HaiBunda

PARENTING

Cacingan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 20 Jan 2020 13:45 WIB
ilustrasi cacingan/ Foto: iStock
Jakarta - Obat cacing, siapa yang enggak asing lagi dengan hal yang satu ini. Ya, sudah sewajarnya tiap enam bulan atau minimal setahun sekali Bunda memberi obat cacing ke si kecil.

Dikatakan dr.Meta Hanindita Sp.A dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, kecacingan adalah penyakit yang ditularkan lewat makanan atau minuman yang tercemar telur cacing atau melalui tanah. "Penyebabnya tersering cacing gelang, cacing cambuk, cacing kremi, dan cacing tambak," kata Meta dalam bukunya Panduan Lengkap Merawat Batita.


Ibu satu anak ini bilang gejala infeksi cacing bervariasi. Dari ringan sampai berat. Secara umum, anak akan lesu, sering ngantuk, pucat, tampak kurang gizi, diare, sering sakit, dan tampak cacing di kotorannya.


Untuk menangani cacingan, dokter akan memberi obat cacing, Bun. Lantas, gimana cara mencegah cacingan? Kata Meta ada lima langkah yang bisa dilakukan.

Ilustrasi anak cacingan/ Foto: Thinkstock

1. Biasakan cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan
2. Gunting kuku anak rutin seminggu sekali
3. Biasakan anak memakai alas kaki
4. Cuci lebih dulu buah dan sayur sebelum dikonsumsi
5. Jangan biasakan anak mengisap jempol atau menggigiti kuku

Nah, kadang kala para Bunda tanpa ada bukti batita kecacingan memberikan obat cacing. Bolehlah? Kata Meta memberi obat cacing untuk mencegah infeksi dibolehkan untuk anak usia di atas dua tahun di daerah endemis.

"Pemberian obat cacing dapat diulang setiap 6 bulan sekali," tuturnya.


Dilansir Healthline, penyebab infeksi cacingan antara lain mengonsumsi air dan tanah yang terkontaminasi. Higienitas dan kebersihan buruk. Juga kontak dengan feses yang terkontaminasi.

Disebutkan anak usia sekolah lah yang lebih rentan mengalami cacingan. Sebab, mereka masih belum pandai menjaga kebersihan dan masih abai akan kondisi lingkungan, Bunda.

Selain mengenai cacingan, ada pula sakit mata berupa tonjolan yang kerap terjadi tanpa memandang usia. Lucunya, sakit mata yang disebut bintitan ini disertai dengan mitos bahwa itu terjadi akibat sering mengintip orang. Tumpas mitos tersebut dengan menyimak video berikut ya, Bun!

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Demi Anak yang Berkebutuhan Khusus, Cindy Fatikasari Curhat Alasan Pindah ke Kanada, Ini Potretnya

Mom's Life

Kisah Perempuan Hindari Hukuman Penjara dengan Tiga Kali Hamil dalam 4 Tahun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Tercatat, Angka Kematian di Jepang Lebih Tinggi daripada Kelahiran pada Tahun Lalu

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Bukan Gaya Didikan Putri Diana, Pangeran William Ternyata Terapkan Pola Asuh ala Keluarga Ini

Parenting Kinan

Mengenal Sutura Kepala Bayi dan Perkembangannya yang Perlu Diketahui Orang Tua

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Laptop Chromebook yang Sebabkan Nadiem Makarim jadi Tersangka, Baguskah untuk Anak Sekolah?

Kilas Balik Keseruan Bundaversity 2024: Kolaborasi Narasumber Kece Termasuk Kenkulus Si Anak Jenius

Tercatat, Angka Kematian di Jepang Lebih Tinggi daripada Kelahiran pada Tahun Lalu

Mengenal Sutura Kepala Bayi dan Perkembangannya yang Perlu Diketahui Orang Tua

Kisah Perempuan Hindari Hukuman Penjara dengan Tiga Kali Hamil dalam 4 Tahun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK