Jakarta -
Anak-anak memiliki gigi berlubang bukan hanya karena makanan manis. Perlu Bunda ketahui,
bahan kimia yang terkandung dalam air minum juga bisa merusak gigi anak.
Bahan kimia yang dimaksud adalah Perfluoroalkyl and polyfluoroalkyl substances (PFAS). Bahan kimia ini juga berhubungan dengan tingginya tingkat kanker, penyakit jantung, disfungsi tiroid, dan kondisi lainnya.
Peneliti Fakultas Kedokteran Gigi West Virginia University (WVU), R. Constance Wiener dan Christopher Waters, meneliti apakah paparan PFAS juga terkait dengan kerusakan gigi. Hasilnya, konsentrasi yang lebih tinggi dari PFAS tertentu berhubungan dengan kerusakan gigi pada anak-anak.
"Anak-anak dengan konsentrasi tinggi bahan kimia tertentu dalam darah mereka lebih mungkin mengalami gigi berlubang," begitu menurut sebuah penelitian baru dari para peneliti Sekolah Kedokteran Gigi Universitas Virginia Barat, mengutip
Scitech Daily.
Bahan kimia PFAS ini bersifat universal dan berasal dari penggunaan yang luas. Meskipun produsen tidak lagi menggunakan PFAS untuk membuat peralatan masak anti lengket, karpet, kardus, dan produk lainnya, bahan kimia itu tetap bertahan di lingkungan.
Wiener dan Waters pun sedang mencari tahu bagaimana PFAS bisa memengaruhi kesehatan gigi. Peneliti menyelidiki apakah konsentrasi PFAS yang lebih tinggi dikaitkan dengan kerusakan gigi yang lebih besar pada anak-anak. Salah satunya asam perfluorodecanoic yang dikaitkan dengan gigi berlubang.
"Karena ikatan kimia PFAS yang kuat, sulit bagi mereka untuk rusak, yang membuat mereka lebih cenderung bertahan dalam lingkungan, terutama dalam sistem air minum," kata Waters.
Temuan ini diterbitkan dalam
Journal of Public Health Dentistry. Sayangnya, kata Waters, mayoritas orang mungkin tidak sadar menggunakan air dan produk lain yang mengandung PFAS.
Sementara itu, Wiener juga menjelaskan, Asam Perfluorodecanoic khususnya, memiliki struktur molekul yang panjang dan ikatan kimia yang kuat. Alhasil, ia tetap berada di lingkungan lebih lama.
"Akibatnya, itu lebih cenderung memiliki konsekuensi kesehatan negatif seperti karies gigi," kata Wiener, yang merupakan profesor di Department of Dental Practice and Rural Health.
Tapi, bagaimana PFAS bisa memengaruhi gigi? Wiener dan Waters menjelaskan, dari penelitian lain, asam perfluorodecanoic dapat mengganggu perkembangan enamel yang sehat, yang membuat gigi keras. Gangguan itu bisa membuat gigi rentan mengalami kerusakan. Namun, ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Jadi, meskipun orang tua tidak dapat mengontrol apa yang ada dalam air minum anak-anak, orang tua masih bisa melindungi gigi anak-anak dengan anjuran menyikat gigi secara menyeluruh dan teratur, serta menjadwalkan periksa gigi.
Dijelaskan drg.Oktaria Sakina, salah satu anggota Safe Kids Indonesia, ada beberapa kebiasaan yang secara enggak sadar sering dilakukan orang tua tapi nyatanya bisa
merusak gigi anak. Salah satunya sering memberi snack ke anak.
Menurutnya, orang tua perlu 'membuat' anak enggak terlalu sering mengunyah. "Setidaknya, gigi harus istirahat dari paparan zat asam yang dihasilkan dari makanan yang diasup," ucapnya.
Bunda, simak juga beda es batu yang terbuat dari air mentah dan air matang, dalam video berikut:
(muf/muf)