HaiBunda

PARENTING

Memahami Duka SBY Ditinggal Pergi 2 Orang Terkasih Berturut-turut

Maya Sofia   |   HaiBunda

Sabtu, 31 Aug 2019 08:36 WIB
Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono/ Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali kehilangan orang terkasihnya pada tahun ini. Setelah sang istri, Ibu Ani Yudhoyono, meninggal karena kanker pada Juni lalu, selang beberapa bulan kemudian, SBY ditinggal pergi sang ibunda tercinta, Siti Habibah binti Abdul Kohar.

Mengutip InsertLive, Siti Habibah menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur, Jumat (30/8/2019) pukul 19.21 WIB. Sebelumnya, ketika sang ibunda dirawat di ICU, SBY sempat meminta doa kepada masyarakat Indonesia.

Permintaan itu diunggah SBY di akun Twitter pribadinya dengan disertai foto yang membuat siapa saja yang melihatnya terenyuh. Dalam foto tersebut, SBY terlihat mencium kening sang Ibunda yang tengah terbaring.


"Saya beserta keluarga mohon doa dari seluruh sahabat agar Ibunda kami tercinta Siti Habibah yang saat ini sedang dirawat di ICU dapat diangkat segala penyakitnya oleh Allah SWT dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga tercinta. Amin YRA. *SBY*," tulisnya pada 13 Agustus lalu.

Rencananya jenazah Siti Habibah akan dimakamkan di Tanah Kusir pada Sabtu (31/8/2019) setelah Zuhur, sambil menunggu putra bungsu SBY, Ibas Yudhoyono yang sedang berada di Mesir.

Siti Habibah berpulang setelah mengidap penyakit komplikasi. Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia ke-87 tahun.

Kepergian ibunda dan istri SBY dalam waktu yang relatif dekat menarik perhatian masyarakat Indonesia. Tagar #PakSBY menjadi trending topic di media sosial Twitter. Banyak netizen ikut berduka atas kepergian dua orang terkasih SBY.

"Tahun 2019 benar-benar tahun yang berat untuk Bapak SBY, kehilangan dua orang tercinta, terutama saat mendekati hari yang istimewa bagi beliau, tetap kuat dan tabah pak SBY," tulis salah seorang netizen.

Kehilangan orang tua, baik ayah atau ibu untuk selama-lamanya seperti SBY adalah pengalaman manusia yang paling emosional. Pada anak, peristiwa ini tak hanya membuat mereka traumatis tetapi juga mengubah mereka secara biologis dan psikologis.

"Dalam skenario terbaik, kematian orang tua dapat diantisipasi dan ada waktu bagi keluarga untuk mempersiapkan, mengucapkan selamat tinggal, dan mengelilingi diri mereka dengan dukungan," kata psikiater dr. Nikole Benders-Hadi, dikutip dari Fatherly.

Namun dalam kasus kematian tak terduga, seperti penyakit akut atau kecelakaan, anak yang sudah dewasa sekalipun akan mengalami fase penolakan dan kemarahan akibat rasa kehilangan. Hal ini bisa terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK