Jakarta -
Periode emas menjadi masa yang paling penting dalam tumbuh kembang anak. Ya, menurut psikolog pendidikan Achsinfina Sinta, masa keemasan yakni dimulai dari anak usia 0 hingga 5 tahun sangat penting karena di situlah otak anak berkembang menjadi 80 persen.
"Kenapa disebut masa keemasan karena masa yang sangat critical, perkembangan otak anak sangat besar, sekitar 50 persen 0 - 3 tahun, masuk usia 4, itu sudah mencapai 80 persen, kemudian akan mencapai 100 persen hingga 18 tahun," ujarnya di acara I Can Read Indonesia, di sebuah kafe bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).
Menurut psikolog yang akrab dipanggil Sinta ini, orang tua harus isi periode emas itu dengan berbagai stimulus. Salah satunya kemampuan bahasa. Anak perlu distimulasi dengan segala akses yang dibutuhkan. Kita perlu berikan stimulus psikomotorik dan psikososial, karena otomatis emosi anak juga baik.
"Kalau misalnya otak anak 20 persen distimulasi maka hasilnya akan lebih dari 20 persen. Kalau stimulasi yang benar, dibantu orang tua dan pendidik perkembangan otak anak jadi optimal," kata Sinta.
Banyak orang tua aware, kalau diajarkan
bahasa asing selain bahasa ibunya maka akan mengganggu bahasa ibu. Disebutkan Sinta, akan ada masa di mana bayi akan bisa menganalisis dan memilah. Sinta mencontohkan seperti waktu bayi mau bermain selesai menyusu maka nyari ayahnya, tapi begitu haus atau lapar maka akan cari suara ibunya.
ilustrasi anak di usia periode emas/ Foto: Thinkstock |
"Maaf, bayi yang dengan masalah indra pun akan memiliki sensitivitas. Dari stimulus-stimulus yang kita lakukan, mengenalkan permainan, pengetahuan sedini mungkin. Bisa dalam bentuk bahasa, nyanyi, kegiatan bermain seperti petak umpat," tutur Sinta.
Soal
kemampuan bahasa pada bayi. Usia di bawah tiga tahun masuk dalam tahap pra linguistik. Kemudian di usia 3 tahun masuk ke dalam tahap linguistik, pada saat di usia linguistik anak sudah mendengar dan mengucap kembali beberapa kata.
"Bisa tahu lebih 100 kata itu sudah bagus banget, tapi bisanya mereka bisa mengucap kembali 3 - 6 kata. Naik lagi ke usia 6-8 tahun sudah 500 kata. Coba deh perhatikan, anak-anaknya yang sudah masuk tahap linguistik, dia minta di-confirm, benar atau enggak misalnya nama minuman. Kalimatnya dalam bentuk pertanyaan, kalau sudah seperti itu anak akan mengenal banyak kata," papar Sinta.
Diungkap Sinta, anak dengan kemampuan multilinguistik memiliki keuntungan. Mereka bisa lebih mudah berkembang psikososialnya, adaptasinya, beda dengan monolinguistik, pada saat menemui bahasa yang berbeda dengan orang tuanya, mereka akan bertanya-tanya.
"Kalau mulitilinguistik, mereka akan mengucap saja dengan percaya diri walaupun enggak tahu artinya. Keuntungannya sangat banyak, kemampuan pada saat mereka berkonsentrasi di sekolah juga meningkat," kata Sinta.
Simak juga tips agar anak rapikan mainannya sendiri.
(aci/som)