Jakarta -
Alhamdulillah, panen rezeki saat Hari Raya. Ya, anak-anak biasanya kebanjiran
angpao yang diberikan sanak saudara saat Lebaran. Tapi, apakah Bunda sudah mengelola uang itu dengan tepat?
Karena belum paham uang, kedua anak Bubun yang baru berusia 6 dan 4,5 tahun suka bingung kalau dikasih angpao Lebaran. Kadang, mereka enggak mau terima atau langsung dikasih ke Bubun. Wah, rezeki nomplok nih!
Sebagian anak yang belum mengerti angpao biasanya memang memberikan uang itu pada orang tuanya. Nah, kalau yang sudah paham, pasti mau digunakan sesuai keinginan seperti jajan atau beli mainan.
Menurut psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, di sinilah peran orang tua dibutuhkan untuk mengelola
angpao Lebaran secara tepat. Baiknya, menurut dia, dibuat kesepakatan nanti uang itu mau digunakan untuk apa.
Ilustrasi angpao Lebaran/Foto: iStock |
"Pembelajarannya adalah
after effect, yakni setelah anak menerima angpao dari beberapa orang atau keluarga," kata Ratih saat ngobrol dengan
HaiBunda beberapa waktu lalu.
"Rencananya apa terhadap si uang ini. Jangan sampai ketika dapat uang, dia merasa itu miliknya dan bebas mau beli apapun. Itu sebenarnya enggak dibenarkan karena anak-anak belum punya
self control dan pengaturan keuangan yang baik," paparnya.
Ilustrasi bagi-bagi angpao Lebaran/ Foto: iStock |
Psikolog dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Jakarta, ini juga berpendapat, angpao itu sebenarnya budaya atau tradisi yang diberikan saat Hari Raya, dan bukan sebuah kewajiban.
Ia pun meyakini, bukan hal mudah untuk membuat kesepakatan dengan anak terkait angpao yang didapat. Menurutnya, anak usia tiga tahun mulai bisa diajak berkomunikasi soal kesepakatan tersebut.
"Tapi, mungkin derajat kesulitannya berbeda setiap level usia anak," tegasnya.
Nah, kalau Bunda biasanya bagaimana? Berbagi yuk di kolom komentar, soal tradisi bagi-bagi
angpao Lebaran di keluarga besar atau lingkungan sekitar.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rdn)