Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Waspadai Rubella pada Anak, Gejalanya Mirip Flu Biasa

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 24 Feb 2019 11:06 WIB

Bunda, jangan menganggap enteng anak yang terserang flu. Segera periksakan ke dokter jika anak tak kunjung sembuh dan muncul bintik kemerahan pada tubuh.
Ilustrasi anak sakit/ Foto: iStock
Jakarta - Flu menjadi penyakit langganan untuk anak-anak. Walau terbilang aman dan bisa pulih dengan cepat, Bunda enggak boleh menyepelekan ya. Terutama ketika ada gejala flu disertai ruam merah di sekujur tubuh ya, Bun.

Bisa jadi, kehadiran ruam pada tubuh anak tersebut merupakan gejala dari Rubella atau campak, Bun. Biasanya, campak ini gejalanya memang mirip dengan flu biasa. Mengutip Live Science, demam anak akan disertai ruam merah yang khas.

Berbicara mengenai campak, Center of Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, virus ini biasanya dapat hidup di lendir hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. Makanya nih, ketika seseorang terinfeksi campak dan mereka batuk atau bersin, virus tersebut pun berisiko menyebar ke orang lain. Hampir 90 persen orang yang berdiri di dekat pengidap campak berpotensi tertular virus yang sama.


Perlu diperhatikan juga, Bun, penularan virus campak dapat menyebar selama empat hari sebelum dan empat hari setelah seseorang tersebut terkena ruam campak. Makanya, anak yang terkena virus ini sebaiknya berada di ruang isolasi, agar tidak menularkan pada orang di sekitarnya.

"Penularan bisa terjadi dalam jarak dekat sekira 50 kaki atau ketika seseorang memasuki ruangan dimana orang yang terinfeksi campak tersebut berada. Bahkan, dua jam setelah orang yang terinfeksi meninggalkan ruangan juga dapat berpotensi menyebarkan virus tersebut," kata Dr.Aileen M. Marty, profesor yang menangani penyakit menular di Herbert Wertheim College of Medicine, Amerika.

Bunda harus lebih waspada saat bersinggungan dengan orang yang terinfeksi campak. Jangan sampai, Bunda justru ikut terinfeksi dan menyebarkan virus ini lebih luas, termasuk kepada anak.

Marty menambahkan, sebagian besar kasus campak memiliki beberapa kombinasi lainnya seperti batuk, pilek, mata merah, demam tinggi, dan bintik-bintik putih kecil sampai kebiruan di mulut. Kemudian, infeksi juga semakin berkembang menjadi ruam merah yang khas.

Ruam tersebut biasanya sangat mudah diidentifikasi, Bun. Pada ruam yang timbul, Bunda dapat menandai apakah terlihat bercak besar, merah, dan rata di kulit. Jika ya, kemungkinan kasus tersebut merupakan campak. Bahkan, pada beberapa kasus campak, juga disertai dengan batuk kering. Agar lebih aman, Bunda dapat segera menghubungi dokter untuk melakukan perawatan lebih lanjut.

"Ini merupakan penyakit dimana komplikasi sering terjadi, komplikasi seperti infeksi telinga, diare, dan dehidrasi, pneumonia, dan bahkan kematian," kata Marty.

Melansir Kids Health, seseorang yang terinfeksi campak biasanya akan melalui masa inkubasi selama 14 - 23 hari, dengan periode inkubasi rata-rata 16 - 18 hari. Artinya, dibutuhkan 2 - 3 minggu bagi seorang anak yang terinfeksi campak untuk memulihkan diri dan terisolasi sejenak.


Sementara itu, ruam yang muncul biasanya akan berlangsung selama 3 hari. Sedangkan kondisi kelenjar getah bening dapat tetap bengkak selama seminggu atau lebih. Nyeri sendi yang dirasakan pun kemungkinan akan bertahan lebih dari dua minggu.

Meski demikian, Bunda tidak perlu khawatir karena anak-anak yang terinfeksi rubella atau campak biasanya sembuh dalam 1 minggu, tetapi pada orang dewasa akan membutuhkan waktu lebih lama.

[Gambas:Video 20detik]

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda