HaiBunda

PARENTING

Mendampingi Anak yang Kesehariannya Berubah karena Sakit Serius

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 26 Jul 2018 16:58 WIB
ilustrasi anak sakit/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat anak didiagnosis penyakit serius bukan nggak mungkin keseharian mereka berubah. Dari yang tadinya anak bisa bermain aktif ke sana ke mari tapi sekarang anak jadi mudah lelah. Kadang kondisi ini bikin hati orang tua pun miris.

Seperti yang dialami putri Denada, Shakira. Bocah 5 tahun itu hobi banget menari. Tapi, setelah didiagnosis leukemia atau kanker darah, Shakira jadi nggak seenergik dulu. Kata Denada, Shakira hobi banget menari. Tapi kini, kadang untuk berdiri dan jalan beberapa langkah aja Shakira langsung jatuh. Sebagai seorang ibu sudah pasti Denada sedih bukan main.

Nah, ketika anak mengalami perubahan dalam kesehariannya, apa sih yang bisa orang tua lakukan? Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Marcelina Melisa yang akrab disapa Lina, ketika anak kena penyakit serius pasti bisa berpengaruh pada kesehariannya. Nah, saat ini orang tua perlu menyampaikan bahwa aktivitas yang sehari-harinya dilakukan anak, nantinya nggak bisa dilakukan, terutama saat treatment.




"Misalnya pada Shakira, kita boleh buat pembukaan. Anak kan senang nari. Nah, kalau kita senang nari kita butuh apa sih. Anak bisa jawab tenaga yang banyak, makanya kita harus makan banyak. Lalu kita tanya ke anak gimana keadaannya sekarang," kata Lina waktu ngobrol sama HaiBunda.

Misalkan anak jawab tubuhnya lemas, perlahan kita giring anak untuk ngeh bahwa dia agak kesulitan melakukan aktivitas harian seperti biasanya. Tapi, tekankan ke anak bahwa nanti dia bisa kok melakukan aktivitas seperti biasanya, meskipun anak sadar kondisi dia sekarang dan sebelumnya berbeda.

Jangan lupa, Bun, kita tetap kasih kegiatan alternatif anak sesuai kebiasaannya. Misalkan anak hobi menari, karena saat ini dia harus bed rest, kita bisa putarkan anak berbagai video anak-anak menari atau menyuguhkan film soal dance ke anak. Bahkan, bisa juga lho kita bikin mini show dengan memakai boneka si kecil.

"Kita buatkan panggung sederhana, seolah-olah anak sedang menari. Ini konsepnya sama dengan permainan simulasi di mana kita bisa mendapat experience sama tapi nggak melakukan hal itu secara langsung," tambah Lina.

Dia mengingatkan kegiatan substitusi penting diberi ke anak supaya sehari-harinya anak nggak merasa terlalu kosong atau sedih. Sehingga meski sakit anak tetap ada kegiatan dan dia nggak bosan.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

Parenting Azhar Hanifah

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK