistensi yang diciptakan oleh lemak.

4. Kerusakan pankreas

Akibat terlalu banyak bekerja, pankreas menjadi lelah dan mulai memproduksi lebih sedikit insulin, sehingga diabetes berkembang dan memburuk dengan cepat. 

Kemungkinan orang obesitas menderita diabesity

Jika Bunda memiliki obesitas, Bunda sekitar enam kali lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang memiliki berat badan sehat. 

Namun, tidak semua orang dengan obesitas otomatis menderita diabesity. Ada faktor lain yang berperan. Faktor tersebut adalah riwayat keluarga, pola makan, tingkat stres, dan kesehatan pencernaan. 

Perlu diingat juga bahwa beberapa orang mungkin dapat memproduksi lebih banyak insulin tanpa membebani pankreas, sementara yang lain mungkin memiliki keterbatasan produksi insulin.

Ancaman diabesity pada jantung dan tubuh

Kombinasi obesitas dan diabetes tipe 2 ini sangat meningkatkan risiko penyakit jantung, yang merupakan penyebab utama kematian. Sebuah studi tahun 2020 memprediksi peningkatan jumlah individu dengan diabetes pada orang dewasa akan mencapai 642 juta pada tahun 2040.

Studi yang sama juga menyebut peningkatan lemak tubuh sebagai faktor risiko terkuat untuk mengembangkan diabetes. Selain itu, efeknya pada struktur dan fungsi fungsi jantung sangatlah serius. Untuk itu, deteksi dini efek diabesity sangat penting untuk implementasi terapi yang efektif dalam mencegah progresi aterosklerosis dan gagal jantung.

Penurunan berat badan sebagai kunci untuk mengatasi diabesity

Kabar baiknya, diabesity dapat dicegah dan dikendalikan. Fokus utamanya adalah dengan menurunkan berat badan yang juga merupakan langkah perawatan pertama. 

Tujuan perawatan pertama untuk diabesity sendiri adalah mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat bersamaan dengan mengonsumsi diet rendah karbohidrat.

Menurunkan berat badan sesedikit 5 persen hingga 10 persen dari berat badan Bunda secara keseluruhan dapat sangat memperbaiki diabetes tipe 2. Jika Bunda berhasil menurunkan berat badan, Bunda mungkin hanya perlu satu obat untuk diabetes, atau bahkan bisa berhenti minum obat sama sekali.

Meskipun mengubah pola makan dan meningkatkan olahraga menantang, usaha keras ini sangat sepadan untuk menghindari komplikasi serius diabetes yang tidak terkontrol, seperti gagal ginjal dan kerusakan saraf.

Bunda, itulah informasi mendalam tentang diabesity termasuk potensi ancamannya pada tubuh. Selain itu, ada juga cara sederhana yang dapat kita terapkan bersama. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Sering Tak Disadari, 7 Gejala Diabetes Awal yang Muncul di Pagi Hari

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Wisuda Chika Jessica, Karangan Bunga dari Andre Taulany Curi Perhatian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Alyssa Daguise Pamer Baby Bump Bareng Al Ghazali, Aesthetic Berlatar Laut Indah

Kehamilan Annisa Karnesyia

3 Resep Pakcoy Bawang Putih Saus Tiram, Simpel untuk Menu Sehari-hari

Mom's Life Amira Salsabila

Pakar Ungkap 5 Cara Cerdas Hadapi Masalah dengan Guru Si Kecil

Parenting Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

Ketahui Dampak Nikah Siri pada Istri dan Anak seperti Dilakukan Insanul Fahmi & Inara Rusli

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

5 Potret Wisuda Chika Jessica, Karangan Bunga dari Andre Taulany Curi Perhatian

Pakar Ungkap 5 Cara Cerdas Hadapi Masalah dengan Guru Si Kecil

3 Resep Pakcoy Bawang Putih Saus Tiram, Simpel untuk Menu Sehari-hari

5 Potret Alyssa Daguise Pamer Baby Bump Bareng Al Ghazali, Aesthetic Berlatar Laut Indah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK